Wujudkan Indonesia Emas 2045, AHY: Muda Adalah Kekuatan
Ngobrol santai dengan Jurnalis dan Influencer Pontianak
KalbarOnline, Pontianak – Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) mengatakan, Indonesia saat ini sedang menghadapi tantangan pandemi Covid-19 dan perubahan dunia. Untuk itu, ia menekankan pentingnya membangun daya tahan dan daya saing bangsa.
Kata AHY, peran generasi muda sangat penting untuk menjawab tantangan tersebut sekaligus untuk mewujudkan visi Indonesia Emas 2045.
“Setiap bangsa pasti ingin menjadi bangsa yang besar dan unggul, setiap bangsa juga pasti ingin untuk menjadi menang dalam persaingan global. Kita gelorakan Indonesia Emas 2045, mudah-mudahan memasuki masa keemasan itu, kita (Indonesia) pada posisi yang semakin baik, ekonominya dan kesejahteraannya,” kata AHY saat ngobrol santai dengan para Jurnalis dan Influencer di Kota Pontianak dalam lawatannya di Provinsi Kalimantan Barat, Kamis, 23 September 2021.
Menurut AHY, yang dibutuhkan oleh generasi muda, adalah kesempatan. Kesempatan untuk membuktikan bahwa Muda Adalah Kekuatan; kekuatan dalam pemikiran dan perbuatan. Muda adalah keberanian untuk melakukan perubahan, juga lompatan.
Muda, berarti tidak ragu untuk keluar dari zona nyaman, beradaptasi, bekerja keras, menghadapi disrupsi, dan menjawab tantangan zaman. Muda, berarti pantang menyerah, dan tidak takut gagal. Karena dalam setiap kegagalan, ada pelajaran untuk bangkit, dan besertanya, ada peluang untuk menang.
“Insya Allah 2045, mudah-mudahan generasi saat ini yang akan memimpin ke depannya, mengawaki negeri ini. Siapkan diri. Mungkin generasi kami di masa itu sudah fade away, tinggal melihat kepemimpinan generasi saat ini di masa depan,” katanya.
Untuk itu dia mengajak semua komponen bangsa termasuk para pemuda untuk saling mengisi dan menguatkan diri untuk menjadikan Indonesia sebagai bangsa yang bermartabat, Indonesia yang dipandang dunia, semakin baik dengan teknologinya yang semakin maju.
Meski demikian, AHY menekankan bahwa anak muda tidak boleh dimanja, apalagi disiapkan karpet merah. Namun, jangan pula dibiarkan tumbuh dan berimajinasi tanpa arah. Bimbingan, nasihat dan pengalaman dari para pemimpin, para senior, dan generasi pendahulunya sangat diperlukan. Bukan dilecehkan, dibungkam, apalagi dimatikan jalannya.
“Generasi muda justru harus dituntun, sekaligus ditempa, dan dipersiapkan untuk menjadi pemimpin-pemimpin hebat, menjadi “game-changer”, “history-maker”, menjadi motor penggerak kemajuan bangsa di masa depan,” katanya.
Comment