KalbarOnline, Pontianak – Sebanyak 1.097 lowongan kerja tersedia di Job Fair Kota Pontianak 2024 yang digelar di Universitas Muhammadiyah Pontianak, Rabu (26/06/2024).
Job fair atau bursa kerja ini digelar oleh Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kota Pontianak bekerja sama dengan Bursa Kerja Khusus (BKK) Universitas Muhammadiyah Pontianak.
Usai diresmikan oleh Pj Wali Kota Pontianak, Ani Sofian, para pencari kerja (pencaker) antusias mendaftar untuk mengisi lowongan pekerjaan yang tersedia pada job fair tersebut.
Ani Sofian berharap, melalui job fair ini memberikan hasil yang terbaik bagi lulusan perguruan tinggi maupun Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Terlebih tingkat pengangguran di Kota Pontianak terbesar di antara kabupaten/kota se-Provinsi Kalbar.
“Maka dari itu dengan adanya job fair ini, saya yakin ini salah satu cara untuk menuntaskan persoalan tingginya angka pengangguran,” ujarnya.
Menurutnya, job fair yang digelar rutin setiap tahun ini juga menjadi salah satu indikator untuk menilai tingkat kualitas perguruan tinggi. Semakin banyak lulusan yang terserap melalui job fair ini, maka nilai universitas semakin tinggi. Demikian pula terhadap Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), semakin tinggi alumni yang terserap oleh dunia usaha, maka nilai dari sekolah tersebut semakin baik.
“Ini tentu menjadi prioritas pelaksanaan program di Kota Pontianak. Kami berharap kegiatan ini rutin digelar sehingga penyerapan tenaga kerja di Kota Pontianak semakin banyak,” kata Ani Sofian.
Ia juga berharap, perusahaan-perusahaan tidak semata mengacu kepada Upah Minimum Kota (UMK) yang ditetapkan oleh pemerintah dalam pengupahan. Akan tetapi disesuaikan dengan pekerjaannya.
“Kalau ternyata pekerjaan itu bisa menghasilkan produksi yang lebih besar, saya kira perusahaan bisa memberikan penghasilan yang lebih besar kepada karyawannya,” imbuhnya.
Kepala Dinas Tenaga Kerja Kota Pontianak, Ismail menjelaskan, job fair 2024 Kota Pontianak ini digelar atas kerja sama Disnaker Kota Pontianak dengan BKK Universitas Muhammadiyah Pontianak.
“Bahwa layanan BKK yang diberikan pada satuan pendidikan adalah untuk pendidikan menengah khususnya kejuruan, perguruan tinggi dan Lembaga Pelatihan Kerja,” terangnya.
Menurutnya, bursa kerja atau job fair ini adalah untuk mempertemukan antara pemberi kerja atau dunia usaha dengan pencari kerja. Job fair ini digelar selama tiga hari, mulai tanggal 26 hingga 28 Juni 2024 di Universitas Muhammadiyah Pontianak, mulai pukul 08.00 – 16.00 WIB.
“Melalui Job Fair ini diharapkan dapat mengurangi angka pengangguran khususnya di Kota Pontianak,” ungkapnya.
Ismail menambahkan, dari seluruh kabupaten/kota se-Kalbar, tingkat pengangguran terbuka di Kota Pontianak masih yang tertinggi, yakni 8,92 persen. Oleh sebab itu, bursa kerja yang digelar dengan melibatkan berbagai dunia usaha dan lowongan pekerjaan ini bisa memberikan pilihan bagi para pencaker sesuai dengan minat dan kriteria yang diinginkan.
“Sebanyak 24 perusahaan yang membuka lowongan di Job Fair dengan jumlah 1.097 lowongan kerja,” sebut Ismail.
Rektor Universitas Muhammadiyah Pontianak, Doddy Irawan menuturkan, job fair ini merupakan salah satu wujud komitmen Pemkot Pontianak dalam upaya menurunkan angka pengangguran dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Job fair ini tidak hanya sekadar menjadi wadah bagi pencaker untuk menemukan pekerjaan yang sesuai, tetapi juga bagi perusahaan-perusahaan menemukan talenta-talenta terbaik yang dapat mengembangkan bisnis mereka,” jelasnya.
Job fair kali ini diikuti oleh berbagai perusahaan dari berbagai sektor, mulai jasa, kreatif, manufaktur, teknologi informasi dan lain sebagainya. Harapannya, semakin banyak dunia usaha yang terlibat, semakin banyak pula kesempatan kerja bagi para pencaker.
“Kami berharap dengan hadirnya berbagai perusahaan ini para pencaker dapat memiliki banyak pilihan dan kesempatan untuk mendapatkan pekerjaan yang sesuai dengan keahliannya,” pungkasnya. (Jau)
Comment