Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 30 Januari 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Tiga oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang sedang bertugas di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia – Malaysia Yonarmed 10/Brajamusti Pos Kotis Nanga Badau dikabarkan ditangkap oleh Pasukan Gerakan Am (PGA) di wilayah Batu Kaya Lubok Antu, Serawak, Malaysia, Minggu (28/01/2024) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Ketiganya dikabarkan ditangkap karena diduga hendak menyelundupkan sembako berupa tong gas elpiji 16 Kg Malaysia dan beras Malaysia kemasan 10 Kg sebanyak 200 karung, dari perjalanan Lubok Antu Malaysia menuju Perbatasan RI - Malaysia sempadan Riong.
Berdasarkan informasi yang beredar, satu oknum yang ditangkap polisi Malaysia itu merupakan perwira berpangkat Letnan Satu (Lettu), sementara dua oknum lainnya masing-masing berpangkat Sertu Arm dan Serda Arm.
Kapendam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Ade Rizal Muharram ketika dikonfirmasi awak media membantah narasi yang berkembang. Versi Rizal, kalau ketiga anggota itu bukan ditangkap karena kasus penyelundupan sembako, melainkan mereka ditangkap saat sedang berbelanja untuk kebutuhan pos.
“Biasanya mereka belanjanya siang hari. Kemarin anggota belanjanya malam. Kebetulan di sana sedang berlangsung patroli polisi. Satu orang warga sipil kabur, tiga anggota ya tetap berada di lokasi,” kata Rizal, Senin (29/01/2024).
Dirinya menjelaskan, kalau aktivitas belanja ke Lubok Antu memang merupakan kegiatan rutin. Di mana setiap pekan, anggota biasa pergi ke sana untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk pos, karena harganya lebih murah.
Begitu pula dengan hari Minggu (saat kejadian penangkapan) kemarin, kebetulan pasokan kebutuhan pokok di pos juga sedang habis, sehingga anggota berpikir untuk kebutuhan makan besok. Alhasil, mereka pun akhirnya pergi berbelanja di toko yang jaraknya kurang lebih 3 sampai 4 kilometer dari perbatasan.
Hanya apesnya, bersamaan dengan saat berbelanja itu sedang dilakukan patroli oleh polisi Malaysia, sehingga ketiga anggota itu diduga langsung diamankan begitu saja tanpa tau duduk persoalan.
Rizal menerangkan, saat ini ketiga anggota pantas tersebut masih berada di negeri jiran Malaysia untuk menjalani pemeriksaan, mengenai tujuan mereka ke Lubuk Antu.
“Ini hanya miskomunikasi saja. Sementara ketiganya saat ini lagi diurus untuk kembali ke perbatasan Indonesia,” ucap Rizal. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Tiga oknum Tentara Nasional Indonesia (TNI) Angkatan Darat (AD) yang sedang bertugas di Satuan Tugas Pengamanan Perbatasan (Satgas Pamtas) Indonesia – Malaysia Yonarmed 10/Brajamusti Pos Kotis Nanga Badau dikabarkan ditangkap oleh Pasukan Gerakan Am (PGA) di wilayah Batu Kaya Lubok Antu, Serawak, Malaysia, Minggu (28/01/2024) sekitar pukul 02.00 waktu setempat.
Ketiganya dikabarkan ditangkap karena diduga hendak menyelundupkan sembako berupa tong gas elpiji 16 Kg Malaysia dan beras Malaysia kemasan 10 Kg sebanyak 200 karung, dari perjalanan Lubok Antu Malaysia menuju Perbatasan RI - Malaysia sempadan Riong.
Berdasarkan informasi yang beredar, satu oknum yang ditangkap polisi Malaysia itu merupakan perwira berpangkat Letnan Satu (Lettu), sementara dua oknum lainnya masing-masing berpangkat Sertu Arm dan Serda Arm.
Kapendam XII Tanjungpura, Kolonel Inf Ade Rizal Muharram ketika dikonfirmasi awak media membantah narasi yang berkembang. Versi Rizal, kalau ketiga anggota itu bukan ditangkap karena kasus penyelundupan sembako, melainkan mereka ditangkap saat sedang berbelanja untuk kebutuhan pos.
“Biasanya mereka belanjanya siang hari. Kemarin anggota belanjanya malam. Kebetulan di sana sedang berlangsung patroli polisi. Satu orang warga sipil kabur, tiga anggota ya tetap berada di lokasi,” kata Rizal, Senin (29/01/2024).
Dirinya menjelaskan, kalau aktivitas belanja ke Lubok Antu memang merupakan kegiatan rutin. Di mana setiap pekan, anggota biasa pergi ke sana untuk berbelanja kebutuhan pokok untuk pos, karena harganya lebih murah.
Begitu pula dengan hari Minggu (saat kejadian penangkapan) kemarin, kebetulan pasokan kebutuhan pokok di pos juga sedang habis, sehingga anggota berpikir untuk kebutuhan makan besok. Alhasil, mereka pun akhirnya pergi berbelanja di toko yang jaraknya kurang lebih 3 sampai 4 kilometer dari perbatasan.
Hanya apesnya, bersamaan dengan saat berbelanja itu sedang dilakukan patroli oleh polisi Malaysia, sehingga ketiga anggota itu diduga langsung diamankan begitu saja tanpa tau duduk persoalan.
Rizal menerangkan, saat ini ketiga anggota pantas tersebut masih berada di negeri jiran Malaysia untuk menjalani pemeriksaan, mengenai tujuan mereka ke Lubuk Antu.
“Ini hanya miskomunikasi saja. Sementara ketiganya saat ini lagi diurus untuk kembali ke perbatasan Indonesia,” ucap Rizal. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini