Shopping cart
Your cart empty!
Terms of use dolor sit amet consectetur, adipisicing elit. Recusandae provident ullam aperiam quo ad non corrupti sit vel quam repellat ipsa quod sed, repellendus adipisci, ducimus ea modi odio assumenda.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Sit amet consectetur adipisicing elit. Sequi, cum esse possimus officiis amet ea voluptatibus libero! Dolorum assumenda esse, deserunt ipsum ad iusto! Praesentium error nobis tenetur at, quis nostrum facere excepturi architecto totam.
Lorem ipsum dolor sit amet consectetur adipisicing elit. Inventore, soluta alias eaque modi ipsum sint iusto fugiat vero velit rerum.
Do you agree to our terms? Sign up
|
|
Oleh : adminkalbaronline |
| Jumat, 14 Juni 2024 |
KalbarOnline, Ketapang - Tradisi Nyapat Taunt (Tahun) akan semakin hilang seiring berjalannya waktu jika tidak dilestarikan. Tradisi yang berlangsung sekali dalam setahun ini dilakukan sebagai bentuk puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas keberhasilan tanaman padi yang ditanam warga.
Nyapat Taunt artinya menutup tahun perladangan dan membuka tahun perladangan berikutnya. Gawai yang dimulai dengan ritual Nyapat Taunt biasanya dirangkaikan dengan pesta gawai.
Hal ini juga yang diadakan oleh masyarakat Dusun Tanjung Beringin, Desa Sebadak Raya, Kecamatan Nanga Tayap dengan menggelar Gawai Adat Kamuh Banyak Sapat Tahun, pada Rabu (12/06/2024).
Gawai ini dihadiri langsung Wakil Bupati Ketapang, Farhan didampingi Wakil Ketua TP PKK Ketapang, Ervani Masitha Farhan, Satpol PP dan Bagian Prokopim Setda Ketapang.
Wabup dalam sambutannya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat Dusun Tanjung Beringin karena telah menggelar tradisi adat budaya Nyapat Tahun.
"Saya berharap kegiatan Nyapat Tahun ini tidak boleh berhenti, karena ini menjadi sebuah tradisi dan budaya kita. Kita berada di alam, hidup di alam dan diberikan kehidupan di alam ini, berarti kita harus bersyukur kepada alam," ujar Farhan.
Dari adat ini juga, lanjut dia, kendati pun kita hidup di zaman modern, namun kita harus tetap berpegang teguh kepada adat istiadat kita.
"Jadi berpegang teguh kepada adat istiadat, itu menjadi pondasi kita yang kuat dan adat istiadat ini sesuai dengan kondisi kemodernan diharapkan juga menjadi potensi untuk pariwisata," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menekankan adat istiadat seperti ini agar terus dilestarikan dan dilaksanakan.
"Setidak-tidaknya kata kuncinya itu kita sudah membayar kepada alam, bersyukur kepada alam dan supaya kegiatan kita ke depan seperti bertani, berladang, beternak dan sebagainya itu, tidak mendapat hambatan," ucap Farhan.
Sehingga, lanjutnya, masyarakat bisa mengumpulkan dari hasil tersebut untuk keperluan pendidikan anak-anak sampai selesai.
"Hari ini kita hidup bagaimana untuk maju dan bagaimana menata kehidupan hari ini maupun ke depan. Hidup itu sudah biasa dengan sebuah perbedaan," ucapnya.
Selanjutnya Wabup Farhan juga berpesan kepada masyarakat agar mendukung pelaksanaan MTQ XXXI tingkat kabupaten di Kecamatan Nanga Tayap di Bulan juli mendatang.
"Tujuannya tidak lain agar Kecamatan Nanga Tayap ini semakin dikenal, semakin cepat pembangunannya," pungkasnya.
Selanjutnya Wakil Bupati Ketapang dan rombongan meninjau gereja dan lapangan voli yang ada di Dusun Tanjung.
Setelah itu, ia juga menghadiri Gawai Nyapat Tahun di rumah Adat Bujang Menunggu Dusun Kebuai, Desa Sebadak Raya, Kecamatan Nanga Tayap.
Antusias masyarakat di sekitar pun turut hadir untuk menyambut kedatangan orang nomor dua di Kabupaten Ketapang tersebut. Kegiatan gawai Nyapat Tahun ini pun berjalan meriah. (Adi LC)
KalbarOnline, Ketapang - Tradisi Nyapat Taunt (Tahun) akan semakin hilang seiring berjalannya waktu jika tidak dilestarikan. Tradisi yang berlangsung sekali dalam setahun ini dilakukan sebagai bentuk puji syukur kepada Tuhan yang Maha Esa atas keberhasilan tanaman padi yang ditanam warga.
Nyapat Taunt artinya menutup tahun perladangan dan membuka tahun perladangan berikutnya. Gawai yang dimulai dengan ritual Nyapat Taunt biasanya dirangkaikan dengan pesta gawai.
Hal ini juga yang diadakan oleh masyarakat Dusun Tanjung Beringin, Desa Sebadak Raya, Kecamatan Nanga Tayap dengan menggelar Gawai Adat Kamuh Banyak Sapat Tahun, pada Rabu (12/06/2024).
Gawai ini dihadiri langsung Wakil Bupati Ketapang, Farhan didampingi Wakil Ketua TP PKK Ketapang, Ervani Masitha Farhan, Satpol PP dan Bagian Prokopim Setda Ketapang.
Wabup dalam sambutannya memberikan apresiasi dan penghargaan kepada masyarakat Dusun Tanjung Beringin karena telah menggelar tradisi adat budaya Nyapat Tahun.
"Saya berharap kegiatan Nyapat Tahun ini tidak boleh berhenti, karena ini menjadi sebuah tradisi dan budaya kita. Kita berada di alam, hidup di alam dan diberikan kehidupan di alam ini, berarti kita harus bersyukur kepada alam," ujar Farhan.
Dari adat ini juga, lanjut dia, kendati pun kita hidup di zaman modern, namun kita harus tetap berpegang teguh kepada adat istiadat kita.
"Jadi berpegang teguh kepada adat istiadat, itu menjadi pondasi kita yang kuat dan adat istiadat ini sesuai dengan kondisi kemodernan diharapkan juga menjadi potensi untuk pariwisata," imbuhnya.
Lebih lanjut ia menekankan adat istiadat seperti ini agar terus dilestarikan dan dilaksanakan.
"Setidak-tidaknya kata kuncinya itu kita sudah membayar kepada alam, bersyukur kepada alam dan supaya kegiatan kita ke depan seperti bertani, berladang, beternak dan sebagainya itu, tidak mendapat hambatan," ucap Farhan.
Sehingga, lanjutnya, masyarakat bisa mengumpulkan dari hasil tersebut untuk keperluan pendidikan anak-anak sampai selesai.
"Hari ini kita hidup bagaimana untuk maju dan bagaimana menata kehidupan hari ini maupun ke depan. Hidup itu sudah biasa dengan sebuah perbedaan," ucapnya.
Selanjutnya Wabup Farhan juga berpesan kepada masyarakat agar mendukung pelaksanaan MTQ XXXI tingkat kabupaten di Kecamatan Nanga Tayap di Bulan juli mendatang.
"Tujuannya tidak lain agar Kecamatan Nanga Tayap ini semakin dikenal, semakin cepat pembangunannya," pungkasnya.
Selanjutnya Wakil Bupati Ketapang dan rombongan meninjau gereja dan lapangan voli yang ada di Dusun Tanjung.
Setelah itu, ia juga menghadiri Gawai Nyapat Tahun di rumah Adat Bujang Menunggu Dusun Kebuai, Desa Sebadak Raya, Kecamatan Nanga Tayap.
Antusias masyarakat di sekitar pun turut hadir untuk menyambut kedatangan orang nomor dua di Kabupaten Ketapang tersebut. Kegiatan gawai Nyapat Tahun ini pun berjalan meriah. (Adi LC)
Bayar Sekarang, Tahu Lebih Banyak
Masukkan nomor WhatsApp Anda untuk mendapatkan akses penuh ke berita premium ini