Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Jumat, 05 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan dari Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin di Istana Merdeka, Jakarat, Jumat (5/2). Keduanya membahas sejumlah hal terutama, bidang ekonomi.
Diketahui, dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dekat dan serumpun. Malaysia juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan, investasi, pariwisata dan sosial budaya.
“Kita akan terus memperkuat hubungan baik antar dua negara melalui komunikasi yang kuat pada semua tingkat,” ujar Jokowi, Jumat (5/2).
Jokowi juga menambahkan, Indonesia banyak mengirimkan warga negaranya untuk bekerja di Malaysia. Sehingga perlu perlindungan dengan dibuatnya memorandum of understanding (MOU) atau kerja sama terkait perlindungan bagi pekerja migran tersebut.
“Terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, saya menekankan pentingnya penyelesaian dengan pembuatan kesepekatan. MoU baru ini mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia,” katanya.
Selain itu dua negara ini juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik.
“Itu untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia,” ungkapnya.
Baca Juga: Jhoni Allen Disebut Jadi Otak Kudeta, Elite Demokrat Bakal Blak-blakan
Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD
Kemudian mengenai isu sawit, Indonesia akan terus berjuang untuk melawan diskriminasi terhadap sawit dan perjuangan tersebut akan lebih optimal jika dilakukan bersama.
“Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi dengan Muhyiddin Yasin membahas mengenai perkembangan yang terjadi di Myanmar. Indonesia dan Malaysia prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar.
“Kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN penting bagi kita semua untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN, terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional,” pungkasnya.
KalbarOnline.com – Presiden Joko Widodo (Jokowi) menerima kunjungan dari Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yasin di Istana Merdeka, Jakarat, Jumat (5/2). Keduanya membahas sejumlah hal terutama, bidang ekonomi.
Diketahui, dalam pertemuan tersebut, Jokowi mengatakan, Indonesia dan Malaysia adalah negara tetangga dekat dan serumpun. Malaysia juga merupakan salah satu mitra penting Indonesia di bidang perdagangan, investasi, pariwisata dan sosial budaya.
“Kita akan terus memperkuat hubungan baik antar dua negara melalui komunikasi yang kuat pada semua tingkat,” ujar Jokowi, Jumat (5/2).
Jokowi juga menambahkan, Indonesia banyak mengirimkan warga negaranya untuk bekerja di Malaysia. Sehingga perlu perlindungan dengan dibuatnya memorandum of understanding (MOU) atau kerja sama terkait perlindungan bagi pekerja migran tersebut.
“Terkait perlindungan pekerja migran Indonesia, saya menekankan pentingnya penyelesaian dengan pembuatan kesepekatan. MoU baru ini mengenai penempatan dan perlindungan pekerja domestik Indonesia di Malaysia,” katanya.
Selain itu dua negara ini juga perlu membangun one channel system agar masalah penempatan tenaga kerja dapat dilakukan secara lebih baik.
“Itu untuk mencegah terjadinya para pekerja menjadi korban perdagangan manusia,” ungkapnya.
Baca Juga: Jhoni Allen Disebut Jadi Otak Kudeta, Elite Demokrat Bakal Blak-blakan
Baca Juga: Andi Arief Tuding Moeldoko yang Ingin Lengserkan AHY dari Ketum PD
Kemudian mengenai isu sawit, Indonesia akan terus berjuang untuk melawan diskriminasi terhadap sawit dan perjuangan tersebut akan lebih optimal jika dilakukan bersama.
“Indonesia mengharapkan komitmen yang sama dengan Malaysia mengenai isu sawit ini,” tuturnya.
Selain itu, Jokowi dengan Muhyiddin Yasin membahas mengenai perkembangan yang terjadi di Myanmar. Indonesia dan Malaysia prihatin dengan perkembangan politik di Myanmar.
“Kita berharap perbedaan politik itu dapat diselesaikan sesuai dengan hukum yang berlaku dan untuk mewujudkan visi komunitas ASEAN penting bagi kita semua untuk terus menghormati prinsip-prinsip piagam ASEAN, terutama prinsip rule of law, good governance, demokrasi, hak asasi manusia dan pemerintahan yang konstitusional,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini