Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Selasa, 09 Februari 2021 |
KalbarOnline.com – Saat dunia tengah melakukan vaksinasi Covid-19, Tiongkok berhasil mengungkap aksi kejahatan pembuat vaksin palsu. Kasus tersebut berhasil diungkap dan tentunya untuk mencegah kasus berikutnya tak terulang.
Science and Technology Counselor Kedutaan Besar Tiongkok Untuk Indonesia Yi Fanping menjelaskan awal mula informasi tersebut dilaporkan XINHUA News Agency. Bahwa Tiongkok fokus pada Gerakan Khusus Penanganan dan Pencegahan Kegiatan Kriminal terkait vaksin yang diluncurkan oleh Kementerian Keamanan Publik Tiongkok dan dijalankan kepolisian daerah di
Tiongkok.
Berita tentang keberhasilan memecahkan sebuah kasus kriminal pembuatan dan penjualan vaksin palsu oleh Kepolisian Provinsi Jiangsu dan kepolisian daerah yang lain tentu saja membanggakan.
Baca juga: Tiongkok Beberkan Daftar Obat Tradisional Manjur untuk Pasien Covid-19
“Sebagaimana yang saya tahu, pihak Tiongkok sudah memberitahukan informasi terkait ke negara yang terlibat,” kata Yi Fanping dalam keterangan virtual, Selasa (9/2).
Dia mengklaim pemerintah Tiongkok sangat mementingkan keamanan vaksin, dan akan terus mengambil tindakan untuk menghukum kegiatan kriminal terkait vaksin seperti membuat dan menjual vaksin palsu, bisnis ilegal dan penyeludupan vaksin. Tiongkok juga akan memperkuat kerjasama penegakan hukum dengan negara yang terkait.
“Untuk mencegah kegiatan kriminal seperti ini terjadi lagi,” katanya.
Dalam laman CNN, Tiongkok mengatakan akan menindak jaringan kejahatan yang membuat vaksin palsu Covid-19 yang telah berjalan sejak September. Departemen kepolisian di Jiangsu, Beijing, dan Shandong telah menangkap lebih dari 80 orang yang terlibat dalam memproduksi lebih dari 3 ribu dosis vaksin Covid-19 palsu seperti laporan Xinhua.
Polisi menemukan bahwa sejak September 2020, mereka yang terlibat telah meraup untung besar dengan memasukkan larutan garam ke dalam injektor untuk memproses dan membuat vaksin Covid-19 palsu dan menjualnya dengan harga lebih tinggi. Tiongkok telah memvaksinasi penduduknya dengan suntikan dari dua perusahaan, Sinovac dan Sinopharm, dan keduanya juga telah diluncurkan di negara lain, termasuk Turki.
Saksikan video menarik berikut ini:
KalbarOnline.com – Saat dunia tengah melakukan vaksinasi Covid-19, Tiongkok berhasil mengungkap aksi kejahatan pembuat vaksin palsu. Kasus tersebut berhasil diungkap dan tentunya untuk mencegah kasus berikutnya tak terulang.
Science and Technology Counselor Kedutaan Besar Tiongkok Untuk Indonesia Yi Fanping menjelaskan awal mula informasi tersebut dilaporkan XINHUA News Agency. Bahwa Tiongkok fokus pada Gerakan Khusus Penanganan dan Pencegahan Kegiatan Kriminal terkait vaksin yang diluncurkan oleh Kementerian Keamanan Publik Tiongkok dan dijalankan kepolisian daerah di
Tiongkok.
Berita tentang keberhasilan memecahkan sebuah kasus kriminal pembuatan dan penjualan vaksin palsu oleh Kepolisian Provinsi Jiangsu dan kepolisian daerah yang lain tentu saja membanggakan.
Baca juga: Tiongkok Beberkan Daftar Obat Tradisional Manjur untuk Pasien Covid-19
“Sebagaimana yang saya tahu, pihak Tiongkok sudah memberitahukan informasi terkait ke negara yang terlibat,” kata Yi Fanping dalam keterangan virtual, Selasa (9/2).
Dia mengklaim pemerintah Tiongkok sangat mementingkan keamanan vaksin, dan akan terus mengambil tindakan untuk menghukum kegiatan kriminal terkait vaksin seperti membuat dan menjual vaksin palsu, bisnis ilegal dan penyeludupan vaksin. Tiongkok juga akan memperkuat kerjasama penegakan hukum dengan negara yang terkait.
“Untuk mencegah kegiatan kriminal seperti ini terjadi lagi,” katanya.
Dalam laman CNN, Tiongkok mengatakan akan menindak jaringan kejahatan yang membuat vaksin palsu Covid-19 yang telah berjalan sejak September. Departemen kepolisian di Jiangsu, Beijing, dan Shandong telah menangkap lebih dari 80 orang yang terlibat dalam memproduksi lebih dari 3 ribu dosis vaksin Covid-19 palsu seperti laporan Xinhua.
Polisi menemukan bahwa sejak September 2020, mereka yang terlibat telah meraup untung besar dengan memasukkan larutan garam ke dalam injektor untuk memproses dan membuat vaksin Covid-19 palsu dan menjualnya dengan harga lebih tinggi. Tiongkok telah memvaksinasi penduduknya dengan suntikan dari dua perusahaan, Sinovac dan Sinopharm, dan keduanya juga telah diluncurkan di negara lain, termasuk Turki.
Saksikan video menarik berikut ini:
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini