Home PLN Optimalkan Limbah Batu Bara untuk Bangun Infrastruktur di Kalsel
Nasional    

PLN Optimalkan Limbah Batu Bara untuk Bangun Infrastruktur di Kalsel

 Oleh : Jauhari Fatria
Rabu, 09 Maret 2022
PLN Optimalkan Limbah Batu Bara untuk Bangun Infrastruktur di Kalsel
WhatsApp Icon
Ukuran Font
Kecil Besar

PLN dan Adhi Karya mengolah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk proyek preservasi jalan di Kalimantan Selatan

KalbarOnline.com –  PT PLN (Persero) bersama PT Adhi Karya Tbk (Persero) memakai limbah sisa pembakaran batu bara atau Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) dari PLTU Asam Asam untuk membangun jalan sepanjang 150 kilo meter di Provinsi Kalimantan Selatan.

General Manager PLN Unit Induk Pembangkitan dan Penyaluran (UIKL) Kalimantan, Daniel Eliawardhana menjelaskan, dari kerjasama ini PLN mengirimkan 140 ton FABA ke Adhi Karya yang kemudian dimanfaatkan sebagai bahan tambah pengganti semen pada campuran beton dalam proyek infrastruktur tersebut.

"Optimalisasi pemanfaatan FABA khususnya yang dihasilkan PLTU milik PLN gencar dilakukan menyusul dikategorikannya FABA menjadi limbah Non Bahan Berbahaya dan Beracun (B3)," kata Daniel.

Daniel merincikan, PLTU Asam-asam kapasitas 4x65 Mega-watt yang terletak di Kabupaten Tanah Laut, Provinsi Kalimantan Selatan itu menghasilkan 160 ton FABA per hari dalam proses produksinya.

[caption id="attachment_113459" align="aligncenter" width="600"]PLN Optimalkan Limbah Batu Bara untuk Bangun Infrastruktur di Kalsel PLN dan Adhi Karya mengolah Fly Ash dan Bottom Ash (FABA) untuk proyek preservasi jalan di Kalimantan Selatan (Foto: **)[/caption]

“PLN menjalin kerja sama dengan berbagai pihak dalam pemanfaatan FABA hasil pembakaran batu bara untuk berbagai bahan baku keperluan sektor konstruksi dan infrastruktur di sekitar lokasi PLTU Asam-asam,” kata Daniel.

Daniel menambahkan, saat ini di lokasi PLTU Asam-asam terdapat lima ratus ribu ton stock FABA. Selain dimanfaatkan Adhi Karya, FABA ini juga dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar dan UMKM setempat untuk diolah menjadi paving block dan batako.

"Kami secara proaktif mengajak pemerintah daerah, UMKM, Badan Usaha Milik Desa serta kelompok masyarakat untuk dapat memanfaatkan FABA menjadi produk ramah lingkungan dan memberikan multiplier effect dalam meningkatkan kontribusi terhadap sektor perekonomian," jelas Daniel.

FABA bisa dikategorikan sebagai produk samping yang dihasilkan dari proses pembakaran batu bara pada pembangkit listrik tenaga uap (PLTU).

Sesuai dengan semangat pemanfaatan yang bersifat 4M (Mudah, Murah, Mutu dan Masif), PLN memastikan seluruh syarat dan persetujuan lingkungan telah dipenuhi sesuai standar dan ketentuan nasional yang mengacu pada standar prosedur internasional Best Available Techniques (BAT) dan Best Environmental Practices (BEP).

  • Tags:
  • Bagikan:
Sudah 2 Kali Vaksin, Penumpang Pesawat di Bandara Rahadi Oesman Ketapang Tak Perlu Antigen dan PCR
Artikel Selanjutnya
Sudah 2 Kali Vaksin, Penumpang Pesawat di Bandara Rahadi Oesman Ketapang Tak Perlu Antigen dan PCR
Rabu, 09 Maret 2022
Artikel Sebelumnya
Kawal Ketersediaan Minyak Goreng dari Produsen, Zulfydar Zaidar Mochtar: Ini Kebutuhan yang Harus Tersedia
Rabu, 09 Maret 2022
Kawal Ketersediaan Minyak Goreng dari Produsen, Zulfydar Zaidar Mochtar: Ini Kebutuhan yang Harus Tersedia

Berita terkait

Terbaru

Minggu, 07 Desember 2025
Dishub Pontianak Perketat Pengawasan Kendaraan...
Minggu, 07 Desember 2025
Pasipers Kodim Putussibau Hadiri Rapat...
Sabtu, 06 Desember 2025
Pemprov Kalbar Lakukan Penyegaran Kepala...
Sabtu, 06 Desember 2025
Gubernur Ria Norsan Tancap Gas...
Sabtu, 06 Desember 2025
Luxone, Kafe Jamu Pertama di...