Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Redaksi KalbarOnline |
| Sabtu, 09 April 2022 |
Kalbar berpotensi jadi penyangga pangan IKN Nusantara
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) turut mengkritik Kementerian Pertanian (Kementan).
Sutarmidji mengakui, perhatian Kementan untuk pembangunan pertanian di Kalbar sangat kurang.
“Padahal produksi kita itu sebetulnya jika berdasarkan data, sudah bisa swasembada beras untuk memenuhi kebutuhan Kalbar sendiri,” kata Sutarmidji dalam Musrenbang RKPD Provinsi Kalbar tahun 2023.
Kementerian Pertanian, kata Sutarmidji, seharusnya mendorong Kalbar untuk terus meningkatkan produksi. Hal ini sekaligus untuk menunjang kebutuhan pangan dan hasil pertanian lainnya ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sebab menurut Sutarmidji, Kalbar sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan food estate yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN).
“Kalteng kan sudah pernah gagal dengan 1 juta hektarnya sebagai food estate, kenapa masih dipilih. Kan tidak ada hasilnya.” kata Sutarmidji.
Hal ini berbanding terbalik dengan potensi pertanian di Kalbar. Di mana Kalbar memiliki daerah-daerah yang menjadi sentra ketahanan pangan yakni Kabupaten Sambas, Landak, Kabupaten Kubu Raya dan beberapa daerah lain. Namun justru tak ditetapkan sebagai kawasan food estate.
Menurut Sutarmidji, dengan potensi yang besar itu seharusnya jadi perhatian Kementerian dengan membantu peningkatan produksi melalui bantuan bibit, peralatan dan sebagainya.
“Saat ini perhatiannya memang kurang, hanya sporadis saja, tidak terpusat, sehingga hasilnya tak kelihatan. Banyak sih bantuan Kementan, tapi hanya sedikit-sedikit saja, tidak jelas hasilnya apa,” kata Sutarmidji.
“Padahal kalau difokuskan misalnya peningkatan produksi di Landak, nah buat program apa saja yang harus dilakukan. Kan harusnya begitu,” timpal Sutarmidji.
Karena itu Sutarmidji meminta Bappenas turut memberikan perhatian agar persoalan tersebut dapat dibahas di level Pemerintah Pusat.
“Saya harap ini jadi prioritas untuk Bappenas agar Kalbar bisa dialokasikan (bantuan pertanian) lebih besar,” pungkas Sutarmidji.
Kalbar berpotensi jadi penyangga pangan IKN Nusantara
KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat (Kalbar) turut mengkritik Kementerian Pertanian (Kementan).
Sutarmidji mengakui, perhatian Kementan untuk pembangunan pertanian di Kalbar sangat kurang.
“Padahal produksi kita itu sebetulnya jika berdasarkan data, sudah bisa swasembada beras untuk memenuhi kebutuhan Kalbar sendiri,” kata Sutarmidji dalam Musrenbang RKPD Provinsi Kalbar tahun 2023.
Kementerian Pertanian, kata Sutarmidji, seharusnya mendorong Kalbar untuk terus meningkatkan produksi. Hal ini sekaligus untuk menunjang kebutuhan pangan dan hasil pertanian lainnya ke Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara.
Sebab menurut Sutarmidji, Kalbar sangat potensial untuk dikembangkan sebagai kawasan food estate yang merupakan Program Strategis Nasional (PSN).
“Kalteng kan sudah pernah gagal dengan 1 juta hektarnya sebagai food estate, kenapa masih dipilih. Kan tidak ada hasilnya.” kata Sutarmidji.
Hal ini berbanding terbalik dengan potensi pertanian di Kalbar. Di mana Kalbar memiliki daerah-daerah yang menjadi sentra ketahanan pangan yakni Kabupaten Sambas, Landak, Kabupaten Kubu Raya dan beberapa daerah lain. Namun justru tak ditetapkan sebagai kawasan food estate.
Menurut Sutarmidji, dengan potensi yang besar itu seharusnya jadi perhatian Kementerian dengan membantu peningkatan produksi melalui bantuan bibit, peralatan dan sebagainya.
“Saat ini perhatiannya memang kurang, hanya sporadis saja, tidak terpusat, sehingga hasilnya tak kelihatan. Banyak sih bantuan Kementan, tapi hanya sedikit-sedikit saja, tidak jelas hasilnya apa,” kata Sutarmidji.
“Padahal kalau difokuskan misalnya peningkatan produksi di Landak, nah buat program apa saja yang harus dilakukan. Kan harusnya begitu,” timpal Sutarmidji.
Karena itu Sutarmidji meminta Bappenas turut memberikan perhatian agar persoalan tersebut dapat dibahas di level Pemerintah Pusat.
“Saya harap ini jadi prioritas untuk Bappenas agar Kalbar bisa dialokasikan (bantuan pertanian) lebih besar,” pungkas Sutarmidji.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini