Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Senin, 22 Februari 2021 |
KalbarOnline.com –Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat geram dengan peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terus terjadi. Secara tegas, Jokowi bakal mencopot pejabat daerah yang tidak bisa menangani permasalahan karhutla.
“Kejadian kebakaran besar, kita rutin melakukan pertemuan seperti ini. Tujuannya apa, untuk mengingatkan baik kepada para gubernur, bupati, wali kota, pangdam, danrem, dandim, kapolda, dan kapolres. Terutama ini jika ada pejabat-pejabat yang baru, yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran, sekali lagi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa pada aturan main yang sudah kita sepakati di 2016,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2), seperti dilansir dari JawaPos.com.
Jokowi menegaskan, jika terdapat wilayah yang terjadi peristiwa karhutla, tak segan melakukan pencopotan kepada pejabat daerah. Hal ini merupakan langkah tegas, agar wilayah rawan karhutla mengantisipasi terjadinya hal tersebut.
“Kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik aturan mainnya tetap sama, belum saya ganti,” tegas Jokowi.
“Saya kira masih ingat semuanya kalau yang ikut rutin tiap tahun pertemuan dengan saya, pasti semuanya masih ingat yaitu dicopot yaitu diganti. Jelas? Meski saya sudah perintah ke Panglima dan Kapolri saat itu baru dua kali. Jadi kali ini saya ulang lagi, ini hanya untuk yang pejabat-pejabat baru agar tahu aturan main ini,” sambungnya.
Jokowi menyebut, meski saat ini tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah, namun kewaspadaannya tetap terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh lengah. Karena itu, Jokowi mengultimatum setiap pejabat daerah untuk memetakan daerah rawan karhutla. Antisipasi ini dilakukan sedini mungkin untuk mencegah potensi terjadinya karhutla, yang kerap terjadi pada musim kemarau.
“Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, yang detail. Sinergi semakin kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif, karena berdasarkan laporan BMKG tahun 2021 sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April,” tandas Jokowi.
KalbarOnline.com –Presiden Joko Widodo (Jokowi) dibuat geram dengan peristiwa kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang masih terus terjadi. Secara tegas, Jokowi bakal mencopot pejabat daerah yang tidak bisa menangani permasalahan karhutla.
“Kejadian kebakaran besar, kita rutin melakukan pertemuan seperti ini. Tujuannya apa, untuk mengingatkan baik kepada para gubernur, bupati, wali kota, pangdam, danrem, dandim, kapolda, dan kapolres. Terutama ini jika ada pejabat-pejabat yang baru, yang berada di daerah-daerah yang rawan bencana kebakaran, sekali lagi ini untuk mengingatkan agar tidak lupa pada aturan main yang sudah kita sepakati di 2016,” kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Senin (22/2), seperti dilansir dari JawaPos.com.
Jokowi menegaskan, jika terdapat wilayah yang terjadi peristiwa karhutla, tak segan melakukan pencopotan kepada pejabat daerah. Hal ini merupakan langkah tegas, agar wilayah rawan karhutla mengantisipasi terjadinya hal tersebut.
“Kalau di wilayah saudara-saudara ada kebakaran dan membesar dan tidak tertangani dengan baik aturan mainnya tetap sama, belum saya ganti,” tegas Jokowi.
“Saya kira masih ingat semuanya kalau yang ikut rutin tiap tahun pertemuan dengan saya, pasti semuanya masih ingat yaitu dicopot yaitu diganti. Jelas? Meski saya sudah perintah ke Panglima dan Kapolri saat itu baru dua kali. Jadi kali ini saya ulang lagi, ini hanya untuk yang pejabat-pejabat baru agar tahu aturan main ini,” sambungnya.
Jokowi menyebut, meski saat ini tengah menghadapi bencana banjir dan tanah longsor di beberapa daerah, namun kewaspadaannya tetap terhadap ancaman kebakaran hutan dan lahan tidak boleh lengah. Karena itu, Jokowi mengultimatum setiap pejabat daerah untuk memetakan daerah rawan karhutla. Antisipasi ini dilakukan sedini mungkin untuk mencegah potensi terjadinya karhutla, yang kerap terjadi pada musim kemarau.
“Kita harapkan sebuah rencana pencegahan yang matang, yang detail. Sinergi semakin kuat dan eksekusi lapangan yang semakin efektif, karena berdasarkan laporan BMKG tahun 2021 sebagian besar wilayah Indonesia diperkirakan masih mendapatkan hujan menengah tinggi hingga bulan April,” tandas Jokowi.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini