330 Guru Ngaji Tradisional Terima Bantuan Operasional Rp 1,8 Juta Per Orang dari Pemkot Pontianak

KalbarOnline, Pontianak – Jika sebelumnya Pemerintah Kota (Pemkot) Pontianak memberi bantuan dana operasional kepada kader posyandu dan petugas fardhu kifayah, kali ini bantuan diberikan kepada 330 orang guru ngaji tradisional yang diserahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono. Masing-masing guru ngaji ini mendapatkan uang sejumlah Rp 1,8 juta.

“Guru ngaji memberikan pemahaman yang baik dari nilai-nilai yang ada di Al Quran. Mereka mengajarkan budi pekerti kepada orang tua, dan bagaimana seorang anak harus disiplin,” kata Edi usai penyerahan di Aula Sultan Syarif Abdurrahman (SSA) Kantor Wali Kota Pontianak, Senin (03/04/2023).

IKLANSUMPAHPEMUDA
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyerahkan secara simbolis bantuan operasional kepada guru ngaji tradisional. (Foto: Kominfo/Prokopim For KalbarOnline.com)
Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono menyerahkan secara simbolis bantuan operasional kepada guru ngaji tradisional. (Foto: Kominfo/Prokopim For KalbarOnline.com)

Pemkot Pontianak selalu menganggarkan dana operasional setiap tahunnya kepada guru ngaji tradisional sejak 2009. Edi mengungkapan terima kasih bagi pengabdian setiap guru ngaji. Guru ngaji tradisional menurutnya, selain mengajarkan huruf-huruf hijaiyah, juga memberikan keteladanan akhlak kepada anak-anak.

Baca Juga :  Berbagi Kebahagiaan, PHRI Kalbar Akan Gelar Buka Puasa Bersama 1.000 Anak Panti

“Mungkin apa yang kami berikan ini tidak sesuai dibandingkan pengabdian bapak ibu. Semoga apa yang kami berikan dapat memberikan motivasi lebih serta semangat membina ajaran kebaikan,” terangnya.

Foto bersama usai penyerahan secara simbolis bantuan operasional bagi guru ngaji tradisional se-Kota Pontianak. (Foto: Kominfo/Prokopim For KalbarOnline.com)
Foto bersama usai penyerahan secara simbolis bantuan operasional bagi guru ngaji tradisional se-Kota Pontianak. (Foto: Kominfo/Prokopim For KalbarOnline.com)

Generasi muda Kota Pontianak memerlukan dedikasi seorang pengajar, tak hanya pada pelajaran ilmu pengetahuan, namun juga pengajaran keagamaan. Pengorbanan dari guru ngaji ini, lanjut Wako Edi, akan memberikan dampak positif terhadap perkembangan dan pembangunan Kota Pontianak.

Baca Juga :  Inovasi Tempayan Beling Tingkatkan Pelayanan Kependudukan di Pontianak

“Anak-anak kita jadi terbiasa dengan hal-hal positif. Di luar sekolah formal, guru ngaji menjangkau semua anak-anak dan mengajak mereka melaksanakan agama dengan benar dan kaffah (keseluruhan),” paparnya. (Jau)

Comment