Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 14 Juni 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, turut memberikan materi tentang prioritas pembangunan Provinsi Kalbar kepada 25 peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII tahun 2022, di Hotel Ibis Pontianak, Selasa (14/06/2022).
Kegiatan yang dikemas dengan Focus Group Discussion (FGD) Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) itu dihadiri oleh Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Komjen Pol Purwadi Arianto, Tenaga Ahli Pengajar Lemhanas RI, Laksda TNI Budi Setiawan, Dirmatlaitadik Debiddikpimkatnas Lemhanas RI, Brigjen Pol Djoko Poerbohadidjojo, beserta jajaran Forkopimda Provinsi Kalbar.
Pada kesempatan tersebut, Sutarmidji menjelaskan, adapun salah satu program prioritas di Kalbar yaitu peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) melalui 54 indikator yang harus terpenuhi untuk menuju desa mandiri dan sejahtera.
Menurutnya, ketika desa mandiri dan sejahtera itu terbentuk, maka secara otomatis dapat mengurangi sumber konflik yang ada di Kalbar.
"Ketika desa sudah menjadi status desa mandiri, maka sumber konflik akan berkurang dan masyarakat akan fokus pada capaian kesejahteraan karena semua kebutuhan sudah ada," katanya.
Gubernur sependapat dengan pernyataan Presiden RI terkait Sumber Daya Alam (SDA) yang harus dilindungi dan tidak dijual mentah.
"Jika bauksit langsung diubah menjadi aluminium, maka dapat memberikan penambahan nilai ekspor yang lebih dibandingkan dijual dalam kondisi mentah. Pengelolaan SDM seperti ini menjadi lebih bijak dan semakin baik, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai," paparnya.
Selanjutnya, Sutarmidji juga menyinggung soal sektor kesehatan dan pendidikan yang juga sangat penting untuk diperhatikan, khususnya dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar.
"Pada sektor kesehatan, saya selalu wacanakan rumah sakit tanpa kelas, tetapi merawat dan inapkan pasien berdasarkan penyakit yang diidapnya. Jenis penyakit ini yang seharusnya mendapatkan penanganan prioritas," ujarnya.
"Sedangkan untuk pendidikan, sejak awal menjabat sebagai gubernur, saya sudah membebaskan biaya pendidikan agar anak-anak Kalimantan Barat tidak ada yang putus sekolah," ucapnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji, turut memberikan materi tentang prioritas pembangunan Provinsi Kalbar kepada 25 peserta Program Pendidikan Reguler Angkatan (PPRA) LXIII tahun 2022, di Hotel Ibis Pontianak, Selasa (14/06/2022).
Kegiatan yang dikemas dengan Focus Group Discussion (FGD) Studi Lapangan Isu Strategis Nasional (SLISN) itu dihadiri oleh Sekretaris Utama Lembaga Ketahanan Nasional Republik Indonesia (Lemhannas RI), Komjen Pol Purwadi Arianto, Tenaga Ahli Pengajar Lemhanas RI, Laksda TNI Budi Setiawan, Dirmatlaitadik Debiddikpimkatnas Lemhanas RI, Brigjen Pol Djoko Poerbohadidjojo, beserta jajaran Forkopimda Provinsi Kalbar.
Pada kesempatan tersebut, Sutarmidji menjelaskan, adapun salah satu program prioritas di Kalbar yaitu peningkatan Indeks Desa Membangun (IDM) melalui 54 indikator yang harus terpenuhi untuk menuju desa mandiri dan sejahtera.
Menurutnya, ketika desa mandiri dan sejahtera itu terbentuk, maka secara otomatis dapat mengurangi sumber konflik yang ada di Kalbar.
"Ketika desa sudah menjadi status desa mandiri, maka sumber konflik akan berkurang dan masyarakat akan fokus pada capaian kesejahteraan karena semua kebutuhan sudah ada," katanya.
Gubernur sependapat dengan pernyataan Presiden RI terkait Sumber Daya Alam (SDA) yang harus dilindungi dan tidak dijual mentah.
"Jika bauksit langsung diubah menjadi aluminium, maka dapat memberikan penambahan nilai ekspor yang lebih dibandingkan dijual dalam kondisi mentah. Pengelolaan SDM seperti ini menjadi lebih bijak dan semakin baik, sehingga kesejahteraan masyarakat dapat tercapai," paparnya.
Selanjutnya, Sutarmidji juga menyinggung soal sektor kesehatan dan pendidikan yang juga sangat penting untuk diperhatikan, khususnya dalam mendongkrak Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kalbar.
"Pada sektor kesehatan, saya selalu wacanakan rumah sakit tanpa kelas, tetapi merawat dan inapkan pasien berdasarkan penyakit yang diidapnya. Jenis penyakit ini yang seharusnya mendapatkan penanganan prioritas," ujarnya.
"Sedangkan untuk pendidikan, sejak awal menjabat sebagai gubernur, saya sudah membebaskan biaya pendidikan agar anak-anak Kalimantan Barat tidak ada yang putus sekolah," ucapnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini