Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Kamis, 24 Februari 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) kembali memberikan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022.
“Alhamdulilah, Kalbar masuk ke penilaian Tahap II,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rabu 23 Februari 2022.
Sutarmidji mengaku sudah mempresentasikan pembangunan di Provinsi Kalbar untuk mendukung penilaian dalam PPD 2022 tersebut.
“Beberapa tahun belakangan ini Kalbar sudah berada di urutan kedua di Pulau Kalimantan,” ungkap Sutarmidji.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi, kata Sutarmidji, Kalbar menjadi yang tertinggi dari 5 provinsi di Kalimantan.
Perekonomian Kalbar periode 2017-2021 tumbuh sekitar 3,69 persen. Di periode yang sama, tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,82 persen, di bawah angka nasional sekitar 6,49 persen.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) menyatakan tingkat kemiskinan Kalbar sekitar 6,84 persen, di bawah angka nasional sekitar 9,71 persen.
“Namun, untuk Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Kalbar sekitar 67,90 persen dan nasional 72,29 persen,” kata Sutarmidji.
Rendahnya IPM kalbar ini, menurut Sutarmidji, tentunya tidak terlepas dari penilaian akumulasi 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalbar.
Adapun penyumbang IPM tertinggi untuk Kalbar ini, ungkap dia, Kota Pontianak dan Kota Singkawang.
Seharusnya kabupaten lainnya bisa meningkatkan angka IPM-nya, kata Sutarmidji, supaya IPM Kalbar dapat meningkat dan bersaing dengan provinsi lainnya.
“Selain Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Daerah-daerah lian juga bisa meningkatkan IPM dengan baik,” pungkas Sutarmidji.(*)
KalbarOnline, Pontianak – Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) kembali memberikan Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD) 2022.
“Alhamdulilah, Kalbar masuk ke penilaian Tahap II,” kata Gubernur Kalbar Sutarmidji, Rabu 23 Februari 2022.
Sutarmidji mengaku sudah mempresentasikan pembangunan di Provinsi Kalbar untuk mendukung penilaian dalam PPD 2022 tersebut.
“Beberapa tahun belakangan ini Kalbar sudah berada di urutan kedua di Pulau Kalimantan,” ungkap Sutarmidji.
Sementara untuk pertumbuhan ekonomi, kata Sutarmidji, Kalbar menjadi yang tertinggi dari 5 provinsi di Kalimantan.
Perekonomian Kalbar periode 2017-2021 tumbuh sekitar 3,69 persen. Di periode yang sama, tingkat pengangguran terbuka sekitar 5,82 persen, di bawah angka nasional sekitar 6,49 persen.
Badan Pusat Statistik Republik Indonesia (BPS RI) menyatakan tingkat kemiskinan Kalbar sekitar 6,84 persen, di bawah angka nasional sekitar 9,71 persen.
“Namun, untuk Indeks Pertumbuhan Manusia (IPM) Kalbar sekitar 67,90 persen dan nasional 72,29 persen,” kata Sutarmidji.
Rendahnya IPM kalbar ini, menurut Sutarmidji, tentunya tidak terlepas dari penilaian akumulasi 14 kabupaten dan kota di Provinsi Kalbar.
Adapun penyumbang IPM tertinggi untuk Kalbar ini, ungkap dia, Kota Pontianak dan Kota Singkawang.
Seharusnya kabupaten lainnya bisa meningkatkan angka IPM-nya, kata Sutarmidji, supaya IPM Kalbar dapat meningkat dan bersaing dengan provinsi lainnya.
“Selain Kota Pontianak dan Kota Singkawang. Daerah-daerah lian juga bisa meningkatkan IPM dengan baik,” pungkas Sutarmidji.(*)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini