Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Sabtu, 08 Juni 2024 |
KalbarOnline, Pontianak - Indeks Glikemik (IG) adalah indikator seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh. Makanan dengan IG tinggi mengandung karbohidrat yang dapat dicerna secara cepat oleh tubuh, sehingga membuat kadar gula darah naik lebih cepat.
Edukator Diabetes, Daryati menjelaskan, penderita diabetes, disarankan untuk membuat perencanaan makan dengan memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.
"Indeks glikemik suatu makanan diukur menggunakan skala, dimana tinggi rendahnya indeks glikemik sebuah makanan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu indeks glikemik rendah (kurang dari 55), indeks glikemik sedang (antara 56-69), dan indeks glikemik tinggi (lebih dari 70)," jelasnya, saat menyampaikan edukasi tentang “Kenali IG Bahan Makanan, Cegah Kenaikan Gula Darah” kepada 12 pasien dan pengunjung di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, pada Jumat (07/06/2024).
Dia menambahkan, bahwa IG suatu makanan, dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya cara pengolahan makanan. Sebagai contoh, bahan makanan yang mengandung pati tinggi jika dimasak terlalu lama dapat menyebabkan naiknya indeks glikemik makanan seperti pasta dan nasi.
"Gabungan makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi dan rendah secara bersamaan akan membuat nilai indeks glikemik dari keseluruhan makanan tersebut menjadi lebih rendah," ungkap Daryati.
Selain itu, IG makanan juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan makanan. Sebagai contoh, IG buah pisang akan meningkat seiring dengan tingkat kematangannya. Dengan demikian, IG makanan tidak selalu tetap.
Menurutnya, makanan dengan IG rendah sering disebut sebagai makanan yang lebih sehat karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.
"Sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengatur pola makan dan mengontrol kadar gula darah mereka," paparnya.
Namun, untuk menjaga kesehatan, lanjut dia, sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan IG dalam makanan saja. Namun, konsumsilah makanan yang bergizi, hindarilah makanan beralkohol, berhentilah merokok.
"Lakukan latihan fisik secara teratur, dan kelola stres dengan baik," pungkasnya. (Jau)
KalbarOnline, Pontianak - Indeks Glikemik (IG) adalah indikator seberapa cepat makanan yang mengandung karbohidrat mempengaruhi kenaikan gula darah dalam tubuh. Makanan dengan IG tinggi mengandung karbohidrat yang dapat dicerna secara cepat oleh tubuh, sehingga membuat kadar gula darah naik lebih cepat.
Edukator Diabetes, Daryati menjelaskan, penderita diabetes, disarankan untuk membuat perencanaan makan dengan memilih makanan yang memiliki indeks glikemik rendah.
"Indeks glikemik suatu makanan diukur menggunakan skala, dimana tinggi rendahnya indeks glikemik sebuah makanan terbagi menjadi tiga kategori, yaitu indeks glikemik rendah (kurang dari 55), indeks glikemik sedang (antara 56-69), dan indeks glikemik tinggi (lebih dari 70)," jelasnya, saat menyampaikan edukasi tentang “Kenali IG Bahan Makanan, Cegah Kenaikan Gula Darah” kepada 12 pasien dan pengunjung di Unit Pelaksana Teknis (UPT) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sultan Syarif Mohamad Alkadrie (SSMA) Kota Pontianak, pada Jumat (07/06/2024).
Dia menambahkan, bahwa IG suatu makanan, dipengaruhi oleh beberapa hal, diantaranya cara pengolahan makanan. Sebagai contoh, bahan makanan yang mengandung pati tinggi jika dimasak terlalu lama dapat menyebabkan naiknya indeks glikemik makanan seperti pasta dan nasi.
"Gabungan makanan yang memiliki indeks glikemik tinggi dan rendah secara bersamaan akan membuat nilai indeks glikemik dari keseluruhan makanan tersebut menjadi lebih rendah," ungkap Daryati.
Selain itu, IG makanan juga dipengaruhi oleh tingkat kematangan makanan. Sebagai contoh, IG buah pisang akan meningkat seiring dengan tingkat kematangannya. Dengan demikian, IG makanan tidak selalu tetap.
Menurutnya, makanan dengan IG rendah sering disebut sebagai makanan yang lebih sehat karena tidak menyebabkan lonjakan gula darah yang signifikan.
"Sehingga bermanfaat bagi penderita diabetes untuk mengatur pola makan dan mengontrol kadar gula darah mereka," paparnya.
Namun, untuk menjaga kesehatan, lanjut dia, sebaiknya tidak hanya mempertimbangkan IG dalam makanan saja. Namun, konsumsilah makanan yang bergizi, hindarilah makanan beralkohol, berhentilah merokok.
"Lakukan latihan fisik secara teratur, dan kelola stres dengan baik," pungkasnya. (Jau)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini