Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 22 Agustus 2023 |
KalbarOnline, Singkawang - Dalam menghadapi ancaman krisis pangan dan dampak El Nino, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pihak termasuk gereja berpartisipasi dalam membangun sektor pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Tantangan pertanian saat ini antara lain adanya ancaman perubahan iklim (El Nino), ancaman alih fungsi lahan, dan kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian.
Dalam menghadapi ancaman iklim seperti El Nino, kata Jan Maringka, Kementerian Pertanian telah melakukan mitigasi dengan mencanangkan “Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino” di 10 provinsi dan 100 kabupaten dengan lahan seluas 500 ribu hektare. Kegiatannya menyediakan sumber pengairan, distribusi benih, distribusi pupuk, gerakan tanam, gerakan penanganan kekeringan dan gerakan pengendalian OPT dan lain sebagainya.
“Kita melihat bahwa Kementerian Pertanian tidak mungkin bekerja sendiri, karena itu kita melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, media, termasuk perguruan tinggi dan aparat penegak hukum untuk menunjukkan bersama-sama bahwa kita memiliki komitmen dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” tutur Irjen Kementan, Jan S Maringka dalam Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023).
“Singkawang adalah bagian dari perbatasan dan kita tunjukkan bahwa melalui gereja dan kelompok tani binaan bisa memberikan kontribusi sehingga produksi pertanian kita dapat mendukung perekonomian nasional,” imbuh Jan S Maringka.
[caption id="attachment_140327" align="alignnone" width="1600"]
Foto bersama dalam acara Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023). (Foto: GPIB Immanuel Singkawang)[/caption]
Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023 di GPIB Singkawang sendiri digelar mulai tanggal 19 - 23 Agustus 2023 dengan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain Orasi Germasa, dialog kebangsaan "Menuju Indonesia Emas", gerakan penanaman pohon dan lain sebagainya.
Jan S Maringka menjelaskan, setelah rangkaian kegiatan ini, Rabu (23/08/2023) besok, akan melakukan gerakan penanaman pohon bersama majelis Sinode Gereja Protestan Bagian Barat di Kabupaten Sambas.
"Ini adalah bagian dari kegiatan Germasa serta dalam rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 GPIB yang akan dipusatkan di Kota Padang. Kegiatan ini dilakukan secara simultan dari kota ke kota untuk menunjukkan Gereja memiliki komitmen mendukung kegiatan pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” terangnya.
Jan Maringka juga mengadakan gerakan menanam pohon dengan menanam bibit alpukat di halaman GPIB Immanuel yang berlokasi Jalan Pemuda, nomor 01, Melayu, Kecamatan Singkawang, Kota Singkawang.
“Ini merupakan aksi nyata dari peningkatan ketahanan pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Juga sebagai wujud nyata pelestarian lingkungan dan sebagai salah satu aksi menghadapi krisis pangan yang sedang melanda dunia,” pungkas Jan Maringka. (Jau)
Sumber: GPIB Immanuel Singkawang.
KalbarOnline, Singkawang - Dalam menghadapi ancaman krisis pangan dan dampak El Nino, Inspektur Jenderal (Irjen) Kementerian Pertanian (Kementan) mengajak semua pihak termasuk gereja berpartisipasi dalam membangun sektor pertanian untuk mewujudkan kedaulatan pangan.
Tantangan pertanian saat ini antara lain adanya ancaman perubahan iklim (El Nino), ancaman alih fungsi lahan, dan kurangnya minat generasi muda terhadap sektor pertanian.
Dalam menghadapi ancaman iklim seperti El Nino, kata Jan Maringka, Kementerian Pertanian telah melakukan mitigasi dengan mencanangkan “Gerakan Nasional Penanganan Dampak El Nino” di 10 provinsi dan 100 kabupaten dengan lahan seluas 500 ribu hektare. Kegiatannya menyediakan sumber pengairan, distribusi benih, distribusi pupuk, gerakan tanam, gerakan penanganan kekeringan dan gerakan pengendalian OPT dan lain sebagainya.
“Kita melihat bahwa Kementerian Pertanian tidak mungkin bekerja sendiri, karena itu kita melibatkan tokoh agama, tokoh masyarakat, media, termasuk perguruan tinggi dan aparat penegak hukum untuk menunjukkan bersama-sama bahwa kita memiliki komitmen dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” tutur Irjen Kementan, Jan S Maringka dalam Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023).
“Singkawang adalah bagian dari perbatasan dan kita tunjukkan bahwa melalui gereja dan kelompok tani binaan bisa memberikan kontribusi sehingga produksi pertanian kita dapat mendukung perekonomian nasional,” imbuh Jan S Maringka.
[caption id="attachment_140327" align="alignnone" width="1600"]
Foto bersama dalam acara Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023, di GPIB Immanuel Singkawang, Selasa (22/08/2023). (Foto: GPIB Immanuel Singkawang)[/caption]
Konferensi Sinodal Gereja, Masyarakat, dan Agama-Agama III GPIB 2023 di GPIB Singkawang sendiri digelar mulai tanggal 19 - 23 Agustus 2023 dengan berbagai rangkaian kegiatan, antara lain Orasi Germasa, dialog kebangsaan "Menuju Indonesia Emas", gerakan penanaman pohon dan lain sebagainya.
Jan S Maringka menjelaskan, setelah rangkaian kegiatan ini, Rabu (23/08/2023) besok, akan melakukan gerakan penanaman pohon bersama majelis Sinode Gereja Protestan Bagian Barat di Kabupaten Sambas.
"Ini adalah bagian dari kegiatan Germasa serta dalam rangkaian Peringatan Hari Ulang Tahun ke-75 GPIB yang akan dipusatkan di Kota Padang. Kegiatan ini dilakukan secara simultan dari kota ke kota untuk menunjukkan Gereja memiliki komitmen mendukung kegiatan pertanian dalam mewujudkan kedaulatan pangan,” terangnya.
Jan Maringka juga mengadakan gerakan menanam pohon dengan menanam bibit alpukat di halaman GPIB Immanuel yang berlokasi Jalan Pemuda, nomor 01, Melayu, Kecamatan Singkawang, Kota Singkawang.
“Ini merupakan aksi nyata dari peningkatan ketahanan pangan untuk mewujudkan kedaulatan pangan. Juga sebagai wujud nyata pelestarian lingkungan dan sebagai salah satu aksi menghadapi krisis pangan yang sedang melanda dunia,” pungkas Jan Maringka. (Jau)
Sumber: GPIB Immanuel Singkawang.
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini