KalbarOnline, Pontianak – Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Mendikbudristek) RI, Nadiem Makarim mengapresiasi para kepala sekolah yang telah berani melakukan transformasi begitu besar dalam dunia pendidikan lewat program Sekolah Penggerak.
Hal itu disampaikan Nadiem saat melakukan kunjungan kerja (kunker) di SD Negeri 28 Kelurahan Batu Layang, Kecamatan Pontianak Utara, Kota Pontianak, Senin (24/10/2022).
“Kita juga mendukung sekolah penggerak menjadi pendukung dan menjadi mercusuar bagi sekolah-sekolah lain yang ingin bertransformasi di wilayah Kalbar maupun Pontianak,” ujarnya di hadapan para kepala sekolah dari Sekolah Penggerak.
SDN 28 merupakan sekolah pertama yang dikunjungi Nadiem dalam kunkernya di Provinsi Kalimantan Barat (Kalbar). SDN 28 Pontianak Utara merupakan satu di antara 24 Sekolah Penggerak yang ada di Kota Pontianak.
Pada kesempatan tersebut, Nadiem menjelaskan kepada para kepala sekolah dari sekolah penggerak akan pentingnya Program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak di daerah.
Dimana sebelumnya, Nadiem mengaku juga telah berdiskusi dengan Gubernur Kalbar dan Wali Kota Pontianak tentang bagaimana membantu transformasi terakselerasi agar guru-guru penggerak dijadikan pengawas dan kepala sekolah.
“Termasuk proses guru honorer bisa terakselerasi sehingga bisa membantu kesejahteraan guru,” terangnya.
Dalam kesempatan yang sama, Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyambut baik kehadiran Nadiem Makarim ke Pontianak. Ia menuturkan, bahwa kehadiran Mendikbudristek di Pontianak akan memberikan nilai-nilai positif bagi kemajuan dunia pendidikan.
Saat ini, kata Edi, terdapat 25 sekolah yang telah menjadi Sekolah Penggerak, mencakup TK, SD dan SMP. Ia pun sangat mendukung program Sekolah Penggerak dan Guru Penggerak sebagai upaya memajukan pendidikan di Kota Pontianak.
“Program ini akan mengakselerasi untuk melangkah lebih maju satu atau dua tahap ke depan,” ungkapnya.
Sementara itu, Anggota Komisi X DPR RI, Adrianus Asia Sidot menuturkan, bahwa kunjungan Mendikbudristek ke SDN 28 Pontianak Utara dan bertemu dengan para kepala sekolah dan guru ialah untuk menjelaskan informasi-informasi secara utuh berkaitan dengan program-program yang digulirkan di bidang pendidikan.
“Karena informasi-informasi yang terkadang tidak secara utuh diterima para guru, hari ini bisa terang benderang yang dijelaskan langsung oleh Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi,” jelasnya.
Menurutnya, terobosan-terobosan di bidang pendidikan, transformasi-transformasi yang dilakukan Menteri Pendidikan RI itu terkadang memang membuat banyak pihak seperti kepanasan. Alhasil kata dia, banyak yang mengkritisi, banyak yang mem-bully seperti yang disampaikan oleh Menteri. Namun dirinya optimis apa yang dilakukan oleh Menteri Nadiem mempunyai tujuan besar bagi kemajuan pendidikan di Indonesia.
“Hasilnya memang mungkin belum bisa dirasakan hari ini, bukan dalam kurun waktu setahun atau dua tahun, tetapi mungkin lima sampai sepuluh tahun ke depan. Bidang pendidikan ini tidak bisa realisasinya dalam waktu singkat,” tukasnya.
Misalnya, lanjut Adrianus, pada program Guru Penggerak dan Sekolah Penggerak ini. Dimana program ini akan terus bergulir, sehingga program-program unggulan yang ada bisa termasuk dalam transformasi-transformasi sistem pendidikan. Dirinya menilai, kalau selama ini sistem pendidikan terkesan monoton, tidak ada perubahan-perubahan yang berarti.
“Di tangan Mas Nadiem ini banyak perubahan-perubahan yang drastis. Meskipun banyak yang belum memahami karena tidak menerima informasi secara utuh,” jelasnya.
Secara singkat, program Sekolah Penggerak berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik yang mencakup kompetensi literasi dan numerasi serta karakter, yang diawali dengan SDM yang unggul, termasuk terhadap kepala sekolah dan gurunya.
Program Sekolah Penggerak merupakan penyempurnaan dari program transformasi sekolah sebelumnya. Program Sekolah Penggerak akan mengakselerasi sekolah negeri/swasta di seluruh kondisi sekolah untuk bergerak 1 – 2 tahap lebih maju.
Sebagaimana yang telah dijelaskan, program ini dilakukan bertahap dan terintegrasi dengan ekosistem, hingga seluruh sekolah di Indonesia menjadi program Sekolah Penggerak. (Jau)
Comment