Ratusan Pasien Covid-19 di Spanyol Keluhkan Gejala Baru, Lidah Bengkak

KalbarOnline.com – Sebanyak 666 pasien Covid-19 di Spanyol mengeluhkan gejala baru. Lidah mereka bengkak tidak rata sehingga mirip sariawan. Menurut penelitian terbaru, para peneliti menemukan bahwa 1 dari 4 pasien Covid-19 memperhatikan perubahan pada lidah mereka.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Gejala itu termasuk pembengkakan, luka, benjolan di permukaan lidah, lekukan, dan atau bercak yang berubah warna. Sebagian kecil pasien juga melaporkan sensasi terbakar di mulut mereka. Dilansir dari Science Alert, Minggu (31/1), penemuan ini berdasarkan pengamatan dari 666 pasien Covid-19. Mereka juga mengalami pneumonia ringan atau sedang di sebuah rumah sakit lapangan di Spanyol.

Gejala-gejala tersebut sering dikombinasikan dengan pasien yang kehilangan indera perasa atau kehilangan bau. Belum jelas apakah gejala ini bisa meluas. Karena pasien yang termasuk dalam penelitian ini memiliki kasus infeksi sedang. Para peneliti tidak yakin apakah gejala ini yang dijuluki “lidah Covid” mungkin juga memengaruhi parah atau hanya pasien ringan.

Baca Juga :  Petugas Lab Singapura Lalai, 233 Spesimen Covid-19 Tak Sengaja Dibuang

Meski infeksi virus Korona diketahui menyebabkan gejala di mulut dan lidah, belum banyak data tentang fenomena ini pada pasien Covid-19. Penemuan baru ini dipresentasikan pada 26 Januari kemarin. Dan pertama kali dipublikasikan pada September tahun lalu di British Journal of Dermatology.

Studi ini juga menemukan bahwa sekitar 40 persen pasien mengalami masalah kulit di telapak tangan atau telapak kaki mereka. Ini termasuk sensasi terbakar, kemerahan, kulit mengelupas, dan benjolan kecil. Sekitar 1 dari 10 pasien mengalami ruam.

Baca Juga :  Kembali dari Indonesia, Pria Singapura Tak Akui Tertular Covid-19

Penelitian sebelumnya juga menemukan infeksi virus Korona dapat memengaruhi tangan, kaki, dan kulit. Pada Mei tahun lalu, ahli kulit melaporkan pasien dengan jari kaki merah, bengkak, dan ruam yang terkait dengan Covid-19.

Para ilmuwan juga tidak sepenuhnya memahami kapan jenis gejala ini cenderung muncul. Jadi pada saat ini, sulit untuk mengetahui apakah mereka dapat membantu memprediksi kasus yang lebih parah atau Covid-19 berkepanjangan.

Saksikan video menarik berikut ini

Comment