Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Rabu, 02 September 2020 |
KalbarOnline.com – Seorang tentara khusus India tewas dalam bentrokan terbaru dengan pasukan Tiongkok di perbatasan Himalaya. Perbatasan itu juga diperebutkan menjadi sengketa kedua negara selain perbatasan Ladakh.
Tewasanya tentara India tersebut yang pertama dilaporkan dari dua insiden dalam 48 jam terakhir di perbatasan. Peristiwa itu meningkatkan ketegangan antara India dan Tiongkok, dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India di Ladakh.
India dan Tiongkok memiliki sejarah konflik di perbatasan pada 1962. Keduanya saling menuduh berusaha untuk melintasi perbatasan tidak resmi di wilayah Ladakh seperti dilansir dari Bangkok Post, Rabu (2/9).
Baik India maupun Tiongkok sebenarnya belum mengumumkan adanya korban jiwa. Namun, seorang anggota parlemen Tibet yang sedang dalam pengasingan, Namghyal Dolkar Lhagyari, menuturkan kepada AFP bahwa satu tentara yang berasal dari Tibet dan menjadi anggota Pasukan Khusus India telah menjadi martir dalam bentrokan itu. Artinya, salah seorang tentara khusus India telah tewas. Dia mengatakan sejumlah anggota Pasukan Perbatasan Khusus yang menentang klaim Tiongkok atas wilayah asalnya terluka dalam operasi itu.
Dua negara terpadat di dunia itu telah mengirim puluhan ribu tentara ke wilayah perbatasan sejak insiden sengit pada 15 Juni lalu. India mengatakan 20 tentara tewas. Tiongkok mengakui adanya korban tetapi tidak memberikan angka. Kedua belah pihak kini saling menyalahkan atas insiden terbaru.
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menuding India secara serius melanggar kedaulatan teritorial Tiongkok. Tiongkok lantas menuntut pasukan India mundur.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada Selasa (1/9) bahwa Tiongkok telah memicu insiden terbaru. Padahal kedua komandan darat dari kedua belah pihak sedang dalam diskusi untuk meredakan situasi.
Di tengah seruan untuk memboikot barang-barang Tiongkok atas ketegangan situasi yang terjadi, India telah meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Tiongkok sejak pertempuran yang terjadi pada Juni lalu. India berulang kali memperingatkan bahwa hubungan akan memburuk kecuali pasukan Tiongkok bersedia mundur.
India telah melarang setidaknya 49 aplikasi milik Tiongkok, termasuk platform video TikTok. India juga membekukan perusahaan Tiongkok dari kontrak dan menahan barang-barang Tiongkok di pos bea cukai.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Seorang tentara khusus India tewas dalam bentrokan terbaru dengan pasukan Tiongkok di perbatasan Himalaya. Perbatasan itu juga diperebutkan menjadi sengketa kedua negara selain perbatasan Ladakh.
Tewasanya tentara India tersebut yang pertama dilaporkan dari dua insiden dalam 48 jam terakhir di perbatasan. Peristiwa itu meningkatkan ketegangan antara India dan Tiongkok, dua bulan setelah pertempuran yang menewaskan sedikitnya 20 tentara India di Ladakh.
India dan Tiongkok memiliki sejarah konflik di perbatasan pada 1962. Keduanya saling menuduh berusaha untuk melintasi perbatasan tidak resmi di wilayah Ladakh seperti dilansir dari Bangkok Post, Rabu (2/9).
Baik India maupun Tiongkok sebenarnya belum mengumumkan adanya korban jiwa. Namun, seorang anggota parlemen Tibet yang sedang dalam pengasingan, Namghyal Dolkar Lhagyari, menuturkan kepada AFP bahwa satu tentara yang berasal dari Tibet dan menjadi anggota Pasukan Khusus India telah menjadi martir dalam bentrokan itu. Artinya, salah seorang tentara khusus India telah tewas. Dia mengatakan sejumlah anggota Pasukan Perbatasan Khusus yang menentang klaim Tiongkok atas wilayah asalnya terluka dalam operasi itu.
Dua negara terpadat di dunia itu telah mengirim puluhan ribu tentara ke wilayah perbatasan sejak insiden sengit pada 15 Juni lalu. India mengatakan 20 tentara tewas. Tiongkok mengakui adanya korban tetapi tidak memberikan angka. Kedua belah pihak kini saling menyalahkan atas insiden terbaru.
Tentara Pembebasan Rakyat Tiongkok menuding India secara serius melanggar kedaulatan teritorial Tiongkok. Tiongkok lantas menuntut pasukan India mundur.
Sementara itu, Kementerian Luar Negeri India mengatakan pada Selasa (1/9) bahwa Tiongkok telah memicu insiden terbaru. Padahal kedua komandan darat dari kedua belah pihak sedang dalam diskusi untuk meredakan situasi.
Di tengah seruan untuk memboikot barang-barang Tiongkok atas ketegangan situasi yang terjadi, India telah meningkatkan tekanan ekonomi terhadap Tiongkok sejak pertempuran yang terjadi pada Juni lalu. India berulang kali memperingatkan bahwa hubungan akan memburuk kecuali pasukan Tiongkok bersedia mundur.
India telah melarang setidaknya 49 aplikasi milik Tiongkok, termasuk platform video TikTok. India juga membekukan perusahaan Tiongkok dari kontrak dan menahan barang-barang Tiongkok di pos bea cukai.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini