Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 20 Mei 2022 |
KalbarOnline.com, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji, menerima audiensi Konsulat Jenderal (Konjen) RI Kuching Sarawak, Malaysia, Raden Sigit Witjaksono, di Ruang Kerja Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (19/05/22).
Melalui keterangannya, Gubernur Sutarmidji menjelaskan, bahwa maksud kedatangan Konjen Sigit yakni dalam rangka memberitahukan kondisi terkini perihal kondisi perbatasan sejak dibukanya kembali pintu batas negara RI-Malaysia di Provinsi Kalbar per-tanggal 1 April 2022.
"Kebetulan Konjen ini baru 3 bulan. Kemudian (terkait) sudah dibuka perbatasan pada 1 April kemarin, perdagangan masih belum lancar, itu yang akan kita upayakan supaya kembali seperti semula. kemudian peningkatan kapasitas pelayanan di sana," terang Gubernur Sutarmidji.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Bang Midji ini menilai, bahwa sektor perdagangan di batas negara sebetulnya tidak terlalu memiliki masalah yang signifikan.
"Hanya masalah mobil Malaysia masuk ke Indonesia itu bayar, itu masuk ke pendapatan negara bukan pajak. Itu menurut saya salah satu penghambat. Kalau dulu mobil Malaysia banyak sekali masuk ke Kalbar, sekarang hampir tidak ada. Karena itu, harus bayar. Belum lagi urusan yang bertele-tele. Padahal mobil Indonesia masuk ke sana, tidak ada diminta ini itu. Itu yang kita minta untuk ada solusi," kata dia.
Kemudian yang menjadi topik bahasan pula, yakni soal keberadaan pos perbatasan di Temajuk.
"Di Temajuk itu, Malaysia punya pos imigrasinya 15 meter dari perbatasan, sementara kita (Indonesia) jaraknya 3 kilometer dari perbatasan. Ini kan masalah. Walaupun di dekat perbatasan itu ada pos monyet, tapi personelnya tidak ada. Ini yang kita minta agar imigrasi menempatkan personelnya di sana. Kalau bisa posnya permanen, kalau bisa pos terpadu," jelas Bang Midji.
"Kemudian pegawainya ada, petugasnya ada, sehingga tidak ada area yang bisa bebas beraktivitas di situ. Inikan perbatasan negara, harus betul-betul diperhatikan. Nanti kalau sudah ada masalah baru ribut, saling salah menyalahkan. Saya sudah omongkan ini 3 tahun lebih sejak jadi gubernur. tapi sampai hari ini pos imigrasi masih 3 kilometer dari perbatasan," bebernya.
Disinggung terkait peluang ekspor lewat PLBN, menurut mantan Wali Kota Pontianak 2 periode itu, bahwa selama ini bagus-bagus saja, hanya tantangannya--bagaimana Kalbar-Indonesia dapat memasarkan produknya saja.
"Saya berharap ada kajian pasar kenapa orang Malaysia ke Bandung, apa yang dibuat di sana, apakah mereka wisata, apakah hanya belanja fashion atau sebagainya. Nah kita dekatkan pasar mereka. Artinya jangan konsumen yang pergi ke produsen, tapi produsen yang mendekatkan diri ke konsumen, itukan akan lebih murah dan mudah," pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline.com, Pontianak - Gubernur Kalbar, Sutarmidji, menerima audiensi Konsulat Jenderal (Konjen) RI Kuching Sarawak, Malaysia, Raden Sigit Witjaksono, di Ruang Kerja Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (19/05/22).
Melalui keterangannya, Gubernur Sutarmidji menjelaskan, bahwa maksud kedatangan Konjen Sigit yakni dalam rangka memberitahukan kondisi terkini perihal kondisi perbatasan sejak dibukanya kembali pintu batas negara RI-Malaysia di Provinsi Kalbar per-tanggal 1 April 2022.
"Kebetulan Konjen ini baru 3 bulan. Kemudian (terkait) sudah dibuka perbatasan pada 1 April kemarin, perdagangan masih belum lancar, itu yang akan kita upayakan supaya kembali seperti semula. kemudian peningkatan kapasitas pelayanan di sana," terang Gubernur Sutarmidji.
Lebih lanjut, pria yang karib disapa Bang Midji ini menilai, bahwa sektor perdagangan di batas negara sebetulnya tidak terlalu memiliki masalah yang signifikan.
"Hanya masalah mobil Malaysia masuk ke Indonesia itu bayar, itu masuk ke pendapatan negara bukan pajak. Itu menurut saya salah satu penghambat. Kalau dulu mobil Malaysia banyak sekali masuk ke Kalbar, sekarang hampir tidak ada. Karena itu, harus bayar. Belum lagi urusan yang bertele-tele. Padahal mobil Indonesia masuk ke sana, tidak ada diminta ini itu. Itu yang kita minta untuk ada solusi," kata dia.
Kemudian yang menjadi topik bahasan pula, yakni soal keberadaan pos perbatasan di Temajuk.
"Di Temajuk itu, Malaysia punya pos imigrasinya 15 meter dari perbatasan, sementara kita (Indonesia) jaraknya 3 kilometer dari perbatasan. Ini kan masalah. Walaupun di dekat perbatasan itu ada pos monyet, tapi personelnya tidak ada. Ini yang kita minta agar imigrasi menempatkan personelnya di sana. Kalau bisa posnya permanen, kalau bisa pos terpadu," jelas Bang Midji.
"Kemudian pegawainya ada, petugasnya ada, sehingga tidak ada area yang bisa bebas beraktivitas di situ. Inikan perbatasan negara, harus betul-betul diperhatikan. Nanti kalau sudah ada masalah baru ribut, saling salah menyalahkan. Saya sudah omongkan ini 3 tahun lebih sejak jadi gubernur. tapi sampai hari ini pos imigrasi masih 3 kilometer dari perbatasan," bebernya.
Disinggung terkait peluang ekspor lewat PLBN, menurut mantan Wali Kota Pontianak 2 periode itu, bahwa selama ini bagus-bagus saja, hanya tantangannya--bagaimana Kalbar-Indonesia dapat memasarkan produknya saja.
"Saya berharap ada kajian pasar kenapa orang Malaysia ke Bandung, apa yang dibuat di sana, apakah mereka wisata, apakah hanya belanja fashion atau sebagainya. Nah kita dekatkan pasar mereka. Artinya jangan konsumen yang pergi ke produsen, tapi produsen yang mendekatkan diri ke konsumen, itukan akan lebih murah dan mudah," pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini