Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 09 Februari 2021 |
Coreng Profesi Wartawan, PWI Kalbar Minta Polisi Tindak Tegas Tiga Pemeras Pemilik SPBU di Sintang
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat, Gusti Yusri memastikan tiga oknum pemeras pemilik SPBU di Sintang, bukan anggota PWI.
“Saya yakin itu bukan wartawan tetapi orang yang mengaku sebagai wartawan. Dan saya pastikan itu bukan anggota PWI. Saya yakin itu juga bukan wartawan,” ujarnya saat diwawancarai usai menghadiri peringatan Hari Pers Nasional secara virtual di Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (9/2/2021).
Untuk itu dirinya meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas ketiganya secara profesional lantaran telah mencoreng profesi wartawan.
“Silahkan diproses. Karena itu jelas mencoreng nama wartawan,” tegasnya.
Dirinya juga meminta pihak kepolisian menindak oknum-oknum aparat yang bermain. Sebab, berdasarkan investigasi yang dilakukannya di beberapa titik termasuk di SPBU di Sintang, disinyalir ada oknum aparat yang bermain.
“SPBU-SPBU memang rawan pemerasan, termasuk oknum aparat sendiri juga ada bermain di sana. Tanya saja mereka di sana, banyak yang nerima sopoi di sana itu, saya minta aparat kepolisian, ditindak juga itu,” tegasnya.
Menurutnya, tak hanya SPBU yang menjadi titik rawan. Kegiatan proyek pembangunan yang ada juga menjadi titik rawan terjadinya pemerasan.
“Jangan dilayani yang meras begitu. Ndak usah dilayani. Bukan cuma SPBU, kegiatan proyek juga banyak itu, saya minta itu ditindak, jangan dilayani. Seperti di pekerjaan Jalan Ambawang itu, ada yang ngaku wartawan, LSM, aparat, tindak aja itu,” pungkasnya.
Coreng Profesi Wartawan, PWI Kalbar Minta Polisi Tindak Tegas Tiga Pemeras Pemilik SPBU di Sintang
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Provinsi Kalimantan Barat, Gusti Yusri memastikan tiga oknum pemeras pemilik SPBU di Sintang, bukan anggota PWI.
“Saya yakin itu bukan wartawan tetapi orang yang mengaku sebagai wartawan. Dan saya pastikan itu bukan anggota PWI. Saya yakin itu juga bukan wartawan,” ujarnya saat diwawancarai usai menghadiri peringatan Hari Pers Nasional secara virtual di Kantor Gubernur Kalbar, Selasa (9/2/2021).
Untuk itu dirinya meminta aparat kepolisian untuk menindak tegas ketiganya secara profesional lantaran telah mencoreng profesi wartawan.
“Silahkan diproses. Karena itu jelas mencoreng nama wartawan,” tegasnya.
Dirinya juga meminta pihak kepolisian menindak oknum-oknum aparat yang bermain. Sebab, berdasarkan investigasi yang dilakukannya di beberapa titik termasuk di SPBU di Sintang, disinyalir ada oknum aparat yang bermain.
“SPBU-SPBU memang rawan pemerasan, termasuk oknum aparat sendiri juga ada bermain di sana. Tanya saja mereka di sana, banyak yang nerima sopoi di sana itu, saya minta aparat kepolisian, ditindak juga itu,” tegasnya.
Menurutnya, tak hanya SPBU yang menjadi titik rawan. Kegiatan proyek pembangunan yang ada juga menjadi titik rawan terjadinya pemerasan.
“Jangan dilayani yang meras begitu. Ndak usah dilayani. Bukan cuma SPBU, kegiatan proyek juga banyak itu, saya minta itu ditindak, jangan dilayani. Seperti di pekerjaan Jalan Ambawang itu, ada yang ngaku wartawan, LSM, aparat, tindak aja itu,” pungkasnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini