Irjen Kementan Dorong Peran Serta Gereja Jaga Ketahanan Pangan di Perbatasan

KalbarOnline, Singkawang – Dalam menghadapi ancaman krisis pangan dan dampak El Nino, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pihak termasuk gereja berpartisipasi dalam membangun sektor pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan.

Tantangan pertanian saat ini antara lain adanya ancaman perubahan iklim (El Nino), ancaman alih fungsi lahan, dan kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian.

IKLANSUMPAHPEMUDA

Dalam menghadapi ancaman iklim seperti El Nino, kata Jan Maringka, Kementerian Pertanian telah melakukan mitigasi dengan mencanangkan “Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino” di 10 provinsi dan 100 kabupaten dengan lahan seluas 500 ribu hektare. Kegiatannya menyediakan sumber pengairan, distribusi benih, distribusi pupuk, gerakan tanam, gerakan penanganan kekeringan dan gerakan pengendalian OPT dan lain sebagainya.

“Kita melihat bahwa Kementerian Pertanian tidak mungkin bekerja sendiri, karena itu kita melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, media, termasuk perguruan tinggi dan aparat penegak hukum untuk menunjukkan bersama-sama bahwa kita memiliki komitmen dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” tutur Irjen Kementan, Jan S Maringka dalam Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023).

Baca Juga :  Pemerintah Bentuk Tim Khusus, Cari Pasal Karet Dalam UU ITE

“Singkawang adalah bagian dari perbatasan dan kita tunjukkan bahwa melalui gereja dan kelompok tani binaan bisa memberikan kontribusi sehingga produksi pertanian kita dapat mendukung perekonomian nasional,” imbuh Jan S Maringka.

Foto bersama dalam acara Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023). (Foto: GPIB Immanuel Singkawang)
Foto bersama dalam acara Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023). (Foto: GPIB Immanuel Singkawang)

Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023 di GPIB Singkawang sendiri digelar mulai tanggal 19 – 23 Agustus 2023 dengan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain Orasi Germasa, dialog kebangsaan “Menuju Indonesia Emas”, gerakan penanaman pohon dan lain sebagainya.

Jan S Maringka menjelaskan, setelah rangkaian kegiatan ini, Rabu (23/08/2023) besok, akan melakukan gerakan penanaman pohon bersama majelis Sinode Gereja Protestan Bagian Barat di Kabupaten Sambas.

“Ini adalah bagian dari kegiatan Germasa serta dalam rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 GPIB yang akan dipusatkan di Kota Padang. Kegiatan ini dilakukan secara simultan dari kota ke kota untuk menunjukkan Gereja memiliki komitmen mendukung kegiatan pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” terangnya.

Baca Juga :  Unhas dan PUPR Serah Terima Pemanfaatan dan Pengelolaan Barang Milik Negara

Jan Maringka juga mengadakan gerakan menanam pohon dengan menanam bibit alpukat di halaman GPIB Immanuel yang berlokasi Jalan Pemuda, nomor 01, Melayu, Kecamatan Singkawang, Kota Singkawang.

“Ini merupakan aksi nyata dari peningkatan ketahanan pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Juga sebagai wujud nyata pelestarian lingkungan dan sebagai salah satu aksi menghadapi krisis pangan yang sedang melanda dunia,” pungkas Jan Maringka. (Jau)

Sumber: GPIB Immanuel Singkawang.

Cek Berita dan Artikel lainnya di Google News

Comment