KalbarOnline, Kubu Raya – Pj Bupati Kubu Raya, Syarif Kamaruzaman meminta masyarakat dapat memaknai lebaran Idul Fitri 1445 Hijriah ini sebagai momentum untuk merajut kembali persatuan.
“Karena tradisi kita lebaran itu saling kunjung mengunjungi dan maaf memaafkan. Karena dalam setahun ini, mungkin (dalam) kita beraktivitas, ada hal-hal yang mungkin karena komunikasi, sikap dan sebagainya, sehingga melebur lah di momentum Idul Fitri ini,” katanya.
Kamaruzaman menekankan, bahwa persatuan merupakan modal penting dalam membangun daerah. Disampaikannya, tak hanya pemerintah, seluruh lapisan masyarakat haruslah terlibat dalam kemajuan daerahnya.
“Saya sebagai Penjabat Bupati Kubu Raya berharap, melalui silaturahmi, bisa merajut hubungan yang baik ke depan, demi Kubu Raya yang maju dan mandiri. Apalagi sebentar lagi Kubu Raya akan melakukan perhelatan pilkada, sehingga pilihan boleh beda, tapi tidak merusak hubungan antar sesama,” tegasnya.
Menurut Kamaruzaman, Idul Fitri tahun ini merupakan Idul Fitri yang menarik, karena kebetulan setahun ini Indonesia dihimpit oleh dua kali penyelenggaraan pemilu, pertama pilpres dan legislatif, kedua pilkada serentak.
Untuk pilkada serentak, Kamaruzaman optimis, kalau masyarakat Kubu Raya tentu sudah cerdas dan mampu memilih mana yang terbaik buat kemajuan Kubu Raya.
“Masyarakat Kubu Raya sudah cerdas, mereka mampu memberikan pilihan yang terbaik untuk mengelola Kubu Raya ke depan, karena Kubu Raya dengan karakteristik dan keunikannya tentu perlu figur yang paham dengan kondisi dan karakteristik Kubu Raya, baik dari segi teritorial yang ada wilayah perkotaan, pesisir, termasuk wilayah pulau-pulau yang moda transportasinya baik darat dan sungai maupun laut. Inilah keunikan kubu raya,” paparnya.
Masih terkait pilkada, Kamaruzaman juga mewanti-wanti agar segenap ASN Kubu Raya untuk tidak terlibat aktif dalam politik praktis.
“ASN sudah diberikan regulasi untuk tetap netral, kita fokus saja dengan pekerjaan sesuai tupoksi sebagai pelayan dan pengabdi masyarakat. Urusan politik urusan politisi lah yang berkompetisi, karena nanti kan akan ada aturan sanksi bagi pegawai negeri yang terlibat. Dari pada nanti disanksi, (jangan) orang yang kompetisi yang terdampak kita, kan rugi,” kata dia.
Namun apapun pilihannya, Kamaruzaman kembali mengingatkan, bahwa persatuan dan keutuhan masyarakat sangatlah penting.
“Momen lebaran ini tentunya. Pada saat Ramadhan kita sudah laksanakan Habluminallah, sekarang kita merajut habluminannas, hubungan sesama manusia, biar lebih komprehensif,” katanya.
“Bahwa keutuhan kita sebagai orang yang memiliki kepercayaan atau agama inikan harus menunjukkan kita lahir sebagai manusia yang utuh, tidak hanya dunia maupun akhirat,” jelasnya lagi. (Jau)
Comment