Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : Jauhari Fatria |
| Rabu, 26 Juli 2017 |
Jarot: Putera-puteri Daerah SDM Paling Tepat Menjadi Tenaga GGD di Daerah 3T di Sintang
KalbarOnline, Sintang – Persoalan program Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Sintang mendapat perhatian serius dari Bupati Sintang Jarot Winarno. Awal minggu depan, Jarot berjanji mendiskusikan problem ini ke Pemerintah Pusat (Pempus) saat pertemuan di Jakarta.
“Awal minggu depan saya ke Jakarta. Saya akan mencari informasi terkait problem ini. Akan saya diskusikan dan sampaikan ke Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Jarot menambahkan selain pengunduran diri 26 orang GGD Kabupaten Sintang, dirinya juga akan mempertanyakan 40 orang GGD yang tidak lulus lantaran pertimbangan faktor umur.
Sebelumnya, Kabupaten Sintang mendapat alokasi 337 orang GGD. Dari kuota 337 orang GGD, hanya 297 orang GGD yang akan mendapatkan Surat Ketetapan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) dan Nomor Induk Pegawai (NIP).
“40 orang dipertimbangkan karena masalah umur. Untuk 26 GGD yang mengundurkan diri, saya belum tahu motifnya. Apakah takut melihat medan tugasnya atau ada pilihan lain lebih baik. Saya akan meminta Pemerintah Pusat menutupi kekosongan pasca pengunduran diri puluhan GGD ini,” terangnya.
Bupati menilai Pempus perlu evaluasi Pempus terhadap program GGD. Terjadi perbedaan konsep antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pempus terkait perekrutan tenaga GGD. Evaluasi perlu dilakukan lantaran tidak menutup kemungkinan program GGD juga jadi kendala di wilayah lain.
“Menurut saya, putera dan puteri daerah asal adalah sumber daya manusia paling tepat menjadi tenaga GGD di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) di Kabupaten Sintang,” terang orang nomor satu di Bumi Senentang ini.
Dirinya mencontohkan keberhasilan program perekrutan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengabdi di daerah asalnya. Program ini terbukti membantu pemenuhan tenaga bidan di Kabupaten Sintang.
“Seharusnya konsep ini dapat diterapkan pada program GGD Kementerian Pusat ini,” pungkasnya. (Sg)
Jarot: Putera-puteri Daerah SDM Paling Tepat Menjadi Tenaga GGD di Daerah 3T di Sintang
KalbarOnline, Sintang – Persoalan program Guru Garis Depan (GGD) di Kabupaten Sintang mendapat perhatian serius dari Bupati Sintang Jarot Winarno. Awal minggu depan, Jarot berjanji mendiskusikan problem ini ke Pemerintah Pusat (Pempus) saat pertemuan di Jakarta.
“Awal minggu depan saya ke Jakarta. Saya akan mencari informasi terkait problem ini. Akan saya diskusikan dan sampaikan ke Pemerintah Pusat,” ujarnya.
Jarot menambahkan selain pengunduran diri 26 orang GGD Kabupaten Sintang, dirinya juga akan mempertanyakan 40 orang GGD yang tidak lulus lantaran pertimbangan faktor umur.
Sebelumnya, Kabupaten Sintang mendapat alokasi 337 orang GGD. Dari kuota 337 orang GGD, hanya 297 orang GGD yang akan mendapatkan Surat Ketetapan Calon Pegawai Negeri Sipil (SK CPNS) dan Nomor Induk Pegawai (NIP).
“40 orang dipertimbangkan karena masalah umur. Untuk 26 GGD yang mengundurkan diri, saya belum tahu motifnya. Apakah takut melihat medan tugasnya atau ada pilihan lain lebih baik. Saya akan meminta Pemerintah Pusat menutupi kekosongan pasca pengunduran diri puluhan GGD ini,” terangnya.
Bupati menilai Pempus perlu evaluasi Pempus terhadap program GGD. Terjadi perbedaan konsep antara Pemerintah Daerah (Pemda) dan Pempus terkait perekrutan tenaga GGD. Evaluasi perlu dilakukan lantaran tidak menutup kemungkinan program GGD juga jadi kendala di wilayah lain.
“Menurut saya, putera dan puteri daerah asal adalah sumber daya manusia paling tepat menjadi tenaga GGD di daerah Terdepan, Terluar dan Tertinggal (3T) di Kabupaten Sintang,” terang orang nomor satu di Bumi Senentang ini.
Dirinya mencontohkan keberhasilan program perekrutan tenaga kesehatan khususnya bidan untuk mengabdi di daerah asalnya. Program ini terbukti membantu pemenuhan tenaga bidan di Kabupaten Sintang.
“Seharusnya konsep ini dapat diterapkan pada program GGD Kementerian Pusat ini,” pungkasnya. (Sg)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini