Menteri Nadiem Puji Kalbar yang Banyak Miliki SMK Pusat Keunggulan

KalbarOnline, Pontianak – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim memuji Pemerintah Provinsi Kalbar yang berhasil mendorong keberadaan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Pusat Keunggulan (PK).

“Tentu tidak semua provinsi dapat mencapainya. SMK Pusat Keunggulan merupakan program yang diluncurkan oleh Kemendikbudristek, dan untuk Kalbar dengan jumlah 28 SMK PK merupakan capaian yang bagus,” ungkap Nadiem saat melakukan audiensi bersama Gubernur Kalbar, Sutarmidji dan jajaran, di ruang Kerja Gubernur Kalbar, Senin (24/10/2022). 

IKLANSUMPAHPEMUDA

Nadiem mengaku salut, dengan banyaknya keberadaan SMK PK di Kalbar, karena artinya Kalbar telah mencapai hampir 25 persen kebutuhan SMK PK–dari total keseluruhan SMK yang ada di provinsi itu.

“Mengingat tidak semua SMK mampu menjadi SMK PK,” ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Provinsi Kalbar, Rita Hastarita yang ikut dalam audiensi tersebut menyampaikan, bahwa keberadaan 28 SMK PK yang ada di Kalbar saat ini tersebar di 9 kabupaten/kota. 

Pertama di Kota Pontianak, dengan memiliki 9 SMK PK. Diantaranya SMKN 2, SMKN 3, SMKN 4, SMKN 5, SMKN 6, SMKN 7, SMKN 8, SMKN 9 dan SMKS Santa Maria. 

Kedua, Kota Singkawang dengan memiliki 3 SMK PK. Diantaranya SMKN 1, SMKN 2, dan SMKN 3. Ketiga, di Kabupaten Mempawah dengan 2 SMK PK, yakni SMKN 1 Mempawah Timur dan SMKN 1 Mempawah Hilir. 

Keempat, di Kabupaten Sambas, dengan 2 SMK PK, yaitu SMKN 1 Sambas dan SMKN 2 Pemangkat. Kelima di Kabupaten Sintang, dengan 4 SMK PK, yaitu SMKN 1 Sintang, SMKN 1 Sepauk, SMKS Budi Luhur dan SMKS Muhammadiyah. 

Baca Juga :  Yoshinoya, Restoran Beef Bowl Nomor 1 di Jepang Kini Hadir di Pontianak

Keenam di Kabupaten Kubu Raya. Di sana terdapat 2 SMK PK, yaitu SMKN 1 Sui Raya dan SMKN 1 Sui Kakap. Ketujuh, di Kabupaten Ketapang, yang saat ini terdapat 4 SMK PK, antara lain SMKN 1, SMKN 2, SMKN 1 Nanga Tayap dan SMKN 1 Air Upas. 

Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dan jajaran berfoto bersama Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim. (Foto: Jauhari)
Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji dan jajaran berfoto bersama Mendikbudristek RI, Nadiem Makarim. (Foto: Jauhari)

Kedelapan, di Kabupaten Kayong Utara dengan memiliki 1 SMK PK, yaitu SMKN 1 Simpang Hilir. Dan terakhir di Kabupaten Landak, dengan 1 SMK PK, yakni SMKN 1 Ngabang. 

Rita menerangkan, SMK PK sendiri merupakan sekolah “terapan”, yang bertujuan untuk menghasilkan lulusan yang lebih mudah terserap di dunia kerja atau menjadi wirausaha melalui keselarasan pendidikan vokasi yang mendalam dan menyeluruh dengan dunia kerja. 

Hal itu juga menjelaskan bahwa jika saat ini, 28 SMK PK itu telah memiliki unit produksi dan teaching factory (Tefa), dimana para siswa dapat memproduksi berbagai produk, seperti bibit tanaman, produksi bokashi, makanan, kriya kayu, jasa perhotelan, jasa laundry, desain komunikasi visual, digital printing, bisnis center, bengkel sepeda motor, pengolahan hasil pertanian, produksi pupuk organik, green house dan budidaya tanaman.

Selaras dengan tujuan yang ada, para SMK PK di Kalbar juga turut menjalin kerja sama dengan dunia usaha dalam membantu menyediakan sarana dan prasarana, menyusun kurikulum bersama dunia usaha, penyediaan guru tamu, pembimbingan praktek, penyediaan tempat magang dan lainnya.

Baca Juga :  Kendati Pandemi, Ekonomi Kalbar Masih Tumbuh 4 Persen

“Keuntungan lainnya (SMK PK) adalah menjadi prioritas dalam pemberian bantuan dari Kemendikbudristek,” ujar Rita.

Bahkan disampaikan Rita, guna lebih mengasah kemampuan anak didik, terdapat beberapa tempat teaching factory yang telah dibuat sedemikian rupa untuk menyamai persis dengan tempat dunia usaha. Contohnya teaching factory bengkel pada beberapa SMKN yang bekerjasama dengan salah satu penyedia kendaraan bermotor.

Tak hanya itu, di SMK PK tersebut, kata dia, diberikan pula bantuan berupa peralatan service kendaraan bermotor dengan interior yang sama dengan bengkel aslinya. Alhasil, sekolah tersebut juga sudah membuka layanan umum service kendaraan sendiri, membuat pelajar di sana benar-benar siap untuk bekerja. 

“Serta banyak kerjasama lainnya dengan perusahaan perkebunan, perhotelan yang siap menerima tamatan SMK. Itu semua dilakukan agar kompetensi yang dimiliki pelajar sudah sesuai dengan yang dibutuhkan oleh dunia usaha atau dunia industri,” terangnya.

Sebagai informasi, bahwa SMK PK adalah pengembangan dari SMK, dengan basis kompetensi keahlian tertentu dalam rangka meningkatkan kualitas dan kinerja. (Jau)

Comment