KalbarOnline, Pontianak – Ketua Satgas Informasi Bencana BPBD Kalbar, Daniel menyampaikan, bahwa saat ini terdapat beberapa daerah yang tersebar di dua kabupaten di Kalbar sedang terdampak bencana banjir.
Beberapa wilayah yang terdampak banjir tersebut, ada di Kabupaten Kapuas Hulu dan Kabupaten Sambas. Sebelumnya, banjir juga sempat melanda beberapa daerah di Kabupaten Ketapang, namun saat ini untuk kondisi banjir di beberapa wilayah di Ketapang telah surut.
Berdasarkan data tanggal 29 November 2023 lalu, untuk Kabupaten Kapuas Hulu, bencana banjir melanda Desa Riam Panjang, Desa Mawan, Desa Pengkadan Hilir, di Kecamatan Pengkadan. Lalu di Desa Bika, Desa Bika Hulu, Desa Penyeluang, Desa Nanga Manday, Desa Jelemuk,Desa Jongkong Manday, Desa Melapi Manday.
Daniel menyatakan, tidak ada korban jiwa dalam bencana banjir ini, hanya saja sebanyak 1.105 rumah terendam banjir, 5.030 jiwa dari 1.678 KK terdampak dan 78 fasilitas umum.
“Namun untuk saat ini banjir di daerah Kapuas Hulu sudah surut,” ujar Daniel, Jumat (01/12//2023).
Saat ini, lanjut Daniel, bahwa BPBD Provinsi Kalimantan Barat juga tengah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sambas terkait banjir di Sambas.
Dengan informasi terbaru, daerah di Kabupaten Sambas yang terdampak banjir saat ini di Dusun Sondong, Desa Balai Gemuruh, Kecamatan Subah.
“BPBD Provinsi Kalbar sudah berkoordinasi dengan BPBD Kabupaten Sambas, dan saat ini BPBD Sambas sedang menuju lokasi untuk melakukan asesmen terhadap situasi di lapangan,”ujarnya
Sebelumnya, Daniel menyampaikan, terdapat 470 desa dan kelurahan di Kalbar yang potensi terjadi bencana banjir.
Daniel menyampaikan bahwa, BPBD Provinsi Kalbar juga telah mendorong seluruh kabupaten untuk melakulan antisipasi penanggulangan bencana. Misalnya dengan menyiapkan personel menyiapkan peralatan, melakukan koordinasi, mulai dari pemerintah kabupaten, kecamatan sampai ke level desa kelurahan.
Selain itu, BPBD Kalbar juga mengimbau kepada masyarakat, ketika terjadi bencana banjir agar tidak panik, dan segera melakukan evakuasi mandiri sebelum datangnya bantuan dari pemerintah kecamatan maupun kabupaten setempat.
“Kita juga mendorong kepada pemerintah kabupaten, malau situasi banjir sudah tidak terkendali untuk segera tetapkan status tanggap darurat bencana, agar pemprov dapat mengirim personel, peralatan bahkan mengucurkan anggaran untuk penanggulangan bencana,” pungkasnya. (Jau)
Comment