KalbarOnline, Ketapang – Berdasarkan laporan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Kelas III Rahadi Oesman Ketapang, titik panas atau hotspot di wilayah Kabupaten Ketapang bertambah 228 menjadi 469 titik, Selasa (15/08/2023).
Sebelumnya sebaran hotspot di wilayah Ketapang pada 14 Agustus hingga pukul 23.00 WIB hanya sebanyak 241 titik.
Terkini, 15 Agustus 2023 hingga pukul 16.00 WIB, titik panas ditemukan di sejumlah kecamatan, diantaranya Hulu Sungai, Sungai Laur, Simpang Dua, Matan Hilir Selatan, Muara Pawan dan Kecamatan Nanga Tayap.
Kabupaten Ketapang pun kini menduduki peringkat teratas dengan jumlah hotspot terbanyak se-Kalimantan Barat.
Pelaksana Teknis ( Plt ) Kepala Stasiun Meteorologi Rahadi Oesman Ketapang, Erik Handono menyebut, kalau hotspot itu terbagi atas 3 level, yakni rendah, menengah dan tinggi.
“Pada hasil deteksi tanggal 14 Agustus dari pukul 00.00 WIB sampai 23.00 WIB, yakni terpantau 13 titik di status rendah, 408 menengah dan 48 tinggi. Total hingga pukul 16.00 WIB terdeteksi ada 469 hotspot,” katanya, Selasa (15/08/2023).
Ia menjelaskan, kalau deteksi hotspot ini dilakukan menggunakan sensor VIIRS dan MODIS pada satelit polar (NOAA20, S-NPP, TERRA dan AQUA) yang memberikan gambar lokasi wilayah yang mengalami kebakaran hutan/lahan.
Kebakaran hutan dan lahan kini telah membuat kondisi udara di Kabupaten Ketapang mulai diselimuti kabut asap. Terpantau sejak Minggu 13 Agustus 2023 lalu, kemunculan kabut asap dapat dirasakan pada pagi dan malam hari.
Namun kondisi tersebut masih belum mengganggu aktivitas penerbangan di Bandara Ketapang lantaran jarak pandang masih dalam kondisi normal.
“Visibility (jarak penglihatan) saat ini normal yakni di angka 10 kilometer. Jadi masih aman untuk aktivitas penerbangan,” ucapnya.
Sementara itu, untuk prakiraan cuaca hingga dua hari ke depan di wilayah Ketapang secara umum masih didominasi dengan cuaca berawan. (Adi LC)
Comment