Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 09 Maret 2022 |
KalbarOnline, Pontianak – DPRD Kota Pontianak terus mengawal produsen dan distributor untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di tengah masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Pemerintah.
"Kami terus mengawal baik produsen dan distributor bersama pemerintah agar minyak goreng ini terus tersedia," kata Anggota DPRD Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar, Rabu, 9 Maret 2022.
Politisi Partai Amanat Nasional ini mengatakan, minyak goreng ini sudah menjadi kebutuhan yang harus tersedia di setiap rumah tangga. Kondisi yang terjadi saat ini tentu menjadi perhatian bersama.
DPRD Kota Pontianak sendiri telah mengundang produsen dan bahkan berkunjung langsung ke pabrik minyak goreng yakni milik PT Wilmar di Pontianak. Wilmar sebagai produsen minyak goreng di Kalbar, kata Zulfydar, terus memaksimalkan produksinya dan pihaknya sangat menyambut baik.
Kapasitas produksi PT Wilmar sendiri sebesar 500 metrik ton. Setiap bulannya bisa memproduksi 15 ribu metrik ton. Berdasarkan informasi dari Disperindag Kalbar sendiri, kebutuhan minyak goreng Kota Pontianak sebesar 168.000 ton perbulan atau 0.25 x jumlah penduduk.
“Jadi kontribusi Wilmar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sangat besar," kata Zulfydar.
Olehkarena itu, Zulfy mendorong agar distributor di luar produsen dari PT Wilmar untuk dapat memasok minyak gorengnya ke Kalbar. Sehingga kebutuhan masyarakat baik Pontianak secara khusus maupun Kalbar dapat terpenuhi.
Pihaknya juga terus mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan pasar murah agar masyarakat tenang dan tidak ada kepanikan dalam membeli minyak goreng.
Sehingga dengan pasar murah sekaligus untuk memastikan harga minyak goreng benar-benar di angka Rp14 ribu per liter.
“Realitanya memang masih dirasakan masyarakat, harga masih di atas ketentuan yang ada. Hal ini tidak terlepas stok barang yang kadang tidak tersedia di pasar atau toko ritel atau mini market," pungkas Zulfydar.
KalbarOnline, Pontianak – DPRD Kota Pontianak terus mengawal produsen dan distributor untuk memastikan ketersediaan minyak goreng di tengah masyarakat dengan harga eceran tertinggi (HET) yang telah ditetapkan Pemerintah.
"Kami terus mengawal baik produsen dan distributor bersama pemerintah agar minyak goreng ini terus tersedia," kata Anggota DPRD Pontianak Zulfydar Zaidar Mochtar, Rabu, 9 Maret 2022.
Politisi Partai Amanat Nasional ini mengatakan, minyak goreng ini sudah menjadi kebutuhan yang harus tersedia di setiap rumah tangga. Kondisi yang terjadi saat ini tentu menjadi perhatian bersama.
DPRD Kota Pontianak sendiri telah mengundang produsen dan bahkan berkunjung langsung ke pabrik minyak goreng yakni milik PT Wilmar di Pontianak. Wilmar sebagai produsen minyak goreng di Kalbar, kata Zulfydar, terus memaksimalkan produksinya dan pihaknya sangat menyambut baik.
Kapasitas produksi PT Wilmar sendiri sebesar 500 metrik ton. Setiap bulannya bisa memproduksi 15 ribu metrik ton. Berdasarkan informasi dari Disperindag Kalbar sendiri, kebutuhan minyak goreng Kota Pontianak sebesar 168.000 ton perbulan atau 0.25 x jumlah penduduk.
“Jadi kontribusi Wilmar untuk memenuhi kebutuhan masyarakat sangat besar," kata Zulfydar.
Olehkarena itu, Zulfy mendorong agar distributor di luar produsen dari PT Wilmar untuk dapat memasok minyak gorengnya ke Kalbar. Sehingga kebutuhan masyarakat baik Pontianak secara khusus maupun Kalbar dapat terpenuhi.
Pihaknya juga terus mendorong pemerintah daerah untuk melaksanakan pasar murah agar masyarakat tenang dan tidak ada kepanikan dalam membeli minyak goreng.
Sehingga dengan pasar murah sekaligus untuk memastikan harga minyak goreng benar-benar di angka Rp14 ribu per liter.
“Realitanya memang masih dirasakan masyarakat, harga masih di atas ketentuan yang ada. Hal ini tidak terlepas stok barang yang kadang tidak tersedia di pasar atau toko ritel atau mini market," pungkas Zulfydar.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini