Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Selasa, 22 Juli 2025 |
KALBARONLINE.com – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, turun langsung memimpin inspeksi mendadak (sidak) bersama Satgas Pangan Kota Pontianak untuk mengecek stok dan harga beras di sejumlah distributor dan pasar tradisional.
Hasil sidak tak main-main, ditemukan beras premium yang ternyata tak sesuai takaran. Bahasan pun langsung memberi tenggat waktu satu minggu bagi distributor untuk menarik dan mengganti beras yang bermasalah. Kalau tak juga diindahkan, Pemkot Pontianak siap ambil langkah tegas.
“Tujuan kami meninjau agar tidak ada pihak yang dirugikan, baik distributor maupun masyarakat. Kalau timbangan kurang, pembeli jelas rugi. Dikhawatirkan keresahan warga bisa membuat perusahaan beras ditutup. Kami ingin hal seperti ini tidak terulang,” tegas Bahasan, Selasa, 22 Juli 2025.
Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang. Selama satu bulan ke depan, Pemkot Pontianak bersama Satgas Pangan dan instansi terkait akan intensif melakukan pengawasan—khususnya terhadap beras.
Bahasan menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap pangan, mengingat beras merupakan komoditas vital dan menyangkut hajat hidup banyak orang.
“Presiden Prabowo Subianto sudah berulang kali mengingatkan: urusan beras jangan main-main. Ini penyangga pangan nasional,” ujarnya.
Sidak ini sekaligus menjawab keresahan warga Pontianak yang belakangan dihadapkan pada isu beras oplosan. Menurut Bahasan, Pemkot tidak tinggal diam. Pengawasan rutin terus dijalankan, dan saluran pengaduan terbuka bagi masyarakat.
“Kalau ada beras palsu, timbangan kurang, atau kejanggalan lain, silakan laporkan. Bisa ke Satgas Pangan, bisa juga lewat platform resmi Pemkot,” katanya.
Menariknya, Pemkot juga tengah menggagas kerja sama dengan Bulog untuk menghadirkan aplikasi deteksi beras palsu. Inovasi ini diharapkan bisa jadi alat identifikasi awal yang bisa digunakan masyarakat langsung dari rumah.
“Saya sudah berdiskusi dengan Bulog mengenai rencana membuat aplikasi untuk mendeteksi beras palsu. Dengan begitu, masyarakat bisa melakukan identifikasi sejak dini,” tutup Bahasan. (Jau)
KALBARONLINE.com – Wakil Wali Kota Pontianak, Bahasan, turun langsung memimpin inspeksi mendadak (sidak) bersama Satgas Pangan Kota Pontianak untuk mengecek stok dan harga beras di sejumlah distributor dan pasar tradisional.
Hasil sidak tak main-main, ditemukan beras premium yang ternyata tak sesuai takaran. Bahasan pun langsung memberi tenggat waktu satu minggu bagi distributor untuk menarik dan mengganti beras yang bermasalah. Kalau tak juga diindahkan, Pemkot Pontianak siap ambil langkah tegas.
“Tujuan kami meninjau agar tidak ada pihak yang dirugikan, baik distributor maupun masyarakat. Kalau timbangan kurang, pembeli jelas rugi. Dikhawatirkan keresahan warga bisa membuat perusahaan beras ditutup. Kami ingin hal seperti ini tidak terulang,” tegas Bahasan, Selasa, 22 Juli 2025.
Ia juga mengimbau masyarakat tetap tenang. Selama satu bulan ke depan, Pemkot Pontianak bersama Satgas Pangan dan instansi terkait akan intensif melakukan pengawasan—khususnya terhadap beras.
Bahasan menekankan pentingnya menjaga kepercayaan publik terhadap pangan, mengingat beras merupakan komoditas vital dan menyangkut hajat hidup banyak orang.
“Presiden Prabowo Subianto sudah berulang kali mengingatkan: urusan beras jangan main-main. Ini penyangga pangan nasional,” ujarnya.
Sidak ini sekaligus menjawab keresahan warga Pontianak yang belakangan dihadapkan pada isu beras oplosan. Menurut Bahasan, Pemkot tidak tinggal diam. Pengawasan rutin terus dijalankan, dan saluran pengaduan terbuka bagi masyarakat.
“Kalau ada beras palsu, timbangan kurang, atau kejanggalan lain, silakan laporkan. Bisa ke Satgas Pangan, bisa juga lewat platform resmi Pemkot,” katanya.
Menariknya, Pemkot juga tengah menggagas kerja sama dengan Bulog untuk menghadirkan aplikasi deteksi beras palsu. Inovasi ini diharapkan bisa jadi alat identifikasi awal yang bisa digunakan masyarakat langsung dari rumah.
“Saya sudah berdiskusi dengan Bulog mengenai rencana membuat aplikasi untuk mendeteksi beras palsu. Dengan begitu, masyarakat bisa melakukan identifikasi sejak dini,” tutup Bahasan. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini