KalbarOnline, Pontianak – Pemerintah melalui Disporapar Provinsi Kalimantan Barat terus menggencarkan promosi potensi pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) untuk bisa dikenal lebih luas hingga ke mancanegara.
Berbagai terobosan dan inovasi dari promosi parekraf Provinsi Kalbar terus digencarkan, tak hanya terpaku pada promosi secara konvensional atau offline saja. Dalam hal promosi, Kadisporapar Kalbar, Windy Prihastari terus menggencarkannya lewat gelaran event, serta memanfaatkan strategi digital tourism atau digital marketing pariwisata dalam menggaet turis hingga mancanegara.
Kalbar juga beberapa kali telah mendapat sorotan hingga pujian dari Menparekraf RI, Sandiaga Uno, lantaran keseriusan Pemprov Kalbar melalui Disporapar Kalbar dalam upaya pengembangan sektor parekraf.
Bahkan, belum lama ini Kalbar dianggap mampu menjadi role model bagi daerah lain di Indonesia dalam penyelenggaraan Rakornas Pariwisata Indonesia, dengan dibarengi promosi parekraf lewat berbagai rangkaian event, yang telah sukses digelar pada Februari 2024 lalu.
Momen itu juga dihadiri oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf), Sandiaga Uno sekaligus me-launching Calender Of Event (CEO) Kalimantan Barat 2024. Seperti diketahui, dua tahun terakhir CEO Kalbar di-launching langsung oleh Menteri Sandiaga Uno.
Tak hanya memaksimalkan promosi lewat gelaran event, Disporapar Kalbar di bawah kepemimpinan Windy Prihastari, juga menggencarkan promosi parekraf melalui promosi digital, tanpa harus terpaku pada promosi secara konvensional.
Menurut Windy, jika promosi parekraf terus digaungkan lewat strategi digital tourism, maka akan lebih mudah diakses, dan jangkauannya juga sangat luas. Siapapun dan dimanapun bisa mengakses , dengan hanya bermodalkan smartphone dan jaringan internet.
Namun tentu, promosi lewat digital ini juga harus dibarengi inovasi dan kolaborasi. Berbagai kampanye melalui media sosial pun sering dilakukan oleh Windy, yang melibatkan peran pemuda di Kalbar. Bahkan berkolaborasi dengan media massa, dalam upaya promosi parekraf.
“Kolaborasi ini terus kita lakukan, untuk memaksimalkan promosi parekraf melalui promosi digital. Jadi tidak lagi kita berfokus pada promosi secara konvensional, yang menurut saya kurang efektif dan kurang luas jangkauannya,” ujarnya.
Inovasi lainnya juga telah dihadirkan oleh Kadisporapar yakni QR Code eTIC (Electronic Tourism Information Centre) Kalimantan Barat yang telah di-launching sejak 2022 lalu.
Penggunaan QR Code eTIC Kalbar merupakan kegiatan Promosi Pariwisata melalui Penggunaan QR Code eTIC pengembangan dari Mbak Kepo (Mobile Acceleration Kolaborasi Kepariwisataan, Ekraf, Pemuda dan Olahraga).
eTIC juga telah mampu menampilkan event dan tempat wisata, bahkan juga kuliner yang ada di Kalimantan Barat. Nah, eTIC ini sangat mudah untuk diakses karena tidak perlu menggunakan aplikasi, cukup memindai dari Handphone (HP) sehingga kelihatan promosi Pariwisata Kalbar.
Dalam upaya promosi parekraf ini, Windy juga memanfaatkan media sosial pribadinya untuk berbagi informasi mengenai potensi yang ada di Provinsi Kalbar.
Windy juga telah mempunyai channel YouTube pribadi, untuk terjun langsung dalam promosi parekraf digital melalui digital tourism.
“Kita bisa lebih leluasa melakukan promosi lewat digital tourism. Inovasi juga dihadirkan, dalam kita memberikan informasi melalui berbagai konten yang kita buat, agar audien tertarik dan kepo mengenai potensi parekraf Kalbar,” ujar Windy.
Maka dari itu, Windy mengajak untuk semua pelaku parekraf untuk memiliki kemampuan adaptasi, inovasi dan kolaborasi yang baik. Ketiga kemampuan itu sebenarnya sudah mulai diterapkan di Indonesia melalui digital tourism.
Promosi Digital Tourism ini juga sejalan mendapat dukungan penuh oleh Menparekraf RI. Menariknya lagi, ternyata perkembangan teknologi saat ini menjadikan industri pariwisata dan ekonomi kreatif sebagai salah satu sektor yang mengalami digitalisasi dengan pesat dalam beberapa tahun terakhir.
Digital tourism merupakan salah satu strategi yang efektif dalam mempromosikan berbagai destinasi dan potensi pariwisata Indonesia melalui berbagai platform. Artinya, digital tourism tidak hanya sekadar mengenalkan, namun juga menyebar keindahan pariwisata secara luas untuk meningkatkan jumlah wisatawan mancanegara berkunjung ke Indonesia. (Jau)
Comment