KalbarOnline, Pontianak – Perdebatan elitis mengenai keretakan hubungan Sutarmidji dan Ria Norsan terjawab tuntas, pada Ahad (19/05/2024) pagi, di Warung Kopi Aming, kawasan Galeri Hasil Hutan, Komplek Pendopo Gubernur Kalbar, Pontianak.
Setelah sebelumnya beberapa kali terekam saling mengunjungi satu sama lain, kini keduanya kembali bertemu di wilayah netral, sembari menikmati secangkir robusta pilihan ala Aming Coffee. Dari pertemuan ini, keduanya bersepakat, akan maju sepaket dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Kalbar 2024.
“(Kami) sudah sepakat, bersama lanjutkan,” jelas Sutarmidji kepada awak media usia pertemuan.
Mantan Gubernur Kalbar 2018 – 2023 itu mengaku, usai berbincang hangat, ia dan mantan wakilnya Ria Norsan akhirnya mencapai satu kesimpulan yang sama, bahwa keduanya memang harus menuntaskan segala “pekerjaan rumah” pada periode pemerintahan bersama sebelumnya.
“Karena ada beberapa hal yang harus kita tuntaskan untuk pembangunan Kalbar. Salah satunya penuntasan pembangunan jalan-jalan provinsi yang tinggal 20 persen lagi. Insya Allah kalau kita terpilih kembali, yang 20 persen itu selesai. Kemudian pendidikan dan lain sebagainya,” terang Sutarmidji.
Pria yang karib disapa Bang Midi itu pun memastikan, bahwa setelah pertemuan ini, tidak akan ada lagi gelagat atau statemen dari keduanya yang berpotensi mengarah pada isu ketidakharmonisan. Begitupun kepada masyarakat, relawan maupun pendukung, ia sangat berharap, pertemuan ini menjadi jawaban yang solid, bahwa nama Sutarmidji dan Ria Norsan lah yang akan didaftarkan ke KPU untuk pasangan di Pilgub Kalbar mendatang.
“(Kalau) dibilang deklarasi juga enggak, tapi ini kesepakatan (namanya), selama ini kan masyarakat suka bertanya, begini begitu (pecah kongsi), ya akhirnya kita tegaskan juga hari ini,” sampai Midji.
Ia menyampaikan, untuk deklarasi pasangan, kemungkinan akan dilaksanakan bersama partai-partai politik pendukung dalam waktu dekat.
“Nanti deklarasi dengan partai-partai pendukung. Ini hanya mau menjawab hiruk pikuk yang di masyarakat saja, supaya masyarakat sudah tahu (terlebih dahulu), tapi deklarasi tunggu (bersama-sama) partai ya,” katanya.
Disinggung soal dukungan partai terhadap keduanya, Midji mengklaim, kalau pihaknya sudah mendapatkan sejumlah restu, dan telah cukup syarat minimal 20 persen untuk dimajukan sebagai pasangan calon.
“Kalau untuk partai, minimal untuk maju bersama sudah siap (syarat), memang kita masih terus bicara mematangkan dengan partai-partai lain,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Ria Norsan menuturkan, kalau pertemuan hari ini merupakan berkah lantaran menjalankan adat adat istiadat warga Pontianak, yaitu bersilaturahmi sembari minum kopi.
“Tadi (setelah) olahraga, (lanjut) kebiasaan orang Pontianak ini kan biasa ngopi, jadi tadi, hari ini, kami ngopi bersama,” kata dia.
Norsan mengisyaratkan, bahwa pertemuan mereka bukanlah semata gimmick politik. Sejujurnya, menurut dia sulit mencari waktu yang pas untuk bisa santai bersama seperti ini, terlebih setelah keduanya tak lagi menjabat.
“Jadi sudah 9 bulan kurang lebih ya, dari September (2023) kemarin, (karena) tidak satu kantor lagi karena sudah selesai (menjabat), jarang ketemu lah. Beliau sibuk dengan kegiatannya, saya sibuk dengan kegiatan saya, akhirnya hari ini kami ‘ngopi’ lah bersama, sambil lah merajut tali silaturahmi, kita bincang-bincang tadi, masalah ke depan bagaimana,” kata Norsan.
Mantan Bupati Mempawah dua periode itu tak menampik, kalau selama ini ia dan Sutarmidji biasa berkomunikasi, namun waktunya cukup terbatas dan payah untuk menemukan momen setenang ini.
“Sudah ada komunikasi selama ini, cuma jarang, karena masing-masing punya kesibukan,” katanya.
Terkait konklusi yang dibicarakan, Suami Erlina itu pun optimis, bersama Sutarmidji, ia dapat melanjutkan visi-misi pembangunan yang telah mereka canangkan bersama sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Kalbar pada periode yang lalu.
“Yang kurang akan kami tambah, yang belum baik akan kami perbaiki, yang sudah baik akan kami tingkatkan, demi untuk masyarakat Kalbar ke depan yang lebih baik dan sejahtera,” ucapnya.
Lebih lanjut Norsan menambahkan, alasan dari pembangunan Kalbar di bawah kepemimpinan mereka belum tuntas dalam satu periode kemarin, karena memang anggaran yang cukup terbatas. Belum lagi, Indonesia sedang diterpa wabah mematikan, Covid-19.
“Kenapa kurang? Anggarannya kecil daerahnya luas, (luas Kalbar) 147 ribu kilometer persegi, dengan anggaran Rp 6,2 triliun, tidak mungkin cukup. Mudah-mudahan ke depan nanti kita cari formulanya, misalnya lebih intens melakukan lobi-lobi ke pusat untuk cari tambahan dana buat pembangunan, seperti pembangunan jalan dan sebagainya,” kata dia.
Disinggung soal dukungan partai politik untuk maju pilgub, Norsan pun mengamini apa yang disampaikan Sutarmidji, kalau beberapa partai susah memberikan restunya.
“(Golkar) sudah, sudah ada perahu lah ya,” jawab Norsan. (Jau)
Comment