KalbarOnline, Pontianak – Bank Pembangunan Daerah (BPD) Kalbar atau Bank Kalbar memperlihatkan kinerja positif yang dibuktikan dengan posisi keuangannya (unaudit) yang sangat baik sampai dengan 31 Desember 2023.
Pertumbuhan lembaga keuangan milik Pemerintah Provinsi Kalbar itu pun sebesar 6,66% di angka Rp 25,15 triliun. Tak hanya itu, posisi likuiditas bank juga terjaga dengan baik yang tercermin pada pertumbuhan dana pihak ketiga sebesar 8,16% menjadi sebesar Rp 18,97 triliun, dan rasio dana murah (CASA) tetap baik dengan capaian 62,05%.
Direktur Utama Bank Kalbar, Rokidi menyampaikan, kredit yang diberikan juga tercatat tumbuh 7,67% menjadi Rp 15,58 triliun, dengan kualitas portofolio kredit cukup terjaga pada posisi NPL 1,86% jauh dari batas yang ditetapkan oleh regulator Maksimal 5%.
“Bank Kalbar berhasil menjaga pengelolaan kualitas aset yang sehat melalui penerapan prosedur penilaian risiko yang sangat hati-hati dan teliti serta mendorong pemulihan kredit yang direstrukturisasi menjadi normal Kembali atau luna,” kata Rokidi saat jumpa pers,di Aula Lantai 5 PT Bank Kalbar, Selasa (02/01/2024).
“Dengan upaya tersebut, Non-Performing Loan (NPL) dapat dipertahankan di level yang aman. Bank Kalbar juga melakukan upaya berkelanjutan untuk perbaikan NPL melalui proses-proses penyelesaian kredit secara persuasif maupun pelelangan barang agunan,” lanjutnya.
Rokidi mengatakan, pertumbuhan laba tahun 2023 itu ditopang dengan tetap tumbuhnya pendapatan bunga dan pendapatan operasional selain bunga, sejalan dengan semakin baiknya kualitas kredit yang diberikan.
Pada tahun 2023 Bank Kalbar membukukan laba bersih setelah pajak (EAT) unaudited sebesar Rp 463,99 miliar atau tumbuh 9,32% dibanding tahun 2022.
“Rasio-rasio keuangan juga terjaga dalam posisi baik antara lain LDR pada posisi 82,11%, ROE 12,38%, ROA 2,72% CER 59,00%, NIM 6,46%, BO/PO 68,06%, Rentabilitas 0,82% serta yang terpenting adalah Total Modal telah mencapai Rp 4,01 triliun dan telah memenuhi persyaratan modal minimal yang ditetapkan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK),” papar Rokidi.
Selain itu, Unit Usaha Syariah (UUS) Bank Kalbar juga semakin memperkuat eksistensinya di Kalimantan Barat. Di mana posisi keuangan (unaudited) tercatat total aset sebesar Rp 2,28 triliun atau tumbuh 6,11%, total dana pihak ketiga (DPK) sebesar Rp 1,05 triliun atau tumbuh sebesar 12,77%.
“Total pembiayaan sebesar Rp 1,36 triliun atau tumbuh sebesar 8,28%, laba sebesar Rp 98,88 miliar atau tumbuh 2,59% dan NPL tercatat sangat baik sebesar 0,20%,” katanya.
Pada kesempatan itu, Rokidi turut mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh nasabah setia Bank Kalbar, pemerintah provinsi, kabupaten dan kota selaku pemegang saham, seluruh anggota legislatif pada tingkat provinsi, kabupaten dan kota, OPD provinsi, kabupaten dan kota dan seluruh dewan komisaris, direksi serta karyawan Bank Kalbar yang telah memberikan kontribusi maksimal kepada Bank Kalbar.
Rokidi juga mengajak seluruh masyarakat Kalimantan Barat untuk terus membesarkan ‘Bank Kite Punye Kite’ itu dengan cara mempergunakan seluruh produk dan jasa keuangan Bank Kalbar, mempromosikan Bank Kalbar kepada siapapun dan kesempatan apapun.
“Agar Bank Kalbar dapat terus tumbuh dan berkembang serta memberikan kontribusi sebesar-besarnya kepada masyarakat Kalimantan Barat,” ucapkan. (Jau)
Comment