Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Selasa, 12 Maret 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Jelang berbuka puasa di hari pertama Ramadhan 1445 Hijriah, pedagang makanan dan minuman bermunculan di setiap sudut Kota Ketapang.
Satu hal yang seolah tak bisa terpisahkan pada saat bulan suci Ramadhan, ialah pasar juadah. Seperti sudah menjadi kekhasan di kalangan masyarakat.
Meskipun disebut pasar juadah, namun bukanlah sebuah tempat yang menyediakan semua jenis kebutuhan seperti pasar-pasar pada umumnya. Pasar juadah ini hanya menyediakan jajanan yang cuma muncul pada bulan Ramadhan.
Bukan hanya masyarakat muslim saja, mereka yang non-muslim pun kadang juga merasa beruntung dengan munculnya pasar juadah. Hal ini dikarenakan di pasar juadah banyak memunculkan makanan tradisional yang sulit didapat pada hari-hari biasa.
Seperti kolang-kaling, kue cencorong dan kue bingke berendam, yang jarang dapat diperoleh ketika bukan saat bulan Ramadhan.
[caption id="attachment_156415" align="alignnone" width="1280"]
Suasana pasar juadah di Jalan S Parman Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Pasar juadah muncul di berbagai sudut Kota Ketapang. Dari sekian banyak pasar juadah di Kabupaten Ketapang, salah satunya yakni yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan.
Ayu (41 tahun), satu di antara pedagang yang berjualan di sana mengaku setiap tahunnya berjualan di pinggir Jalan Basuki Rahmat. Bahkan, ia menuturkan setiap tahunnya, mampu meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah.
“Alhamdulillah tahun ini bisa berjualan di sini lagi. Semoga tahun ini ramai seperti tahun sebelumnya,” kata Lisa, pedagang lainnya, kepada KalbarOnline, Selasa (12/03/2024).
Tak jauh dari tenda dagangan Ayu, ada Halimah (38 tahun). Ibu dua anak ini telah membuka lapak takjil untuk ketiga kalinya di kawasan ini. Ia berharap, dagangannya juga dapat habis sebelum menjelang azan Magrib.
“Sudah tahun ketiga di bulan ramadhan ini jualan disini, di awal-awal puasa cukup lumayan laris bang. Semoga sampai menjelang Idul Fitri,” ujarnya.
[caption id="attachment_156414" align="alignnone" width="1280"]
Suasana Pasar Juadah di halaman Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Sementara itu, Yoga (24 tahun), satu di antara pengunjung pasar juadah di kawasan Jalan Basuki Rahmat merasa sangat terbantu dengan adanya penjual jajanan untuk berbuka puasa yang menyatu di satu tempat.
“Beli makanan untuk berbuka, semua lengkap di sini,” ucapnya.
Ia mengaku sengaja berbelanja di pasar juadah untuk membeli takjil yang hanya ada dijual pada saat bulan Ramadhan.
"Mau beli kue cencorong, soalnya hanya ada saat bulan puasa," ungkapnya.
Di Kota Ketapang sendiri, pada Ramadhan 1444 Hijriah ini hampir di setiap pinggir jalan protokol terdapat banyak tenda-tenda pasar juadah yang menyediakan jajan khas bulan Ramadhan.
Di antaranya, di Jalan S Parman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Basuki Rahmat, halaman Masjid Agung Al Ikhlas dan Jalan DI Panjaitan, hingga di kawasan pinggiran Kota Ketapang. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Jelang berbuka puasa di hari pertama Ramadhan 1445 Hijriah, pedagang makanan dan minuman bermunculan di setiap sudut Kota Ketapang.
Satu hal yang seolah tak bisa terpisahkan pada saat bulan suci Ramadhan, ialah pasar juadah. Seperti sudah menjadi kekhasan di kalangan masyarakat.
Meskipun disebut pasar juadah, namun bukanlah sebuah tempat yang menyediakan semua jenis kebutuhan seperti pasar-pasar pada umumnya. Pasar juadah ini hanya menyediakan jajanan yang cuma muncul pada bulan Ramadhan.
Bukan hanya masyarakat muslim saja, mereka yang non-muslim pun kadang juga merasa beruntung dengan munculnya pasar juadah. Hal ini dikarenakan di pasar juadah banyak memunculkan makanan tradisional yang sulit didapat pada hari-hari biasa.
Seperti kolang-kaling, kue cencorong dan kue bingke berendam, yang jarang dapat diperoleh ketika bukan saat bulan Ramadhan.
[caption id="attachment_156415" align="alignnone" width="1280"]
Suasana pasar juadah di Jalan S Parman Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Pasar juadah muncul di berbagai sudut Kota Ketapang. Dari sekian banyak pasar juadah di Kabupaten Ketapang, salah satunya yakni yang berada di Jalan Basuki Rahmat, Kelurahan Kantor, Kecamatan Delta Pawan.
Ayu (41 tahun), satu di antara pedagang yang berjualan di sana mengaku setiap tahunnya berjualan di pinggir Jalan Basuki Rahmat. Bahkan, ia menuturkan setiap tahunnya, mampu meraup keuntungan hingga belasan juta rupiah.
“Alhamdulillah tahun ini bisa berjualan di sini lagi. Semoga tahun ini ramai seperti tahun sebelumnya,” kata Lisa, pedagang lainnya, kepada KalbarOnline, Selasa (12/03/2024).
Tak jauh dari tenda dagangan Ayu, ada Halimah (38 tahun). Ibu dua anak ini telah membuka lapak takjil untuk ketiga kalinya di kawasan ini. Ia berharap, dagangannya juga dapat habis sebelum menjelang azan Magrib.
“Sudah tahun ketiga di bulan ramadhan ini jualan disini, di awal-awal puasa cukup lumayan laris bang. Semoga sampai menjelang Idul Fitri,” ujarnya.
[caption id="attachment_156414" align="alignnone" width="1280"]
Suasana Pasar Juadah di halaman Masjid Agung Al Ikhlas Ketapang. (Foto: Adi LC)[/caption]
Sementara itu, Yoga (24 tahun), satu di antara pengunjung pasar juadah di kawasan Jalan Basuki Rahmat merasa sangat terbantu dengan adanya penjual jajanan untuk berbuka puasa yang menyatu di satu tempat.
“Beli makanan untuk berbuka, semua lengkap di sini,” ucapnya.
Ia mengaku sengaja berbelanja di pasar juadah untuk membeli takjil yang hanya ada dijual pada saat bulan Ramadhan.
"Mau beli kue cencorong, soalnya hanya ada saat bulan puasa," ungkapnya.
Di Kota Ketapang sendiri, pada Ramadhan 1444 Hijriah ini hampir di setiap pinggir jalan protokol terdapat banyak tenda-tenda pasar juadah yang menyediakan jajan khas bulan Ramadhan.
Di antaranya, di Jalan S Parman, Jalan Gatot Subroto, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Basuki Rahmat, halaman Masjid Agung Al Ikhlas dan Jalan DI Panjaitan, hingga di kawasan pinggiran Kota Ketapang. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini