KalbarOnline, Pontianak – Posyandu memiliki peranan penting dalam peningkatan kualitas kesehatan ibu dan anak melalui proses pelayanan kesehatan. Di saat yang sama, Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP PKK) punya peran strategis dalam pemberdayaan posyandu.
Peranan penting inilah yang dijalankan Penjabat (Pj) Ketua TP PKK Kalimantan Barat (Kalbar), Windy Prihastari di setiap kunjungan Penjabat Gubernur Kalbar Harisson ke daerah.
Bagi Windy yang juga merupakan Pembina Posyandu Provinsi Kalbar, menganggap bahwa edukasi gizi yang menjadi muara terhadap persoalan stunting memang tak bisa dianggap sepele, mengingat angka prevalensinya di Kalbar yang masih tinggi.
Untuk itu, dirinya bersama Pj Gubernur Kalbar gencar melakukan aksi turun langsung ke posyandu-posyandu dan memberikan edukasi kepada para ibu hamil, ibu menyusui serta memberikan edukasi terkait menu makanan bergizi untuk Makanan Pendamping ASI (MPASI) dan bayi dua tahun (baduta).
Pada setiap kali kunjungan ke daerah-daerah, Windy terus menekankan akan pentingnya peran TP PKK provinsi hingga kabupaten kota dalam upaya penekanan angka stunting di Kalbar.
“Kita harus memastikan anak-anak mendapatkan gizi seimbang maka stunting kita harapkan bisa dicegah,” tegas Windy dalam acara Jambore Kader Posyandu Tingkat Kabupaten Bengkayang, di Posyandu Puring, Kabupaten Bengkayang, Senin (20/11/2023).
Sebelumnya, Windy Prihastari turut mendampingi perjalanan Pj Gubernur Harisson selama tiga hari ke Kabupaten Bengkayang dan Kabupaten Sambas, dimulai pada Minggu (19/11/2023) kemarin.
Selain mengunjungi Posyandu Puring di Kabupaten Bengkayang, Harisson dan Windy juga menyambangi Posyandu Anda di Dusun Tumok, Desa Tumok Manggis, Kecamatan Sambas pada Senin (20/11/2023).
Tak hanya edukasi dalam bentuk teori, dalam kegiatan yang dihadiri ibu-ibu dan kader posyandu tersebut, Windy memberikan praktik langsung tentang tata cara pengolahan menu MPASI yang tepat gizi, lewat demo memasak makanan MPASI.
“Ada tiga komponen yang wajib ada dalam MPASI yakni karbohidrat, protein hewani, dan lemak. Tiga komponen ini sangat penting untuk kita berikan kepada anak-anak kita, agar gizi mereka tercukupi,” tutur Windy sambil mendemokan pengolahan MPASI tepat gizi di Posyandu Anda.
Dijelaskannya, untuk asupan karbohidrat, para ibu bisa mendapatkannya dari bubur nasi, bubur beras, atau nasi lembut. Kemudian untuk komponen protein hewani bisa didapatkan dari ikan, ayam, daging atau telur dan lainnya.
Sedangkan untuk protein hewani menurut Windy sebenarnya paling ditemui disekitar yakni ikan. Terlebih beberapa wilayah di Provinsi Kalbar merupakan penghasil ikan.
“Untuk yang mengandung lemak bisa didapatkan dari minyak sayur, margarin, dan santan, tiga komponen ini harus menjadi perhatian ibu-ibu terutama yang memiliki balita,” ungkap Windy.
Menurut Windy, ibu-ibu harus mendapatkan informasi pentingnya pemenuhan gizi yang cukup dalam MPASI. Hal tersebut mendorong dirinya untuk terus memasifkan upaya turun langsung menyambangi ibu-ibu ke posyandu di berbagai wilayah.
“Waktu turun ke lapangan, kami selalu memberikan informasi sekaligus demonstrasi menu-menu MPASI penuh gizi yang terpenting karbohidrat, protein hewani dan lemak,” jelasnya.
Windy berharap, dengan upaya turun langsung menyambangi ibu-ibu di Kabupaten Sambas ini, maka akan menambah pengetahuan mereka. Dengan pengetahuan yang bertambah, maka ibu-ibu akan bisa memperhatikan pemenuhan gizi seimbang untuk tumbuh kembang anak.
“Sehingga dengan demikian maka angka stunting di Provinsi Kalbar akan semakin bisa ditekan,” harapnya.
Ia juga meminta kader-kader posyandu dan petugas kesehatan di lapangan, untuk terus dapat menggencarkan edukasi dan sosialisasi kepada ibu-ibu. Terutama terkait persiapan remaja dan pemberian MPASI bagi anak-anak dibawah usia dua tahun.
Dikatakan Windy lagi, kalau posyandu merupakan garda terdepan untuk ikut menjaga kesehatan masyarakat di lingkungan terkecil. Posyandu mempunyai tugas yang sangat mulia sekali untuk mempersiapkan dan meningkatkan derajat kesehatan baik itu dimulai dari ibu hamil sampai pada pertumbuhan anak-anak.
“Kita harus bersinergi, berkolaborasi untuk melaksanakan dan mengatasi Stunting yang ada di Kalbar dengan langkah-langkah yang cepat harus kita lakukan bersama,” tutupnya. (Jau)
Comment