KalbarOnline, Kubu Raya – Sebanyak 1.545 petugas fardhu kifayah dan guru ngaji di Kabupaten Kubu Raya menerima insentif senilai Rp1.187.500 dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya, Selasa (28/5/2019).
Insentif tahap pertama ini diserahkan langsung Bupati Muda Mahendrawan didampingi Sekretaris Daerah Kubu Raya, Yusran Anizam. Tahun ini jumlah penerima insentif bertambah sebanyak 478 orang dibanding tahun sebelumnya yang hanya berjumlah 1.067 orang penerima.
“Mudah-mudahan para petugas fardhu kifayah dan guru ngaji terus menjaga dan meningkatkan derajat keikhlasannya menjadi lebih tinggi lagi. Apa yang diberikan oleh pemerintah daerah ini adalah sebuah bentuk penghargaan. Kita menginginkan bagaimana agar anak-anak kita dididik dan sekaligus dikawal di kampungnya masing-masing,” tutur Bupati Muda saat memberikan sambutannya dalam acara penyerahan insentif.
Orang nomor wahid di Kubu Raya ini berharap para petugas fardhu kifayah dan guru ngaji dapat terus meningkatkan potensi, metode dan kualitas pelayanan terkait bidang pengabdiannya. Ia menegaskan Pemerintah Kabupaten Kubu Raya sangat peduli terhadap setiap elemen masyarakat yang punya kontribusi terhadap daerah, termasuk guru ngaji dan petugas fardhu kifayah.
“Insya Allah kita memahami dan selalu berusaha mengakomodir setiap elemen yang punya peranan di masyarakat. Tentu langkah-langkah dilakukan secara bertahap karena memang Kubu Raya ini baru 12 tahun usianya. Tentulah secara bertahap dilakukan langkah-langkah pendataan,” tukasnya.
Kepada para nguru ngaji, Muda berpesan untuk terus menghidupkan aktivitas keagamaan terlebih di bulan suci Ramadhan. Ia meminta kegiatan-kegiatan keagamaan di TPA-TPA, masjid dan rumah-rumah digiatkan. Dirinya berharap ke depan program-program yang telah dilakukan pemerintah daerah saat ini dapat terus diperbaiki, diperkuat, dipertajam dan diperluas.
“Alhamdulillah Kabupaten Kubu Raya ini gudangnya qori dan qoriah yang berprestasi. Alhamdulillah anak-anak kita dari dulu hingga sekarang bahkan ada yang menjadi juara di MTQ tingkat nasional di Medan tahun lalu,” sebutnya.
Secara khusus Muda mengajak para guru ngaji dan petugas fardhu kifayah untuk ikut aktif dalam membina generasi muda di lingkungannya masing-masing. Menurutnya, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu pesat saat ini menimbulkan ekses negatif yang merusak perkembangan anak.
“Jadi insentif adalah penghargaan sekaligus kita menitipkan pesan sebagai upaya menjaga generasi. Guru ngaji dan fardhu kifayah menjadi contoh dan teladan untuk keluarga dan masyarakat. Itu yang kita harapkan. Akibat dari perkembangan teknologi informasi komunikasi mendistorsi pemikiran kaum muda dan terjadilah hal-hal yang tidak diinginkan,” pungkasnya.
Sementara Kepala Bagian Kesra Sekretariat Daerah Kabupaten Kubu Raya, Nasution Usman mengaku gembira dengan adanya penambahan alokasi insentif. Di mana pada tahun 2018 penerima insentif guru ngaji dan petugas fardhu kifayah hanya 1.067 orang.
“Masya Allah keikhlasan para nguru ngaji dan petugas fardhu kifayah, di tahun 2019 ini Alhamdulillah kita bersyukur jumlah penerimanya menjadi 1.545. Ini luar biasa perhatian dari Pemerintah Kabupaten Kubu Raya,” tuturnya.
Pada kesempatan itu Nasution Usman juga mengajak para guru ngaji untuk berkomitmen menjadikan Kubu Raya sebagai daerah yang bebas buta aksara Quran.
“Guru ngaji di seluruh Kubu Raya harus membuat kesepakatan bahwa anak-anak kita di Kubu Raya harus bebas dari buta baca huruf Alquran,” tegasnya. (ian/rio)
Comment