Wapres Ma’ruf Amin: Kerukunan Antarumat Beragama Kunci Utama Menjaga Keutuhan Bangsa

KalbarOnline.com — Keberagaman suku, agama, dan ras bangsa Indonesia merupakan keunikan tersendiri yang menjadi kebanggaan bagi masyarakat Indonesia. Namun, tidak sedikit pula konflik yang terjadi akibat keberagaman itu sendiri. Untuk itu, dibutuhkan upaya menciptakan kerukunan antarumat agar dapat menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.

“Saya berharap seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas), terutama yang berbasis agama, untuk terus berperan dan berkontribusi dalam upaya ikut menjaga antarumat beragama, membangun kesatuan, dan keutuhan nasional, karena kerukunan adalah faktor utama dalam menjaga keutuhan bangsa,” tegas Wakil Presiden (Wapres) Ma’ruf Amin pada Perayaan Tahun Baru Imlek Nasional 2572 Kongzili melalui konferensi video, Minggu (14/02/2021), ditayangkan pada kanal YouTube Wakil Presiden Republik Indonesia.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Selain menjaga kerukunan, Wapres juga meminta Majelis Tinggi Agama Konghucu Indonesia (MATAKIN) yang sebagian besar warganya merupakan pelaku usaha, dapat mendukung upaya pemerintah dalam memulihkan perekonomian nasional akibat pandemi COVID-19 ini.

Ia pun mengapresiasi partisipasi organisasi tersebut dalam menanggulangi dampak sosial dan ekonomi akibat pandemi COVID-19.

“Saya sampaikan apresiasi yang tinggi kepada MATAKIN dan segenap umat Konghucu, atas peran serta dan kontribusi yang telah diberikan dalam membantu masyarakat mengatasi pandemi COVID-19 dan dampak sosial ekonomi yang ditimbulkan,” ujar Wapres.

Baca Juga :  Plt Kadis Pariwisata DKI Jakarta Ditusuk di Kantornya, Motif Didalami

Menurut Wapres, hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk melakukan percepatan penanganan pandemi COVID-19 sekaligus untuk pemulihan ekonomi nasional.

“Kunci utamanya adalah kedisiplinan untuk menerapkan protokol kesehatan, di mana kita harus melakukan penyesuaian untuk tetap beraktivitas dan produktif,” ujarnya.

Selain itu, Wapres juga mendorong peran para pemuka agama untuk terus mendukung upaya pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

“Nasihat dan bimbingan pemuka agama akan memperkuat keyakinan dan kepatuhan umatnya tentang akibat apabila tidak menerapkan protokol kesehatan,” tuturnya.

Wapres juga berharap kondisi ekonomi nasional dapat dipulihkan secara cepat melalui dukungan dari organisasi masyarakat.

“Saya berharap dukungan MATAKIN dan seluruh umat Konghucu akan memberikan dampak yang berarti bagi percepatan pemulihan ekonomi nasional akibat pandemi COVID-19,” harapnya.

Wapres pun optimis bangsa Indonesia mampu menghadapi masa sulit dan mampu bangkit dari pandemi ini.

“Saya percaya dengan semangat dan usaha yang terbaik, diiringi doa, serta inovasi dan kreativitas, kita dapat melewati masa sulit ini serta dapat kembali membangun Indonesia yang lebih baik,” ujarnya.

Menutup sambutannya dalam acara yang mengangkat tema “Doa Untuk Indonesia” tersebut, Wapres menyampaikan ucapan selamat tahun baru Imlek ke-2572 dengan harapan adanya pandemi tidak mengurangi kekhidmatan perayaan serta agar tahun yang baru ini dapat menjadi tahun yang lebih baik dari tahun sebelumnya.

Baca Juga :  Laskar Pembela Islam Batam Siap Menangkan Isdianto-Suryani

“Selamat Hari Raya Tahun Baru Imlek ke-2572 kepada umat Khonghucu. Semoga perlindungan dan berkah Yang Maha Kuasa, serta upaya membersihkan hati, menyucikan nurani, dan berusaha supaya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya,” tutup Wapres.

Sementara, Menteri Agama Yaqut Choil Qoumas menyampaikan agar perayaan Tahun Baru Imlek kali ini dapat dijadikan momentum melakukan refleksi diri untuk dapat menjadi manusia yang lebih baik lagi.

“Hakikat tahun baru bukanlah pesta pora tapi mengoreksi perjalanan yang lalu, bersyukur terhadap kesempatan yang diberikan lagi, dan merencanakan pembaruan pada perjalanan berikutnya,” ucap Yaqut.

Turut hadir pada acara tersebut secara virtual Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua Umum Dewan Rohaniwan/Pengurus Pusat MATAKIN Xs. Budi Santoso Tanuwibowo, Ketua Kehormatan MATAKIN Jimly Asshiddiqie, serta Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj. (ind)

Comment