Ketum PPP Sambangi Airlangga Hartarto di Markas Golkar, Benih-benih Koalisi?

Ketum PPP Sambangi Airlangga Hartarto di Markas Golkar, Benih-benih Koalisi?

KalbarOnline, Nasional – Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto (AHA) disambangi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Suharso Monoarfa di DPP Partai Golkar, Selasa (30/3/2021) malam. Pertemuan tersebut salah satunya membahas Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP).

IKLANSUMPAHPEMUDA

Airlangga mengatakan, pertemuan antara PPP ini memiliki banyak kesamaaan. Seperti bersama-sama bekerja dalam pembahasan Undang-Undang Cipta Kerja, kemudian mengawal operasionalisasi UU Cipta Kerja melalui peraturan pemerintah hingga peraturan Presiden.

“Kemudian terkait poltik kita sama-sama sepakat untuk tidak merubah UU terkait Pilkada,” ujar Airlangga seperti dilansir KalbarOnline dari Jawa Pos.

Baca Juga :  Lima Ribuan Orang Deklarasi Dukung Prabowo-Gibran Menang Pilpres 2024

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian ini menambahkan bahwa rencana pembangunan jangka panjang sampai 2024 perlu dilanjutkan. Sehingga kedua belah partai sepakat untuk membuat tim.

“RPJP sampai 2024 tentu perlu dilanjutkan, 2025-2045 sehingga partai Golkar dan PPP sepakat untuk membentuk tim sehingga, tim tersebut nanti akan mempersiapkan ke arah RPJP 2025-2045,” katanya.

Sementara terpisah, Ketua Umum PPP Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa pihakmya mempunyai kesamaan visi terkait dengan RPJP.

“Sebagaimana kita ketahui, rencana pembangunan jangka menengah 2020-2024 adalah bagian terakhir dari rencana pembangunan jangka panjang 2005-2024 yang sama-sama pada waktu itu dibidani oleh PPP dan Golkar. Jadi, kesamaan sejak membentuk UU itu, kami ingin lanjutkan pada masa yang akan datang,” kata Suharso.

Baca Juga :  Kuswandi Terpilih Aklamasi Sebagai Ketua Golkar Kapuas Hulu

Selain itu, kesamaan lainnya antara PPP dan Golkar adalah partai yang terbuka bagi semua orang. Sehingga bukan milik satu per orang saja.

“Setidak-tidaknya kedua partai ini adalah partai yang go public, partai yang terbuka, dan bisa dimiliki oleh siapa saja, dan bisa diorkestasi oleh siapa saja, sepanjang bisa diterima oleh partai,” ungkap Suharso.

 

Comment