Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 05 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Sanggau - Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menerjunkan tim untuk meninjau dan memindahkan potongan besi pendorong roket China yang jatuh di kebun sawit milik warga Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
"Penelitian dari segi material, sudah ada rekan kami meninjau lokasi dan memindahkan puing ke kantor Pontianak. Material dan struktur puing tersebut akan diselidiki lebih lanjut," kata Peneliti Bidang Astronomi/Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto saat dihubungi, Jumat (05/08/2022).
Rhorom menjelaskan, pemindahan potongan besi itu ke kantor BRIN di Kota Pontianak, juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi publik.
"Setidaknya untuk edukasi publik akan perlunya kewaspadaan terhadap bahaya benda jatuh antariksa," kata dia.
Lebih lanjut, Rhorom menerangkan, pihaknya juga masih mendalami terkait proses jatuhnya potongan roket tersebut.
"Kami dari Pusat Sains Antariksa lebih fokus pada penelitian terkait orbit dan perkiraan waktu dan lokasi jatuh," ujar Rhorom.
Sementara itu, Tim Gegana Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Kalimantan Barat (Kalbar) juga telah melakukan identifikasi terhadap potongan besi pendorong roket China tersebut. Hasilnya, tidak ada kandungan radiasi dari serpihan roket yang ditemukan.
"Setelah dicek, benda tersebut tidak mengandung unsur radiasi dan bahan peledak," kata Wakapolres Sanggau, Kompol Kombo kepada wartawan, Selasa (02/08/2022).
Sebelumnya juga, Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan sejumlah warga, pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 23.09 WIB, terdengar suara gemuruh di langit.
“Sebelum potongan besi itu jatuh, bagian warga Desa Pengadang memang mendengar suara gemuruh dari langit,” kata kata Ade kepada wartawan, Senin (01/08/2022).
Ade mengatakan, dari keterangan pemilik lahan, potongan tersebut jatuh pada Minggu (31/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. (Jau)
KalbarOnline, Sanggau - Pusat Riset Antariksa di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah menerjunkan tim untuk meninjau dan memindahkan potongan besi pendorong roket China yang jatuh di kebun sawit milik warga Desa Pengadang, Kecamatan Sekayam, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat (Kalbar).
"Penelitian dari segi material, sudah ada rekan kami meninjau lokasi dan memindahkan puing ke kantor Pontianak. Material dan struktur puing tersebut akan diselidiki lebih lanjut," kata Peneliti Bidang Astronomi/Astrofisika Pusat Riset Antariksa BRIN, Rhorom Priyatikanto saat dihubungi, Jumat (05/08/2022).
Rhorom menjelaskan, pemindahan potongan besi itu ke kantor BRIN di Kota Pontianak, juga dimaksudkan untuk memberikan edukasi publik.
"Setidaknya untuk edukasi publik akan perlunya kewaspadaan terhadap bahaya benda jatuh antariksa," kata dia.
Lebih lanjut, Rhorom menerangkan, pihaknya juga masih mendalami terkait proses jatuhnya potongan roket tersebut.
"Kami dari Pusat Sains Antariksa lebih fokus pada penelitian terkait orbit dan perkiraan waktu dan lokasi jatuh," ujar Rhorom.
Sementara itu, Tim Gegana Satuan Brigade Mobil (Brimob) Polda Kalimantan Barat (Kalbar) juga telah melakukan identifikasi terhadap potongan besi pendorong roket China tersebut. Hasilnya, tidak ada kandungan radiasi dari serpihan roket yang ditemukan.
"Setelah dicek, benda tersebut tidak mengandung unsur radiasi dan bahan peledak," kata Wakapolres Sanggau, Kompol Kombo kepada wartawan, Selasa (02/08/2022).
Sebelumnya juga, Kapolres Sanggau AKBP Ade Kuncoro mengatakan, bahwa berdasarkan keterangan sejumlah warga, pada Sabtu (30/7/2022) sekitar pukul 23.09 WIB, terdengar suara gemuruh di langit.
“Sebelum potongan besi itu jatuh, bagian warga Desa Pengadang memang mendengar suara gemuruh dari langit,” kata kata Ade kepada wartawan, Senin (01/08/2022).
Ade mengatakan, dari keterangan pemilik lahan, potongan tersebut jatuh pada Minggu (31/7/2022) sekitar pukul 17.00 WIB. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini