PKK Pontianak Salurkan Bantuan ke Lansia Produktif

PKK Pontianak Salurkan Bantuan ke Lansia Produktif

KalbarOnline, Pontianak – Jamilah, Pedagang kue lempar berumur 71 tahun terharu ketika menerima paket bantuan yang diperuntukkan bagi lansia produktif dari Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie Edi Kamtono, Selasa (2/2/2021). Berulang kali, ia mengucap syukur.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Alhamdulillah, bantuan ini bisa kita manfaatkan, terima kasih, ibu sangat berbesar hati memperhatikan kami,” ucapnya usai menerima bantuan di Kecamatan Pontianak Utara.

Meskipun telah lanjut usia namun semangatnya patut diapresiasi, dia masih membuat kue kemudian ditumpangkan ke warung-warung. Hasilnya digunakan untuk menambah pendapatan keluarga.

Namun pandemi covid-19 membuat penghasilannya jauh berkurang, usahanya sepi pembeli, berbeda dengan yang dulu.

Baca Juga :  Bayar Sewa dan Retribusi Kios Lewat Virtual Account

Jamilah pun hanya berjualan jika kondisi badannya sehat.

“Dalam hati saya juga takut, karena covid ini kan katanya rentan terhadap lansia sehingga saya juga selalu waspada, ” ujarnya.

Ketua Tim Penggerak PKK Kota Pontianak, Yanieta Arbiastutie mengatakan bantuan yang diberikan oleh Pengurus Tim Penggerak PKK Kota Pontianak merupakan amanah dari Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Provinsi Kalbar dalam rangka Hari Ibu Ke-92.

Bantuan itu secara khusus diberikan kepada lansia yang produktif dan kader PKK yang telah lansia di enam kecamatan. Dengan harapan memotivasi mereka supaya tetap semangat.

Baca Juga :  Sholat Ied Bersama Ribuan Umat Muslim Sintang di Lapangan Kodim, Bupati Jarot Harap Sintang Lebih Baik Kedepannya

“Selain paket bantuan, saya juga menyerahkan buku yang ditulis oleh saya dan teman-teman sebagai tambahan koleksi buku perpustakaan di kecamatan,” kata Yanieta.

Selain itu, Yanieta mengingatkan agar pengurus dan kader PKK di Kecamatan dan Kelurahan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan.

“Kita tidak mengetahui kapan pandemi ini akan berakhir, program kerja tetap harus berjalan dengan mengedepankan protokol kesehatan, jangan sampai karena kelalaian lalu muncul klaster PKK,” pungkasnya.

Comment