KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat menggelar acara rapat koordinasi (rakor) dan evaluasi Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS), di Hotel Harris Pontianak, Kamis (22/12/2022).
Rakor dan evaluasi TPPS tahun 2022 itu dibuka secara langsung oleh Ketua TPPS Kalbar yang juga Wakil Gubernur Provinsi Kalbar, Ria Norsan. Rakor sendiri diikuti oleh kurang lebih 60 orang peserta.
Tampak hadir diantaranya wakil bupati dan wakil wali kota se-Kalbar selaku Ketua Pelaksana TPPS Kabupaten/Kota se-Kalimantan Barat, para kepala OPD tingkat Provinsi Kalbar dan kabupaten/kota, ketua sekretariat TPPS kabupaten/kota se-Kalbar, Tim Percepatan Penurunan Stunting tingkat provinsi, serta Tim Satgas Percepatan Penurunan Stunting tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
Wagub Kalbar mengungkapkan, bahwa hanya 50 persen saja masyarakat mengetahui tentang stunting. Ia menerangkan, salah satu ciri-ciri anak menderita stunting yaitu anak lahir kurang dari 2,5 Kg dan panjang tidak sampai 48 Cm.
“Memang belum tentu anak yang pendek dan kurus itu Stunting, jadi anak yang stunting ini dari fisiknya pertumbuhannya tidak normal, dari IQ nya juga lemah,” jelas Norsan.
Orang nomor dua di Kalbar ini menuturkan, sementara ini untuk angka stunting tertinggi yaitu Kabupaten Kubu Raya di Desa Lingga Sungai Ambawang. Menurutnya lokasi penduduk sangat mempengaruhi. Pada Tahun 2021, angka stunting di Kalbar berada pada angka 29,8 persen.
“Mudah-mudahan di tahun 2023 nanti kita sudah turun mendekati 17 persen. Program kedepannya kita akan pacu tim TPPS ini kemudian berinovasi dan tetap terus memantau perkembangan penekanan angka stunting yang ada,” tutupnya. (Jau)
Comment