Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Senin, 26 Juni 2023 |
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi pembicara dalam agenda Dies Natalis dan Reuni Akbar Program Studi Magister Manajemen FEB Untan di Pendopo Gubernur Kalbar Kalbar, Minggu (25/06/2023).
Dalam kesempatan itu, gubernur menyebut sistem tata kelola pemerintahan di Kalbar sudah semakin baik dan itu dibuktikan dengan penghargaan atas penilaian-penilaian dari pemerintah pusat.
"Karena kita sudah buat sistemnya mapan, sehingga saya berani klaim tata kelola pemerintahan mungkin tidak yang terbaik, setidaknya Kalbar itu berada di 3 besar dari apresiasi atau capaian dan yang menilai bukan kita, melainkan pemerintah pusat," ucapnya.
Sutarmidji mengakui, bahwa Kalbar masih terdapat beberapa kendala di daerah, seperti desa yang belum tersentuh internet atau jaringan yang biasa disebut blank spot, namun dalam hal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kalbar meraih urutan kedua, dan banyak hal lain yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi Kalbar dalam membangun Kalbar.
"Dengan blank spot masih sekitar 40 persen, Kalbar itu dalam hal SPBE kita di urutan kedua setelah Provinsi DKI Jakarta, kemudian Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan kita nomor dua setelah Yogyakarta, terus MCP dari KPK nilainya hampir 97 dan kita urutan ketiga setelah Bali dan Jawa Barat," terangnya.
[caption id="attachment_135453" align="alignnone" width="1600"]
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengajak Faisal Basri dan nara sumber lainnya berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
Terkait tampilan ekonomi Kalbar, dirinya mengatakan banyak hal yang harus diubah terutama pada pola pikir penyelenggara negara yang harus diubah.
"Waktu saya menjabat (gubernur) tahun 2018, saya lihat indikator-indikator lain dikaitkan dengan tampilan ekonomi Kalbar masih tidak nyambung. Karena begini, kita penghasil CPO (Crude Palm Oil) kurang lebih 7 juta ton/tahun, tapi yang tercatat eksport di Kalbar itu hanya kurang lebih 600-900 ton saja tidak sampai 1 juta ton," katanya.
"Artinya itu mempengaruhi tampilan ekonomi kita. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah berjalan dengan baik dan bisa terkendali dengan baik," sambung pria yang akrab disapa Bang Midji ini.
Usai menjadi pembicara dalam talk show kegiatan tersebut, Gubernur Kalbar didampingi Dosen FEB Universitas Indonesia dan Pengamat Ekonomi dan Politik, Faisal Basri, Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kalbar, Maulana Yasin dan Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat.
KalbarOnline, Pontianak - Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menjadi pembicara dalam agenda Dies Natalis dan Reuni Akbar Program Studi Magister Manajemen FEB Untan di Pendopo Gubernur Kalbar Kalbar, Minggu (25/06/2023).
Dalam kesempatan itu, gubernur menyebut sistem tata kelola pemerintahan di Kalbar sudah semakin baik dan itu dibuktikan dengan penghargaan atas penilaian-penilaian dari pemerintah pusat.
"Karena kita sudah buat sistemnya mapan, sehingga saya berani klaim tata kelola pemerintahan mungkin tidak yang terbaik, setidaknya Kalbar itu berada di 3 besar dari apresiasi atau capaian dan yang menilai bukan kita, melainkan pemerintah pusat," ucapnya.
Sutarmidji mengakui, bahwa Kalbar masih terdapat beberapa kendala di daerah, seperti desa yang belum tersentuh internet atau jaringan yang biasa disebut blank spot, namun dalam hal Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Kalbar meraih urutan kedua, dan banyak hal lain yang telah dicapai oleh Pemerintah Provinsi Kalbar dalam membangun Kalbar.
"Dengan blank spot masih sekitar 40 persen, Kalbar itu dalam hal SPBE kita di urutan kedua setelah Provinsi DKI Jakarta, kemudian Indeks Daya Saing Daerah Berkelanjutan kita nomor dua setelah Yogyakarta, terus MCP dari KPK nilainya hampir 97 dan kita urutan ketiga setelah Bali dan Jawa Barat," terangnya.
[caption id="attachment_135453" align="alignnone" width="1600"]
Gubernur Kalbar, Sutarmidji mengajak Faisal Basri dan nara sumber lainnya berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat. (Foto: Biro Adpim For KalbarOnline.com)[/caption]
Terkait tampilan ekonomi Kalbar, dirinya mengatakan banyak hal yang harus diubah terutama pada pola pikir penyelenggara negara yang harus diubah.
"Waktu saya menjabat (gubernur) tahun 2018, saya lihat indikator-indikator lain dikaitkan dengan tampilan ekonomi Kalbar masih tidak nyambung. Karena begini, kita penghasil CPO (Crude Palm Oil) kurang lebih 7 juta ton/tahun, tapi yang tercatat eksport di Kalbar itu hanya kurang lebih 600-900 ton saja tidak sampai 1 juta ton," katanya.
"Artinya itu mempengaruhi tampilan ekonomi kita. Alhamdulillah sekarang semuanya sudah berjalan dengan baik dan bisa terkendali dengan baik," sambung pria yang akrab disapa Bang Midji ini.
Usai menjadi pembicara dalam talk show kegiatan tersebut, Gubernur Kalbar didampingi Dosen FEB Universitas Indonesia dan Pengamat Ekonomi dan Politik, Faisal Basri, Rektor Universitas Tanjungpura, Garuda Wiko, Kepala Otoritas Jasa Keuangan Kalbar, Maulana Yasin dan Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi berkunjung ke Galeri Hasil Hutan yang berada di samping Komplek Pendopo Gubernur Kalbar untuk melihat beragam keunikan hasil hutan yang dimiliki oleh Kalimantan Barat.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini