Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 08 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Pontianak - Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak, bahwa jumlah sirkulasi buku dan kunjungan masyarakat, khususnya penyandang tunanetra, ke perpustakaan kota (Perpuskota) Pontianak menurun lebih dari 50 persen selama pandemi Covid-19 kemarin.
Alhasil, koleksi 84 judul buku braille di Perpuskota Pontianak dan 325 judul yang diadakan pada tahun 2020 di Pojok Braille, Taman Akcaya serta 66.981 lainnya, pun tidak termanfaatkan secara optimal.
"Mengingat kondisi pada saat itu masih pandemi dan harus mematuhi aturan prokes, akses untuk ke Perpuskota tidak memungkinkan bagi pemustaka, apalagi buat penyandang disabilitas, khususnya tunanetra," kata Inovator APBB-DPA, Rahmat Isya.
Untuk memulihkan kondisi itu, Rahmat mengatakan, pihak Disperpusip Kota Pontianak kemudian membuat inovasi yang disebut Antar Peminjaman Buku pilihan secara Berkala pada yayasan Disabilitas dan Panti Asuhan atau inovasi APBB-DPA.
Secara eksplisit, Rahmat menerangkan, bahwa tujuannya inovasi APBB-DPA ini guna memudahkan masyarakat khususnya yang memiliki keterbatasan seperti penghuni panti asuhan dan anak asuh pada Yayasan Disabilitas tetap mendapat kesempatan membaca seluas-luasnya.
"Secara tidak langsung ini juga meningkatkan jumlah sirkulasi pinjaman buku umum, buku braille dan juga penambahan jumlah anggota perpustakaan," jelasnya.
Rahmat mengungkapkan bahwa inovasi APBB-DPA ini telah diujicobakan selama satu tahun lebih. Hasilnya, ia mengklaim, bahwa inovasi ini terbukti memudahkan dan meningkatkan akses difabel terhadap koleksi buku Perpuskota.
Setidaknya, ada dua langganan tetap, kata Rahmat, yakni Yayasan Ar-Rahmah dan PA Muharibul Kheir. Dari dua lokasi itu, tercatat jumlah sirkulasi pinjam buku sebanyak 930 peminjaman, dan 120 jumlah sirkulasi pengembalian.
"Dengan penambahan 36 anggota baru dari yayasan dan panti asuhan itu. Kami juga sangat terbuka apabila ada yayasan difabel atau panti asuhan yang ingin menerima manfaat dari inovasi kami, bisa langsung menghubungi melalui akun medsos atau datang langsung ke Disperpusip Pontianak," ucap Rahmat. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Berdasarkan data Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Disperpusip) Kota Pontianak, bahwa jumlah sirkulasi buku dan kunjungan masyarakat, khususnya penyandang tunanetra, ke perpustakaan kota (Perpuskota) Pontianak menurun lebih dari 50 persen selama pandemi Covid-19 kemarin.
Alhasil, koleksi 84 judul buku braille di Perpuskota Pontianak dan 325 judul yang diadakan pada tahun 2020 di Pojok Braille, Taman Akcaya serta 66.981 lainnya, pun tidak termanfaatkan secara optimal.
"Mengingat kondisi pada saat itu masih pandemi dan harus mematuhi aturan prokes, akses untuk ke Perpuskota tidak memungkinkan bagi pemustaka, apalagi buat penyandang disabilitas, khususnya tunanetra," kata Inovator APBB-DPA, Rahmat Isya.
Untuk memulihkan kondisi itu, Rahmat mengatakan, pihak Disperpusip Kota Pontianak kemudian membuat inovasi yang disebut Antar Peminjaman Buku pilihan secara Berkala pada yayasan Disabilitas dan Panti Asuhan atau inovasi APBB-DPA.
Secara eksplisit, Rahmat menerangkan, bahwa tujuannya inovasi APBB-DPA ini guna memudahkan masyarakat khususnya yang memiliki keterbatasan seperti penghuni panti asuhan dan anak asuh pada Yayasan Disabilitas tetap mendapat kesempatan membaca seluas-luasnya.
"Secara tidak langsung ini juga meningkatkan jumlah sirkulasi pinjaman buku umum, buku braille dan juga penambahan jumlah anggota perpustakaan," jelasnya.
Rahmat mengungkapkan bahwa inovasi APBB-DPA ini telah diujicobakan selama satu tahun lebih. Hasilnya, ia mengklaim, bahwa inovasi ini terbukti memudahkan dan meningkatkan akses difabel terhadap koleksi buku Perpuskota.
Setidaknya, ada dua langganan tetap, kata Rahmat, yakni Yayasan Ar-Rahmah dan PA Muharibul Kheir. Dari dua lokasi itu, tercatat jumlah sirkulasi pinjam buku sebanyak 930 peminjaman, dan 120 jumlah sirkulasi pengembalian.
"Dengan penambahan 36 anggota baru dari yayasan dan panti asuhan itu. Kami juga sangat terbuka apabila ada yayasan difabel atau panti asuhan yang ingin menerima manfaat dari inovasi kami, bisa langsung menghubungi melalui akun medsos atau datang langsung ke Disperpusip Pontianak," ucap Rahmat. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini