Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Kamis, 24 Maret 2022 |
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan pihak terkait untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya percepatan penurunan stunting. Tapi beberapa tahun terakhir capaiannya sudah baik, kita telah berhasil menurunkan persentase stunting,” kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat.
Wahyudi Hidayat menyampaikan itu saat membuka Rembuk Stunting Kapuas Hulu yang mengusung tema ‘Melalui konfigurasi pencegahan stunting, kita wujudkan sumber daya manusia yang unggul menuju Kapuas Hulu Sehat, Indonesia Maju’, Kamis, 24 Maret 2022.
Wahyudi Hidayat menyampaikan, dari sisi kerangka intervensi, penanganan stunting secara garis besar dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang difokuskan pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Intervensi spesifik adalah intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan Kesehatan. Sementara intervensi sensitif adalah intervensi pendukung seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Menurut berbagai literatur, intervensi sensitif ini memiliki kontribusi lebih besar yakni 70 persen dalam upaya penurunan stunting,” kata Wahyudi Hidayat.
Wahyudi Hidayat menambahkan, tantangan utama penanganan stunting adalah tidak terjadinya konvergensi pelaksanaan program dan kegiatan.
“Sehingga berbagai program dan kegiatan penanganan stunting yang tersebar melalui berbagai mekanisme pendanaan baik di pusat maupun daerah tidak terlaksana secara lengkap di suatu lokus, dalam hal ini di tingkat desa,” pungkas Wahyudi Hidayat.
Hadir pula dalam pembukaan Rembuk Stunting Kabupaten Kapuas Hulu 2022, Forkopimda Kapuas Hulu, Kepala Perangkat Daerah terkait, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), para Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, dan undangan terkait lainnya.
KalbarOnline, Kapuas Hulu – Pandemi Covid-19 menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah dan pihak terkait untuk menurunkan prevalensi stunting.
“Ini menjadi tantangan tersendiri bagi upaya percepatan penurunan stunting. Tapi beberapa tahun terakhir capaiannya sudah baik, kita telah berhasil menurunkan persentase stunting,” kata Wakil Bupati Kapuas Hulu Wahyudi Hidayat.
Wahyudi Hidayat menyampaikan itu saat membuka Rembuk Stunting Kapuas Hulu yang mengusung tema ‘Melalui konfigurasi pencegahan stunting, kita wujudkan sumber daya manusia yang unggul menuju Kapuas Hulu Sehat, Indonesia Maju’, Kamis, 24 Maret 2022.
Wahyudi Hidayat menyampaikan, dari sisi kerangka intervensi, penanganan stunting secara garis besar dilakukan melalui intervensi spesifik dan intervensi sensitif yang difokuskan pada 1.000 hari pertama kehidupan.
Intervensi spesifik adalah intervensi yang berhubungan dengan peningkatan gizi dan Kesehatan. Sementara intervensi sensitif adalah intervensi pendukung seperti penyediaan air bersih dan sanitasi.
“Menurut berbagai literatur, intervensi sensitif ini memiliki kontribusi lebih besar yakni 70 persen dalam upaya penurunan stunting,” kata Wahyudi Hidayat.
Wahyudi Hidayat menambahkan, tantangan utama penanganan stunting adalah tidak terjadinya konvergensi pelaksanaan program dan kegiatan.
“Sehingga berbagai program dan kegiatan penanganan stunting yang tersebar melalui berbagai mekanisme pendanaan baik di pusat maupun daerah tidak terlaksana secara lengkap di suatu lokus, dalam hal ini di tingkat desa,” pungkas Wahyudi Hidayat.
Hadir pula dalam pembukaan Rembuk Stunting Kabupaten Kapuas Hulu 2022, Forkopimda Kapuas Hulu, Kepala Perangkat Daerah terkait, Ketua Tim Penggerak PKK, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW), para Camat, Kepala Desa, Kepala Puskesmas, dan undangan terkait lainnya.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini