Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 04 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Menteri Pengadaan Vaksin Inggris, Nadhim Zahawi, mengatakan terdapat sekitar 4.000 varian virus yang menyebabkan Covid-19 di seluruh dunia saat ini. Berdasar itu, semua produsen vaksin Covid-19 seperti Pfizer dan AstraZeneca sedang berupaya memperbarui vaksin buatan mereka.
Ribuan varian dari jenis virus Korona penyebab Covid-19 telah dilaporkan saat virus bermutasi, termasuk yang disebut varian Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Dan, terlihat lebih mudah menyebar dibanding yang lain.
“Kemungkinan besar tidak seperti itu, bahwa vaksin saat ini tidak akan ampuh melawan varian-varian (virus), baik varian di Kent atau varian lainnya terutama jika berhubungan dengan penyakit parah dan rawat inap,” kata Nadhim kepada Sky.
Baca juga: Dokter di Inggris Sebut Pilek dan Hidung Meler jadi Gejala Covid-19
“Semua manufaktur, Pfizer-Biontech, Moderna, Oxford-AstraZeneca dan lainnya sedang mencari cara untuk memperbarui vaksin mereka guna memastikan bahwa kita siap menghadapi varian apa pun yang berjumlah sekitar 4.000 varian di seluruh dunia sekarang,” imbuh Nadhim.
Ketika ribuan varian muncul saat virus bermutasi saat replikasi, hanya minoritas yang sangat kecil yang kemungkinan menjadi penting dan mengubah virus secara signifikan menurut Jurnal medis Inggris.
“Kita memiliki industri terbesar dalam mengurutkan genom. Kita mempunyai sekitar 50 persen dari industri sekuens genom dunia, dan kita menjaga koleksi semua varian, sehingga kita siap untuk merespons apakah di musim gugur atau setelahnya. Tantangan apa pun di mana virus kemungkinan muncul dan menghasilkan vaksin selanjutnya,” kata Nadhim.
Virus Korona, yang dikenal oleh para ilmuwan sebagai SARS-CoV-2, telah menelan 2,2 juta korban jiwa di seluruh dunia sejak kemunculannya di Tiongkok pada akhir 2019, menurut Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Pengadaan Vaksin Inggris, Nadhim Zahawi, mengatakan terdapat sekitar 4.000 varian virus yang menyebabkan Covid-19 di seluruh dunia saat ini. Berdasar itu, semua produsen vaksin Covid-19 seperti Pfizer dan AstraZeneca sedang berupaya memperbarui vaksin buatan mereka.
Ribuan varian dari jenis virus Korona penyebab Covid-19 telah dilaporkan saat virus bermutasi, termasuk yang disebut varian Inggris, Afrika Selatan, dan Brasil. Dan, terlihat lebih mudah menyebar dibanding yang lain.
“Kemungkinan besar tidak seperti itu, bahwa vaksin saat ini tidak akan ampuh melawan varian-varian (virus), baik varian di Kent atau varian lainnya terutama jika berhubungan dengan penyakit parah dan rawat inap,” kata Nadhim kepada Sky.
Baca juga: Dokter di Inggris Sebut Pilek dan Hidung Meler jadi Gejala Covid-19
“Semua manufaktur, Pfizer-Biontech, Moderna, Oxford-AstraZeneca dan lainnya sedang mencari cara untuk memperbarui vaksin mereka guna memastikan bahwa kita siap menghadapi varian apa pun yang berjumlah sekitar 4.000 varian di seluruh dunia sekarang,” imbuh Nadhim.
Ketika ribuan varian muncul saat virus bermutasi saat replikasi, hanya minoritas yang sangat kecil yang kemungkinan menjadi penting dan mengubah virus secara signifikan menurut Jurnal medis Inggris.
“Kita memiliki industri terbesar dalam mengurutkan genom. Kita mempunyai sekitar 50 persen dari industri sekuens genom dunia, dan kita menjaga koleksi semua varian, sehingga kita siap untuk merespons apakah di musim gugur atau setelahnya. Tantangan apa pun di mana virus kemungkinan muncul dan menghasilkan vaksin selanjutnya,” kata Nadhim.
Virus Korona, yang dikenal oleh para ilmuwan sebagai SARS-CoV-2, telah menelan 2,2 juta korban jiwa di seluruh dunia sejak kemunculannya di Tiongkok pada akhir 2019, menurut Sekolah Kedokteran Universitas Johns Hopkins.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini