Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Minggu, 31 Januari 2021 |
KalbarOnline.com – Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, bersama Universitas Oxford, kembali diminati. Setelah sejumlah negara Asia Tenggara, vaksin AstraZeneca bakal digunakan negara Eropa.
Badan pengawas obat-obatan Italia, AIFA, mengumumkan pihaknya telah merestui penggunaan vaksin AstraZeneca. Pengumuman disampaikan sehari setelah ada lampu hijau dari Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (EMA).
AIFA merekomendasikan vaksin tersebut digunakan pada orang dewasa berusia 55 tahun ke bawah. Vaksin AstraZeneca menjadi vaksin ketiga yang disetujui di Uni Eropa setelah vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna.
“Kedatangan vaksin ketiga merupakan kontribusi penting terhadap gerakan vaksinasi yang sedang berlangsung,” kata Dirjen AIFA, Nicola Magrini, seperti dilansir Reuters.
Komisi ilmiah-teknis AIFA membenarkan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki keampuhan sekitar 60 persen dan menjadi opsi tambahan yang valid dalam memerangi pandemi. AIFA menambahkan bahwa mengingat data studi menunjukkan tingkat ketidakpastian dalam menilai bagaimana vaksin efektif bagi orang di atas usia 55 tahun, pihaknya merekomendasikan penggunaan khusus vaksin pada orang berusia 18-55 tahun.
Pada Jumat (29/1), EMA menyebutkan bahwa belum ada hasil cukup bagi orang berusia di atas 55 tahun untuk menentukan seberapa efektif vaksin itu digunakan di kelompok tersebut. Namun menurutnya, vaksin masih dapat diberikan pada orang berusia lebih tua.
Saksikan video menarik berikut ini
KalbarOnline.com – Vaksin Covid-19 yang dikembangkan perusahaan farmasi Inggris, AstraZeneca, bersama Universitas Oxford, kembali diminati. Setelah sejumlah negara Asia Tenggara, vaksin AstraZeneca bakal digunakan negara Eropa.
Badan pengawas obat-obatan Italia, AIFA, mengumumkan pihaknya telah merestui penggunaan vaksin AstraZeneca. Pengumuman disampaikan sehari setelah ada lampu hijau dari Badan Pengawas Obat-obatan Eropa (EMA).
AIFA merekomendasikan vaksin tersebut digunakan pada orang dewasa berusia 55 tahun ke bawah. Vaksin AstraZeneca menjadi vaksin ketiga yang disetujui di Uni Eropa setelah vaksin Pfizer-BioNTech dan vaksin Moderna.
“Kedatangan vaksin ketiga merupakan kontribusi penting terhadap gerakan vaksinasi yang sedang berlangsung,” kata Dirjen AIFA, Nicola Magrini, seperti dilansir Reuters.
Komisi ilmiah-teknis AIFA membenarkan bahwa vaksin AstraZeneca memiliki keampuhan sekitar 60 persen dan menjadi opsi tambahan yang valid dalam memerangi pandemi. AIFA menambahkan bahwa mengingat data studi menunjukkan tingkat ketidakpastian dalam menilai bagaimana vaksin efektif bagi orang di atas usia 55 tahun, pihaknya merekomendasikan penggunaan khusus vaksin pada orang berusia 18-55 tahun.
Pada Jumat (29/1), EMA menyebutkan bahwa belum ada hasil cukup bagi orang berusia di atas 55 tahun untuk menentukan seberapa efektif vaksin itu digunakan di kelompok tersebut. Namun menurutnya, vaksin masih dapat diberikan pada orang berusia lebih tua.
Saksikan video menarik berikut ini
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini