Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Senin, 18 Agustus 2025 |
KALBARONLINE.com – BSI Maslahat terus menunjukkan komitmennya dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan di lingkungan pesantren lewat Program Pesantren Sehat. Mengusung konsep pertanian regeneratif dengan metode kebun permakultur, program ini sudah berjalan di Pesantren Roudlotul Qur’an (Cilacap, Jawa Tengah) dan Pesantren Urwatul Wustqo (Jombang, Jawa Timur).
Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan penyediaan pangan bergizi sekaligus pencegahan stunting di pesantren dengan kondisi terbatas. Pendekatan permakultur tidak hanya soal menanam, tapi juga mengedepankan prinsip zero waste—minim limbah, maksimal hasil dari sumber daya lokal.
“Pesantren Sehat benar-benar bermanfaat. Santri dapat pangan bergizi dari kebun sendiri sekaligus belajar bertani ramah lingkungan. Program ini bantu kemandirian pesantren dan kurangi ketergantungan pada pasokan luar,” ungkap Kholiq, pengurus Pesantren Urwatul Wustqo, Jombang.
Hal senada disampaikan Jalal Mahali, salah satu santri. “Kami diajari cara menanam sayur, bikin kompos, sampai ternak ayam dan ikan. Hasilnya bisa dinikmati langsung, dan kami juga makin peduli sama lingkungan. Semoga program ini terus berlanjut,” katanya.
Program Pesantren Sehat sendiri mencakup tiga bidang utama yang mendukung kemandirian pangan pesantren. Dari sisi perkebunan, para santri menanam sayuran, buah, dan rempah secara berkelanjutan untuk memastikan pasokan makanan sehat setiap hari. Di bidang perikanan, kolam ikan air tawar dikelola sebagai sumber protein tambahan yang bisa langsung dikonsumsi. Sementara itu, peternakan ayam sederhana juga dijalankan untuk memenuhi kebutuhan telur dan daging ayam bagi para santri.
Selain ketahanan pangan, program ini juga menitikberatkan pada edukasi kesehatan, mulai dari pemberian makanan sehat, pemeriksaan umum dan gigi, distribusi suplemen gratis, hingga pencegahan narkoba.
Di Pesantren Roudlotul Qur’an Cilacap, santri mengelola kebun permakultur dengan berbagai tanaman seperti kangkung, bayam, sawi, hingga buah melon dan labu madu. Panen perdana menghasilkan 20 ikat kangkung. Kandang ayam serta kolam ikan berkapasitas 2.000 ekor nila juga dibangun terintegrasi dengan pengolahan limbah.
Sementara di Pesantren Urwatul Wustqo Jombang, lahan luas dimanfaatkan dengan sistem alley cropping. Kandang ayam modern dibangun tahan rayap, kolam ikan difungsikan kembali, dan sampah organik dapur diolah jadi kompos maupun pakan ternak.
Ke depan, program ini akan fokus pada optimalisasi pengelolaan limbah, perawatan kebun, serta produksi pangan berkelanjutan. Harapannya, seluruh kebutuhan gizi pesantren dapat dipenuhi secara mandiri sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan santri.
Melalui implementasi di Cilacap dan Jombang, Program Pesantren Sehat BSI Maslahat diharapkan bisa jadi model ketahanan pangan pesantren yang tangguh, berkelanjutan, dan minim limbah—sekaligus langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045 yang bebas stunting dan berdaulat pangan. (*)
KALBARONLINE.com – BSI Maslahat terus menunjukkan komitmennya dalam membangun ketahanan pangan berkelanjutan di lingkungan pesantren lewat Program Pesantren Sehat. Mengusung konsep pertanian regeneratif dengan metode kebun permakultur, program ini sudah berjalan di Pesantren Roudlotul Qur’an (Cilacap, Jawa Tengah) dan Pesantren Urwatul Wustqo (Jombang, Jawa Timur).
Program ini hadir sebagai jawaban atas tantangan penyediaan pangan bergizi sekaligus pencegahan stunting di pesantren dengan kondisi terbatas. Pendekatan permakultur tidak hanya soal menanam, tapi juga mengedepankan prinsip zero waste—minim limbah, maksimal hasil dari sumber daya lokal.
“Pesantren Sehat benar-benar bermanfaat. Santri dapat pangan bergizi dari kebun sendiri sekaligus belajar bertani ramah lingkungan. Program ini bantu kemandirian pesantren dan kurangi ketergantungan pada pasokan luar,” ungkap Kholiq, pengurus Pesantren Urwatul Wustqo, Jombang.
Hal senada disampaikan Jalal Mahali, salah satu santri. “Kami diajari cara menanam sayur, bikin kompos, sampai ternak ayam dan ikan. Hasilnya bisa dinikmati langsung, dan kami juga makin peduli sama lingkungan. Semoga program ini terus berlanjut,” katanya.
Program Pesantren Sehat sendiri mencakup tiga bidang utama yang mendukung kemandirian pangan pesantren. Dari sisi perkebunan, para santri menanam sayuran, buah, dan rempah secara berkelanjutan untuk memastikan pasokan makanan sehat setiap hari. Di bidang perikanan, kolam ikan air tawar dikelola sebagai sumber protein tambahan yang bisa langsung dikonsumsi. Sementara itu, peternakan ayam sederhana juga dijalankan untuk memenuhi kebutuhan telur dan daging ayam bagi para santri.
Selain ketahanan pangan, program ini juga menitikberatkan pada edukasi kesehatan, mulai dari pemberian makanan sehat, pemeriksaan umum dan gigi, distribusi suplemen gratis, hingga pencegahan narkoba.
Di Pesantren Roudlotul Qur’an Cilacap, santri mengelola kebun permakultur dengan berbagai tanaman seperti kangkung, bayam, sawi, hingga buah melon dan labu madu. Panen perdana menghasilkan 20 ikat kangkung. Kandang ayam serta kolam ikan berkapasitas 2.000 ekor nila juga dibangun terintegrasi dengan pengolahan limbah.
Sementara di Pesantren Urwatul Wustqo Jombang, lahan luas dimanfaatkan dengan sistem alley cropping. Kandang ayam modern dibangun tahan rayap, kolam ikan difungsikan kembali, dan sampah organik dapur diolah jadi kompos maupun pakan ternak.
Ke depan, program ini akan fokus pada optimalisasi pengelolaan limbah, perawatan kebun, serta produksi pangan berkelanjutan. Harapannya, seluruh kebutuhan gizi pesantren dapat dipenuhi secara mandiri sekaligus menumbuhkan kesadaran lingkungan di kalangan santri.
Melalui implementasi di Cilacap dan Jombang, Program Pesantren Sehat BSI Maslahat diharapkan bisa jadi model ketahanan pangan pesantren yang tangguh, berkelanjutan, dan minim limbah—sekaligus langkah nyata menuju Indonesia Emas 2045 yang bebas stunting dan berdaulat pangan. (*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini