Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 26 Agustus 2022 |
KalbarOnline, Ketapang - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ketapang menggelar rapat koordinasi (rakor) bertajuk "Membangun Moderasi Beragama Dalam Bingkai NKRI Menuju Ketapang Hebat", di Hotel Aston Ketapang, Kamis (25/08/2022).
Pada rakor itu, FKUB ketapang menggandeng mantan narapidana kasus terorisme asal Kota Singkawang, Rosnazizi untuk menjadi pembicara.
Dalam kesempatan itu, Rosnazizi menceritakan pengalaman dirinya sejak awal terlibat dalam jaringan kelompok radikal dan teroris hingga dirinya ditangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 anti teror. Setelah menerima vonis tiga tahun penjara, dia baru bebas pada tahun 2021 lalu.
Rosnazizi bercerita, keterlibatannya menjadi teroris akibat pemahaman agama yang sempit. Ditambah lagi referensi dan berada di lingkungan yang salah. Akibatnya, dirinya gampang terpapar paham radikal.
"Ketika itu saya berfikir paham Pancasila tak sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, dogma itu muncul akibat pemahaman agama yang dangkal, namun kini saya sudah sepenuhnya sadar, Pancasila sudah sesuai dengan Indonesia dengan beragam suku dan agama," ujarnya.
[caption id="attachment_119533" align="alignnone" width="1040"]
Peserta rapat koordinasi (rakor) bertajuk "Membangun Moderasi Beragama Dalam Bingkai NKRI Menuju Ketapang Hebat" berfoto bersama. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Aston Ketapang, Kamis (25/08/2022). (Foto: Istimewa)[/caption]
Rosnazizi menyebutkan, kalau saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia baginya merupakan harga mati. Dia mengaku telah sepenuhnya sadar dan berkomitmen kembali ke menjadi warga negara Indonesia yang baik dan patuh terhadap UUD dan Pancasila.
Selain Rosnazizi, turut hadir sebagai narasumber yakni Kepala Badan Intelijen Daerah Kalbar, Brigjen Pol Rudy Tranggono dan Ketua FKUB Kalbar, Ismail Ruslan. Sementara itu, bertindak selaku moderator, yakni Asisten I Setda Kabupaten Ketapang, Edy Radiansyah.
Dalam paparannya, Rudy Tranggono berbicara tentang kontribusi strategis tokoh lintas agama dalam merawat kerukunan menyongsong pesta demokrasi 2024. Sedangkan Ismail Ruslan, mengangkat isu ancaman radikalisme dan moderasi beragama.
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Ketapang yang diwakili Staf Ahli Joko Prastowo pada Rabu (24/8) malam itu juga dilakukan deklarasi dan penandatanganan Tahun Toleransi 2022 Forum Kerukunan Umat Beragama.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Pengurus MUI Kabupaten Ketapang, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ketapang Andreas Hardi, unsur Forkopimda, termasuk 89 orang peserta dari berbagai unsur, mulai dari tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Ketapang menggelar rapat koordinasi (rakor) bertajuk "Membangun Moderasi Beragama Dalam Bingkai NKRI Menuju Ketapang Hebat", di Hotel Aston Ketapang, Kamis (25/08/2022).
Pada rakor itu, FKUB ketapang menggandeng mantan narapidana kasus terorisme asal Kota Singkawang, Rosnazizi untuk menjadi pembicara.
Dalam kesempatan itu, Rosnazizi menceritakan pengalaman dirinya sejak awal terlibat dalam jaringan kelompok radikal dan teroris hingga dirinya ditangkap oleh tim Detasemen Khusus 88 anti teror. Setelah menerima vonis tiga tahun penjara, dia baru bebas pada tahun 2021 lalu.
Rosnazizi bercerita, keterlibatannya menjadi teroris akibat pemahaman agama yang sempit. Ditambah lagi referensi dan berada di lingkungan yang salah. Akibatnya, dirinya gampang terpapar paham radikal.
"Ketika itu saya berfikir paham Pancasila tak sesuai dengan Al-Quran dan Hadits, dogma itu muncul akibat pemahaman agama yang dangkal, namun kini saya sudah sepenuhnya sadar, Pancasila sudah sesuai dengan Indonesia dengan beragam suku dan agama," ujarnya.
[caption id="attachment_119533" align="alignnone" width="1040"]
Peserta rapat koordinasi (rakor) bertajuk "Membangun Moderasi Beragama Dalam Bingkai NKRI Menuju Ketapang Hebat" berfoto bersama. Kegiatan ini berlangsung di Hotel Aston Ketapang, Kamis (25/08/2022). (Foto: Istimewa)[/caption]
Rosnazizi menyebutkan, kalau saat ini Negara Kesatuan Republik Indonesia baginya merupakan harga mati. Dia mengaku telah sepenuhnya sadar dan berkomitmen kembali ke menjadi warga negara Indonesia yang baik dan patuh terhadap UUD dan Pancasila.
Selain Rosnazizi, turut hadir sebagai narasumber yakni Kepala Badan Intelijen Daerah Kalbar, Brigjen Pol Rudy Tranggono dan Ketua FKUB Kalbar, Ismail Ruslan. Sementara itu, bertindak selaku moderator, yakni Asisten I Setda Kabupaten Ketapang, Edy Radiansyah.
Dalam paparannya, Rudy Tranggono berbicara tentang kontribusi strategis tokoh lintas agama dalam merawat kerukunan menyongsong pesta demokrasi 2024. Sedangkan Ismail Ruslan, mengangkat isu ancaman radikalisme dan moderasi beragama.
Kegiatan yang dibuka Wakil Bupati Ketapang yang diwakili Staf Ahli Joko Prastowo pada Rabu (24/8) malam itu juga dilakukan deklarasi dan penandatanganan Tahun Toleransi 2022 Forum Kerukunan Umat Beragama.
Hadir pula dalam kegiatan tersebut, Pengurus MUI Kabupaten Ketapang, Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Kabupaten Ketapang Andreas Hardi, unsur Forkopimda, termasuk 89 orang peserta dari berbagai unsur, mulai dari tokoh agama, adat, pemuda dan perempuan. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini