Hasil Penilaian MCP 2023, Pemprov Kalbar Nyaris Sempurna di Berbagai Bidang

KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah Provinsi Kalimantan Barat mendapat capaian nilai nyaris sempurna dalam berbagai bidang pada penilaian Monitoring Center For Prevention (MCP) tahun 2023.

Berdasarkan data MCP yang dirilis per tanggal 28 Februari 2023, daerah berjuluk Bumi Tanjungpura ini memperoleh nilai kumulatif sebesar 96,74 persen.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Sebagai rinciannya, dari 7 bidang penilaian MCP, Pemprov Kalbar berhasil meraih persentase 100 persen pada bidang perizinan, 99,04 persen pada bidang manajemen Aparatur Sipil Negara (ASN), 98,08 persen pada bidang optimalisasi pajak daerah, 96,29 persen untuk bidang pengelolaan Barang Milik Daerah (BMD), 96,22 persen untuk bidang pengadaan barang dan jasa, 94,82 persen dalam bidang pengawasan Aparat Pengawas Internal Pemerintah (APIP) dan 94,55 persen dalam bidang perencanaan dan penganggaran Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD).

MCP sendiri merupakan sebuah aplikasi atau dashboard yang dikembangkan oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) RI untuk melakukan monitoring capaian kinerja program pencegahan korupsi, melalui perbaikan tata kelola pemerintahan yang dilaksanakan pemerintah daerah di seluruh Indonesia.

Untuk level pemerintah provinsi, MCP memiliki 7 cakupan intervensi dan 8 cakupan intervensi untuk pemerintah kabupaten/kota, antara lain yaitu perizinan, pengadaan barang dan jasa, perencanaan dan penganggaran APBD, pengawasan APIP, manajemen ASN, pengelolaan BMD, optimalisasi pajak daerah dan tata kelola keuangan desa.

Capaian MCP 2022, posis tanggal 28 Februari 2023.
Capaian MCP 2022, posis tanggal 28 Februari 2023.

Menanggapi hasil penilaian MCP tahun 2023, Gubernur Kalbar, Sutarmidji meminta kepada jajarannya untuk tidak cepat berpuas diri dengan hasil capaian yang ada, melainkan harus terus menggenjot sejumlah perbaikan-perbaikan guna menutup rapat-rapat ruang korupsi–sebagaimana tujuan dari penilaian MCP tersebut.

Baca Juga :  Gapki Kalbar Buka Puasa Bersama Insan Media

“MCP ini untuk mencegah jangan sampai terjadi ruang-ruang untuk korupsi. Nah saya berharap jajaran pemerintah provinsi terus melakukan perbaikan, dan Alhamdulil untuk MCP Kalbar dari 38 provinsi kita berada di urutan 3 (se-Indonesia), tapi dari 542 kabupaten kota dan provinsi, kita menduduki rangking 8,” ujarnya kepada KalbarOnline, Rabu (22/03/2023).

Gubernur Kalbar Sutarmidji didampingi Sekda Kalbar Harisson saat menghadiri Rakor dan Peluncuran indikator MCP KPK tahun 2023 (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)
Gubernur Kalbar Sutarmidji didampingi Sekda Kalbar Harisson saat menghadiri Rakor dan Peluncuran indikator MCP KPK tahun 2023 (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Sutarmidji menilai, bahwa persentase yang ditorehkan oleh Pemprov Kalbar hari ini boleh dikatakan sudah cukup baik, bahkan sangat baik. Namun demikian, ia sangat berharap, bahwa nilai persentase “di atas kertas” itu harusnya sama atau berbanding lurus dengan hasil kinerja jajarannya di lapangan.

“Saya berharap ini riil (nyata), dalam artian betul-betul pelayanan itu diberikan kepada masyarakat. Kita, sebagai pemerintah diingatkan untuk terus memperbaiki pelayanan publik, perbaiki layanan-layanan masyarakat, karena memang tugas pemerintah itu memberikan pelayanan,” kata Sutarmidji.

Pemprov Kalbar berada di urutan 3 nasional setelah Pemprov Bali dan Pemprov Jawa Barat.
Pemprov Kalbar berada di urutan 3 nasional setelah Pemprov Bali dan Pemprov Jawa Barat.

Muara dari pelayanan yang diberikan itu, kata dia, demi kesejahteraan masyarakat, bagaimana agar jangan sampai terjadi inflasi, jangan sampai daya beli masyarakat menurun, pertumbuhan ekonomi mandek, yang akhirnya menyebabkan kemiskinan bertambah, pengangguran meningkat dan seterusnya.

“Saya yakin jajaran pemerintah provinsi bisa, dan semangat untuk itu ada. Kemudian (kepada) jajaran Pemerintah Provinsi Kalbar, kabupaten kota se-Kalimantan Barat saya ingin mengingatkan, jangan pernah ada praktik-praktik jual beli jabatan, dalam bentuk dan model apapun, karena itu diingatkan oleh Ketua KPK,” tekannya.

Baca Juga :  Waduh, Gubernur Sebut Pembangunan PLBN di Kalbar Kurang Manfaat

Sejalan dengan penilaian MCP, mantan Wali Kota Pontianak 2 periode itu juga berharap adanya perbaikan pada bidang SPI.

“Kalau tidak salah SPI ini, kita menduduki rangking ke 5 dari 38 provinsi. Ini juga bagus. Artinya kalau 2 hal ini (MCP dan SPI), kemudian ditambah lagi (dengan penilaian) SPBE kemarin, di mana kita menduduki rangking 2 setelah DKI (Jakarta) nilai kumulatifnya, maka saya yakin semuanya bisa,” kata dia.

Pemprov Kalbar tempati peringkat 1 untuk pemerintah daerah se-Kalbar dan peringkat 8 dari 542 pemerintah daerah se-Indonesia.
Pemprov Kalbar tempati peringkat 1 untuk pemerintah daerah se-Kalbar dan peringkat 8 dari 542 pemerintah daerah se-Indonesia.

Oleh karenanya, Sutarmidji turut mengajak seluruh jajaran, baik di pemerintahan provinsi maupun kabupaten/kota untuk berkomitmen terus menjaga tata kelola pemerintahan yang baik.

“Sekali lagi, beri pelayanan yang sebaik mungkin kepada masyarakat, agar kita mampu mengurangi kemiskinan, mengurangi pengangguran, meningkatkan kesejahteraan masyarakat, daya beli dan sebagainya,” pesannya.

Terkait dengan kesejahteraan pula, Sutarmidji pun berharap agar penyerapan anggaran yang ada dapat dilakukan secara maksimal. Hal ini penting menurut Sutarmidji, lantaran penyerapan anggaran tersebut menjadi bagian penopang bagi pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

“Kalau pertumbuhan ekonomi baik, maka daya beli pasti akan baik, karena pertumbuhan ekonomi baik biasa diikuti dengan tersedianya lapangan pekerjaan. Dampak lainnya yaitu kemiskinan berkurang, pengangguran berkurang dan lain sebagainya,” pungkasnya. (Jau)

Comment