Jadi Pembicara Reuni Akbar Magister Manajemen Untan, Gubernur Sutarmidji Beberkan Capaian Pemprov Kalbar

KalbarOnline, Pontianak – Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi pembicara dalam agenda Dies Natalis dan Reuni Akbar Program Studi Magister Manajemen FEB Untan di Pendopo Gubernur Kalbar Kalbar, Minggu (25/06/2023).

Dalam kesempatan itu, gubernur menyebut sistem tata kelola pemerintahan di Kalbar sudah semakin baik dan itu dibuktikan dengan penghargaan atas penilaian-penilaian dari pemerintah pusat.

IKLANSUMPAHPEMUDA

“Karena kita sudah buat sistemnya mapan, sehingga saya berani klaim tata kelola pemerintahan mungkin tidak yang terbaik, setidaknya Kalbar itu berada di 3 besar dari apresiasi atau capaian dan yang menilai bukan kita, melainkan pemerintah pusat,” ucapnya.

Sutarmidji mengakui, bahwa Kalbar masih terdapat beberapa kendala di daerah, seperti desa yang belum tersentuh internet atau jaringan yang biasa disebut blank spot, namun dalam hal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kalbar meraih urutan kedua, dan banyak hal lain yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi Kalbar dalam membangun Kalbar.

Baca Juga :  Pemprov Kalbar Komit Jaga Stabilitas Harga Kendalikan Inflasi

“Dengan blank spot masih sekitar 40 persen, Kalbar itu dalam hal SPBE kita di urutan kedua setelah Provinsi DKI Jakarta, kemudian Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan kita nomor dua setelah Yogyakarta, terus MCP dari KPK nilainya hampir 97 dan kita urutan ketiga setelah Bali dan Jawa Barat,” terangnya.

Gubernur Kalbar, Sutarmijdji mengajak Faisal Basri dan nara sumber lainnya berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengajak Faisal Basri dan nara sumber lainnya berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)

Terkait tampilan ekonomi Kalbar, dirinya mengatakan banyak hal yang harus diubah terutama pada pola pikir penyelenggara negara yang harus diubah.

“Waktu saya menjabat (gubernur) tahun 2018, saya lihat indikator-indikator lain dikaitkan dengan tampilan ekonomi Kalbar masih tidak nyambung. Karena begini, kita penghasil CPO (Crude Palm Oil) kurang lebih 7 juta ton/tahun, tapi yang tercatat eksport di Kalbar itu hanya kurang lebih 600-900 ton saja tidak sampai 1 juta ton,” katanya.

Baca Juga :  Sispam Kota 2018, Demo Anarkis Berujung Chaos Antara Masyarakat dan Petugas

“Artinya itu mempengaruhi tampilan ekonomi kita. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah berjalan dengan baik dan bisa terkendali dengan baik,” sambung pria yang akrab disapa Bang Midji ini.

Usai menjadi pembicara dalam talk show kegiatan tersebut, Gubernur Kalbar didampingi Dosen FEB Universitas Indonesia dan Pengamat Ekonomi dan Politik, Faisal Basri, Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kalbar, Maulana Yasin dan Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment