KalbarOnline, Ketapang – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ketapang menggelar rapat koordinasi (rakor) bertajuk “Membangun Moderasi Beragama Dalam Bingkai NKRI Menuju Ketapang Hebat”, di Hotel Aston Ketapang, Kamis (25/08/2022).
Pada rakor itu, FKUB ketapang menggandeng mantan narapidana kasus terorisme asal Kota Singkawang, Rosnazizi untuk menjadi pembicara.
Dalam kesempatan itu, Rosnazizi menceritakan pengalaman dirinya sejak awal terlibat dalam jaringan kelompok radikal dan teroris hingga dirinya ditangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 anti teror. Setelah menerima vonis tiga tahun penjara, dia baru bebas pada tahun 2021 lalu.
Rosnazizi bercerita, keterlibatannya menjadi teroris akibat pemahaman agama yang sempit. Ditambah lagi referensi dan berada di lingkungan yang salah. Akibatnya, dirinya gampang terpapar paham radikal.
“Ketika itu saya berfikir paham Pancasila tak sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, dogma itu muncul akibat pemahaman agama yang dangkal, namun kini saya sudah sepenuhnya sadar, Pancasila sudah sesuai dengan Indonesia dengan beragam suku dan agama,” ujarnya.
Rosnazizi menyebutkan, kalau saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia baginya merupakan harga mati. Dia mengaku telah sepenuhnya sadar dan berkomitmen kembali ke menjadi warga negara Indonesia yang baik dan patuh terhadap UUD dan Pancasila.
Selain Rosnazizi, turut hadir sebagai narasumber yakni Kepala Badan Intelijen Daerah Kalbar, Brigjen Pol Rudy Tranggono dan Ketua FKUB Kalbar, Ismail Ruslan. Sementara itu, bertindak selaku moderator, yakni Asisten I Setda Kabupaten Ketapang, Edy Radiansyah.
Dalam paparannya, Rudy Tranggono berbicara tentang kontribusi strategis tokoh lintas agama dalam merawat kerukunan menyongsong pesta demokrasi 2024. Sedangkan Ismail Ruslan, mengangkat isu ancaman radikalisme dan moderasi beragama.
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Ketapang yang diwakili Staf Ahli Joko Prastowo pada Rabu (24/8) malam itu juga dilakukan deklarasi dan penandatanganan Tahun Toleransi 2022 Forum Kerukunan Umat Beragama.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Pengurus MUI Kabupaten Ketapang, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ketapang Andreas Hardi, unsur Forkopimda, termasuk 89 orang peserta dari berbagai unsur, mulai dari tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan. (Adi LC)
Comment