KalbarOnline.com, Pontianak – Konsulat Jenderal (Konjen) RI Kuching Sarawak, Malaysia, Raden Sigit Witjaksono, mengaku senang dapat diterima baik oleh Gubernur Kalbar, Sutarmidji, di Ruang Kerja Kantor Gubernur Kalbar, Kamis (19/05/22).
“Alhamdulillah kami dari konjen RI yang ada di Kuching Sarawak diterima oleh Pak Gubernur Kalbar. Tadi kami karena baru pertama kali bertemu langsung memperkenalkan diri setelah 3 bulan bertugas di Kuching,” kata Sigit.
Sigit menyampaikan, bahwa kedatangannya itu yakni dalam rangka menyampaikan perkembangan yang saat ini, terjadi khususnya setelah perbatasan RI-Malaysia dibuka setelah 1 April di Tebedu-Entikong.
“Kemudian 15 April lalu di Biawak-Aruk yang juga mulai dibuka lalu lintas orang dan kendaraan. Kendaraan untuk pribadi sudah mulai dengan permit atau izin. Yang sangat diharapkan juga, lalu lintas barang, komoditi perdagangan di antara kedua sisi–yang sebelum pandemi Covid-19 cukup potensial–yang sekarang belum kembali diaktifkan. Ini yang kami laporkan,” terangnya.
Sigit juga menyampaikan, dari hasil pertemuannya bersama Gubernur Sutarmidji, pihak Pemprov Kalbar turut memberikan usulan kepada pihak Arawak terkait beberapa pembenahan yang oerlu dilakukan.
“Pak Gubernur tadi juga sampaikan beberapa hal yang perlu pembenahan kedepannya terkait dengan pintu-pintu perbatasan. Karena di Kalbar kategori PLBN ada 3 yaitu Entikong, Aruk dan satu lagi yang diharapkan Malaysia untuk segera diaktivasi yaitu Nanga Badau,” katanya.
“Komoditi perdagangan cukup besar sebelum pandemi. Kemudian Jagoi Babang dan Temajuk. Itu yang diharapkan untuk dibenahi dan dilengkapi termasuk dengan petugasnya,” sambungnya.
“Ini perlu langkah bersama, koordinasi dan terintegrasi dari semua pihak terkait. Yang paling baik itu Entikong dan Aruk, tapi masih perlu pembenahan, karena menyangkut banyak sektor seperti tenaga kerja (BP2MI), ada dari BNPP, imigrasi, Bea Cukai, kesehatan dan sebagainya,” tambahnya.
Sigit menilai perlu adanya langkah bersama untuk menormalisasi serta meningkatkan potensi yang ada di pintu-pintu perbatasan kedepannya.
“Pak Gubernur tadi juga menyampaikan potensi kedepan khususnya sektor ekonomi kerjasama perdagangan karena cukup besar dari sisi Kalbar, ini harus berpulang pada kita untuk menyiapkannya. Karena kita punya produk pertanian yang jadi kebutuhan Malaysia. Ini juga kita komunikasikan. Dari Malaysia juga menyampaikan beberapa produk yang jadi kebutuhan Indonesia,” papar Sigit.
“Itulah gambaran besar pertemuan ini, mudah-mudahan yang kita dorong yakni lalu lintas orang supaya lebih aman dan lancar kedepannya,” ucapnya.
Terakhir, Sigit juga menambahkan, bahwa pada bulan ini, RI-Malaysia kemungkinan akan melakukan uji coba (trial) untuk melakukan pengiriman tahap pertama dalam bentuk satu truk gula aren dari Malaysia.
“Mudah-mudahan kalau ini berhasil itu bisa menjadi pengawal lalu lintas komoditi perdagangan di dua negara ini,” harapnya. (Jau)
Comment