Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 09 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa jajarannya telah ditugaskan untuk membuat kajian awal terkait kemandirian pesantren. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pesantren menjadi lebih mandiri.
“Salah satu mandatori yang diberikan Presiden kepada saya itu terkait dengan kemandirian pesantren. Presiden menekankan betul. Oleh karenanya kami melakukan pemetaan awal terkait hal ini,” ungkap Gus Yaqut dalam keterangannya, Selasa (8/2).
Menurut Menag, pemetaan awal ini amat penting guna memberikan treatment yang tepat bagi tiap-tiap pesantren. Apalagi, saat ini terdapat sekitar 31 ribu pesantren di Indonesia.
“Karena tiap pesantren itu kan berbeda kebutuhannya. Karenanya kita perlu tahu untuk mengklasifikasi dan memberikan dukungan yang tepat,” cetus Menag.
Selain itu, Menag juga mengapresiasi lembaga Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) yang saat ini memiliki berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti biro travel haji dan umrah serta kerja sama digital marketing dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
“Keberhasilan PMI dalam pemberdaayaan ekonomi ini bisa menjadi prototype bagi pesantren lain yang ada di Indonesia. Bahkan kalau bisa berjejaring lebih baik lagi. Titik tekannya itu kemandirian,” pesan Menag.
Sebelumnya, pengasuh PMI KH Ahmad Nurul Huda menyampaikan, pihaknya telah bekerja sama dengan sekitar 200 UMKM di Kabupaten Bekasi selama pandemi ini. Pasalnya, di masa pandemi ini mereka kebingungan untuk menjual produknya. Oleh karenanya, PMI melakukan kerja sama dengan para UMKM tersebut.
“Kemudian mereka menitipkan jualannya di PMI Mart ini. Kebetulan, santri-santri kami juga kan belajar digital marketing, mulai lah para santri membantu memasarkan barang umkm tersebut secara online. Ternyata ini efektif dan sangat membantu sekali,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas menyampaikan bahwa jajarannya telah ditugaskan untuk membuat kajian awal terkait kemandirian pesantren. Pasalnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menginginkan agar pesantren menjadi lebih mandiri.
“Salah satu mandatori yang diberikan Presiden kepada saya itu terkait dengan kemandirian pesantren. Presiden menekankan betul. Oleh karenanya kami melakukan pemetaan awal terkait hal ini,” ungkap Gus Yaqut dalam keterangannya, Selasa (8/2).
Menurut Menag, pemetaan awal ini amat penting guna memberikan treatment yang tepat bagi tiap-tiap pesantren. Apalagi, saat ini terdapat sekitar 31 ribu pesantren di Indonesia.
“Karena tiap pesantren itu kan berbeda kebutuhannya. Karenanya kita perlu tahu untuk mengklasifikasi dan memberikan dukungan yang tepat,” cetus Menag.
Selain itu, Menag juga mengapresiasi lembaga Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) yang saat ini memiliki berbagai program pemberdayaan ekonomi, seperti biro travel haji dan umrah serta kerja sama digital marketing dengan UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah).
“Keberhasilan PMI dalam pemberdaayaan ekonomi ini bisa menjadi prototype bagi pesantren lain yang ada di Indonesia. Bahkan kalau bisa berjejaring lebih baik lagi. Titik tekannya itu kemandirian,” pesan Menag.
Sebelumnya, pengasuh PMI KH Ahmad Nurul Huda menyampaikan, pihaknya telah bekerja sama dengan sekitar 200 UMKM di Kabupaten Bekasi selama pandemi ini. Pasalnya, di masa pandemi ini mereka kebingungan untuk menjual produknya. Oleh karenanya, PMI melakukan kerja sama dengan para UMKM tersebut.
“Kemudian mereka menitipkan jualannya di PMI Mart ini. Kebetulan, santri-santri kami juga kan belajar digital marketing, mulai lah para santri membantu memasarkan barang umkm tersebut secara online. Ternyata ini efektif dan sangat membantu sekali,” tandasnya.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini