Dituduh Ejek Tentara AS yang Ditangkap dan Tewas, Ini Respons Trump

KalbarOnline.com – Presiden Amerika Serikat, Donald Trump, tak pernah lepas dari kontroversi. Terbaru, dia telah dituduh mengejek tentara AS yang ditangkap dan tewas dalam pertempuran. Tuduhan itu menyeruak setelah majalah The Atlantic mengungkapkan sebuah kabar bahwa Trump membatalkan kunjungannya ke pemakaman warga AS, termasuk tentara AS, di luar Kota Paris pada 2018 lalu. The Atlantic menyebut Trump mengatakan bahwa pemakaman itu dipenuhi jasad orang-orang yang merugi.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Tuduhan tersebut kemudian dikuatkan oleh dua pejabat senior militer dalam sebuah cerita kepada kantor berita AP. Hal ini seperti dilansir dari BBC.

  • Baca juga: Beda dengan Tiongkok, Sepertiga Warga AS Tolak Vaksin Covid-19

Namun, dalam sebuah cuitannya, Trump menegaskan klaim tersebut sebagai berita palsu alias hoaks. Trump membantah secara tegas telah meremehkan dan mengejak tentara AS.

Selama kunjungan ke Prancis pada 2018, Trump memang membatalkan kunjungan ke pemakaman warga AS, Aise-Marne. Pada saat itu Gedung Putih menyebut pembatalan itu dikarenakan cuaca buruk.

Baca Juga :  FMPP Nilai Pengawasan di Wilayah Perbatasan Kalbar Sedikit Kendor Selama Libur Panjang Lebaran

Namun, empat sumber mengatakan kepada The Atlantic bahwa Trump menolak gagasan untuk berkunjung ke pemakaman itu karena hujan akan membuat rambutnya kusut. Selain itu, Trump tidak percaya pentingnya menghormati tentara perang Amerika yang mati.

Di sisi lain, Trump juga diduga menyebut 1.800 tentara AS yang tewas di Belleau Wood sebagai penghisap. Pertempuran itu membantu mencegah serangan Jerman di Paris selama Perang Dunia I dan dihormati oleh Korps Marinir AS.

Tiga sumber mengatakan kepada The Atlantic bahwa, setidaknya dalam dua kesempatan, Trump juga menyebut mantan Presiden George HW Bush sebagai pecundang karena ditembak jatuh oleh Jepang saat bertugas sebagai pilot Angkatan Laut selama Perang Dunia II.

“Dia (Trump) tidak bisa memikirkan ide untuk melakukan sesuatu untuk orang lain selain dirinya sendiri,” kata seorang pensiunan jenderal militer yang tidak disebutkan namanya kepada The Atlantic. “Dia hanya berpikir bahwa siapa pun yang melakukan sesuatu ketika tidak ada keuntungan pribadi adalah orang bodoh. Tidak ada uang untuk melayani bangsa,” imbuhnya.

Baca Juga :  Mental Sempat Tak Stabil, P Diddy Sudah Bertemu Keluarga, Tidak dalam Pengawasan Bunuh Diri

Trump sendiri menyebut laporan The Atlantic sebagai sebuah berita yang tidak dipikir terlebih dahulu. “Sangat tidak masuk akal saya akan membuat pernyataan negatif terhadap militer AS dan pahlawan kita yang meninggal. Bahkan ketika tidak ada yang melakukan apa yang telah saya lakukan dengan anggaran untuk militer. Saya menetapkan kenaikan gaji untuk militer AS. Majalah tersebut mengabarkan hal yang tak dipikir terlebih dulu,” sebut Trump. “Ini adalah hal yang memalukan dibuat sebuah majalah dan itu majalah yang mengerikan,” imbuhnya.

Di sisi lain, Trump telah dikritik pada masa lalu karena komentarnya tentang veteran tentara AS. Pada 2015, Trump mempertanyakan kepahlawanan Senator Republik John McCain, yang ditangkap selama Perang Vietnam. “Saya suka orang yang tidak ditangkap,” katanya saat wawancara.

Comment