KalbarOnline.com – Tiongkok belajar dari pengalaman terkait friksi dengan India. Itu tak lepas dari bentrokan kedua tentara di perbatasan wilayah Ladakh pada tahun lalu. Berdasar itu, pemerintah Tiongkok menegaskan tidak ingin terlibat persaingan atau berkonfrontasi terkait vaksin Covid-19 dengan India. Tiongkok tak ingin timbul friksi lanjutan antara kedua negara.
Selain itu, Tiongkok menyadari bahwa tugas utama saat ini demi komunitas masyarakat internasional adalah bekerja sama memerangi pandemi. Vaksin Covid-19 adalah barang publik global dan setiap negara dibebaskan memutuskan vaksin mana yang akan digunakannya. Hal ini seperti yang disampaikan oleh Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Zhao Lijian.
“Terkait hal ini tidak boleh adanya persaingan dan tentunya juga tidak ada konfrontasi. Kami menyambut baik dan berharap lebih banyak negara bisa memproduksi vaksin sendiri yang lebih aman dan efektif serta memberikannya kepada negara-negara berkembang agar berguna bagi orang banyak,” ujar Zhao.
Baca juga: Beri Sinyal untuk India, Xi Jinping Serukan Perang Kapan Saja
Zhao melontarkan pernyataan tersebut untuk menanggapi adanya isu beberapa negara di kawasan Asia Selatan menolak ditawari vaksin Tiongkok dan beralih ke India karena persoalan tingkat efikasi (kemanjuran). Menurut Zhao, Tiongkok telah menepati janjinya menjadikan vaksin Covid-19 sebagai barang publik global.
“Tiongkok bekerja sama dengan negara lain, terutama negara berkembang, dalam bidang vaksin dengan berbagai cara serta memberikan dukungan dan bantuan sesuai dengan kebutuhan,” ujar Zhao.
Tiongkok telah mengekspor vaksin yang dikembangkan oleh Sinovac dan Sinopharm ke sejumlah negara, di antaranya Indonesia, Brasil, Cile, Turki, Filipina, Malaysia, Hongkong, Thailand, Ukraina, Mesir, Argentina, Maroko, Arab Saudi, Pakistan, Serbia, Peru, Hungaria, dan Senegal.
Dalam mengembangkan vaksin Covid-19, Tiongkok menggunakan metode inaktif atau melemahkan virus Korona tersebut.
Saksikan video menarik berikut ini:
Comment