Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 28 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Rencana pengaktifan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai banyak kritik. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto meminta Listyo untuk berhati-hati dan harus bisa memberikan penjelasan kepada publik terkait rencana pengaktifkan kembali Pam Swakarsa.
Menurut Sunanto, Listyo harus ingat bahwa banyak publik pernah mengalami trauma dengan perbuatan Pam Swakarsa pada zaman orde baru. “Seluruh masyarakat Indonesia hingga saat ini masih trauma dengan istilah Pam Swakarsa yang saat orde baru menjadi alat politik rezim dalam membungkam kebebasan sipil,” kata Sunanto, Kamis (28/1).
Sunanto menyarankan Listyo Sigit untuk lebih masif melakukan komunikasi ke elemen-elemnen negara seperti pemimpin agama, tokoh bangsa dan tokoh masyarakat. Tujuannya, untuk menyerap segala kegelisahan terkait dengan penegakan hukum dan menjelaskan secara gamblang berbagai agenda kerja penegakan hukum.
“Berbagai keraguan, kesalahpahaman dan ketidaktahuan masyarakat akan insitusi Polri sebagai penegak hukum harus segera diselesaikan,” ujar Sunanto.
Hal ini diharapkan agar visi besar model polisi prediktif sebagaimana termatktub dalam gagasan Polisi Presisi benar-benar terejawantahkan secara praktis dan menyentuh seluruh rakyat. Sehingga
penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu, tak hanya tajam ke bawah namun juga ke atas.
“Jangan sampai gagasan transformasi Polri Presisi hanya menjadi narasi baik tanpa implementasi penegakan hukum yang transparan, humanis, bertanggungjawab dan berdiri diatas semua golongan,” tegas Sunanto.
KalbarOnline.com – Rencana pengaktifan Pasukan Pengamanan Masyarakat Swakarsa (Pam Swakarsa) oleh Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menuai banyak kritik. Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah, Sunanto meminta Listyo untuk berhati-hati dan harus bisa memberikan penjelasan kepada publik terkait rencana pengaktifkan kembali Pam Swakarsa.
Menurut Sunanto, Listyo harus ingat bahwa banyak publik pernah mengalami trauma dengan perbuatan Pam Swakarsa pada zaman orde baru. “Seluruh masyarakat Indonesia hingga saat ini masih trauma dengan istilah Pam Swakarsa yang saat orde baru menjadi alat politik rezim dalam membungkam kebebasan sipil,” kata Sunanto, Kamis (28/1).
Sunanto menyarankan Listyo Sigit untuk lebih masif melakukan komunikasi ke elemen-elemnen negara seperti pemimpin agama, tokoh bangsa dan tokoh masyarakat. Tujuannya, untuk menyerap segala kegelisahan terkait dengan penegakan hukum dan menjelaskan secara gamblang berbagai agenda kerja penegakan hukum.
“Berbagai keraguan, kesalahpahaman dan ketidaktahuan masyarakat akan insitusi Polri sebagai penegak hukum harus segera diselesaikan,” ujar Sunanto.
Hal ini diharapkan agar visi besar model polisi prediktif sebagaimana termatktub dalam gagasan Polisi Presisi benar-benar terejawantahkan secara praktis dan menyentuh seluruh rakyat. Sehingga
penegakan hukum dilakukan tanpa pandang bulu, tak hanya tajam ke bawah namun juga ke atas.
“Jangan sampai gagasan transformasi Polri Presisi hanya menjadi narasi baik tanpa implementasi penegakan hukum yang transparan, humanis, bertanggungjawab dan berdiri diatas semua golongan,” tegas Sunanto.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini